OLEH
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa
ini, jarang ditemukan orang yang mencoba untuk memikirkan kembali
tentang apa yang menyebabkan usahanya berhasil, yang keseringan didapat
hanyalah orang yang sementara bengong memikirkan penyebab kegagalan
dalam usahanya, bahkan ada orang yang sampai stress memikirkannya.
Penulis
mencoba mengklarifikasi kembali materi kuliah Manajemen Kewirausahaan
tentang beberapa hal yang menyangkut wirausaha. Baik dari pengertian
wirausaha hingga penyabab keberhasilan dan kegagalan dalam menjalankan
usaha. Karena tentu setiap orang yang melakukan usaha pasti menginginkan
hasil yang labih atau maksimal, bahasa lainnya adala mengahrapkan
keuntungan yang besar.
Dalam
makalah ini, banyak hal yang cukup penting diterapkan dalam memulai
usaha hingga apa yang kita harapkan dari usaha tersebut bisa terlaksana
atau dapat kita raih. Dan kesemuanya itu akan dibahas pada bab-bab
selanjutnya.
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian kewirausahaan?
b. Apa yang musti dilakukan dalam menjalankan usaha untuk meraih keuntungan yang maksimal?
c. Apa penyebab keberhasilan dan kegagalan dalam kewirausahaan?
C.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian.
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung.
Usaha
berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Di dalam kamus besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Wira
usaha bisa juga dikatakan semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam mengenali usaha, atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari,menerapkan cara kerja tekhnologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik
dan atau memperoleh keuntungan yang lebih besar.
Wira
usaha itu mengarah pada orang yang melakukan suatu uasaha atau kegiatan
sendiri dengan segala kemampuan yang dimilikinya. Maksudnya orang yang
melakukan sesuatu usaha atau kegiatan yang dilakukan oleh dirinya
sendiri dia harus mengeluarkan segala potensi yang dimilikinya dalam
melakukan sesuatu usaha atau kegiatan. Sedangkan kewirausahaaan menunjuk
atau mengarah kepada sikap mental yang dimiliki oleh seorang wirausaha
didalam melaksanakan suatu usaha atau kegiatan.
Wira
usaha mengarah kepada orang yang melakukan usaha sedangkan
kewirausahaan adalah mengara kepada sikap, cara mental seseorang
melakukan sesuatu (usaha).
Wira
usaha adalah seseorang yang bebas dan memiliki kemampuan untuk hidup
mandiri dalam menjalangkan usaha atau bisnisnya. Ia bebas merancang,
menentukan, mengelolah, mengatur serta mengendalikan semua usahanya.
Kewirausahaan
adalah suatu sikap, jiwa dan kemampuan menciptakan sesuatu yang baru
yang sangat bernilai dan berguna bagi dirinya dan orang lain
(masyarakat).
Kewirausahaan
adalah mental dan jiwa yang aktif serta sikap berusaha meningkatkan
hasil karyanya dalam arti meningkatkan penghasilan.
Menurut
Robin (1996). Kewirausahaan adalah suatu proses seseorang guna mengejar
peluang-peluang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dan keinginan
melalui inovasi tanpa memperhatikan sumber daya yang mereka kendalikan.
Kewirausahaan adalah proses dinamis untuk menciptakan tambahan kemakmuran.
Kewirausahaan
adalah proses menciptakan sesuatu yang lain dengan menggunakan waktu
dan kegiatan disertai modal jasa dan resiko, serta menerima balas jasa,
kepuasan dan kebebasan peribadi.
Instruksi
Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan
yang lebih besar.
Inovasi adalah mencari cara atau model baru agar orang tertarik tanpa menambah biaya.
Ada 6 hakikat penting kewirausahaan:
Ø Suatu
nilai yang diwujudkan dalam perilaku yang dijadikan sebagai dasar,
sumber daya, tenaga penggerak, tujuan, siasat kiat proses dan hasil
bisnis.
Ø Suatu kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
Ø Proses penerapan kreatifitas dalam memecahkan persoalan.
Ø Suatu nilai yang diperlukan untuk start up fase (memulai suatu usaha).
Ø Suatu proses dalam mengarjakan sesuatu yang baru (creative dan innovative). Suatu yang berbeda dan bermanfaat yang memberikan nilai lebih.
Ø Usaha menciptakan nilai tambah dengan mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara yang berbeda untuk memenangkan persaingan.
B. Proses Kewirausahaan.
Proses
kewirausahaan adalah meliputi semua kegiatan fungsi dan tindakan untuk
mengejar dan memanfaatkan peluang dengan menciptakan suatu organisasi.
Ada 4 manfaat kewirausahaan:
Ø Memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Ø Meningkatkan produktifitas.
Ø Menciptakan tekhnologi (produk dan jasa baru).
Ø Mengubah dan meremajakan persaingan pasar.
Ekonomi yang dimaksud disini adalah:
Ø Tanah yang subur bagi wira usahawan.
Ø Bagaimana kemampuan seseorang dalam rangka menghasilkan barang sehingga lebih meningkat.
Ø Karena tenaga manusia susah digunakan.
Ø Melakukan revew pada suatu produk.
C. Peluang Usaha.
Titik
fokus dalam kegiatan kewirausahaan (berwirausahawan) adalah apakah
seseorang melihat peluang usaha disekitarnya. Peluang usaha ini akan
dibagi dalam 3 pembahasan (kelompok):
1. Dua aspek besar peluang usaha.
2. Tiga sumber utama peluang, diantaranya:
a. Perkembangan tekhnologi.
b. Perubahan politik.
c. Perubahan sosial atau demokrasi (budaya kebiasaan).
3. Bentuk lain dari peluang usaha adalah organisasi baru, pasar baru, pasar bisnis baru.
1. Perubaha teknologi
merupakan sumber penting dalam kewirausahaan karena memungkinkan untuk
mengalokasikan suber daya dengan cara yang berbeda dan lebih potensial.
Caranya: a. faximile, b. surat, c. telephone.
Email
ternyata lebih produktif dalam mengirim informasi dibandingkan dengan
tipe lain atau bentuk lain, sehingga penemuan internet ini memungkinkan
orang membuat kombinasi sumber daya baru yang disebabkan oleh perubahan
teknologi.
2. Perubahan
politik atau kebijakan terkadang menjadi sumber peluang kewirausahaan
karena perubahan tersebut memungkinkan kombinasi sumber daya agar lebih
produktif.
3. Perubahan sosial atau perubahan dimokrasi itu meksudnya adalah struktur demokrasi mempengaruhi pola usaha.
Ada empat langkah untuk memulai kewirausahaan yaitu:
1. Mengenali peluang usaha.
2. Optimalisasi potensi diri (memberdayakan kemampuan).
3. Fokus dalam bidang usaha.
4. Berani memulai.
Shami
berkata bahwa peluang itu ada disekeliling kita, hanya saja tidak semua
orang dapat melihat peluang itu sebagai peluang. Pengalaman hidup
memberikan akses yang lebih mengenai:
1. Informasi dan pengetahuan.
2. Penemuan peluang.
D. Hubungan Sosial.
Hubungan
sosial adalah sebuah langkah penting dimana seseorang mendapatkan
informasi interaksi antara dirinya dengan orang lain, olehnya itu
kualitas dan kuantitas dalam iteraksi sosial akan lebih memungkinkan
individu membuat kelompok usaha.
Ada lima informasi penting yang dibutuhkan dalam memulai usaha, yaitu:
1. Informasi mengenai lokasi usaha.
2. Informasi potensi dasar.
3. Informasi sumber modal.
4. Informasi kerja (sumber daya manusia).
5. Cara pengorganisasiannya.
Optmalisasi potensi diri (kemampuan seseorang) setelah mengenal peluang usaha maka
harus dikombinasikan dengan potensi diri: keunggulan kompetitif
(kompetensi bersaing) apa yang saya miliki (apa saja yang sering terjadi
pada masyarakat) kita yang trend pada saat itu akan tetapi kalau kita
miliki dan membuat inovasi baru maka kita tidak akan sulit bersaing di
pasar selain potensi diri dalam arti pengetahuan yang kita miliki maka
masih perlu mngoptimalkan aspek motifasi dan kepribadian.
Menurut
Peter Ducker, seorang pakar kewirausahaan, mengatakan bahwa, dalam
memulai sebuah usaha atau inovasi, maka disaranan berfokus atau
memfokuskan memulai dari hal yang terkecil hingga ke yang terbesar
berdasarkan dari sumber daya yang dimiliki.
Apabila
seseorang ingin membuka usaha, maka pengusaha tersebut harus
memfokuskan pada sautu usaha walaupun yang lain ada, dan yang lain
dijadikan sebagai penunjang saja.
Berani
memulai usaha karena dalam dunia kewirausahaan merupakan sesuatu
ketidakpasrian sememntara informasi yang dimiliki oleh orang yang ingin
memulai usaha sedikit dikategorikan orang gila dan berani mengambil
resiko adalah sangat perlu dilakukan.
INOVASI DAN PERILAKU INOVATIF
A. Pengertian Inovasi.
Kata
inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut
sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai
tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun
masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu
dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem
baru.
B. Ruang Lingkup Inovasi.
Ruang
lingkup inovasi dalam organisasi bergerak mulai pengembangan dan
implementasi ide baru yang mempunyai dampak pada teori, praktek, produk
atau segala yang lebih rendah yaitu perbaikan proses kerja sehari-hari
dan desain kerja.
Penelitian inovasi dalam suatu organisasi dapat dilakukan dalam tiga level:
1. Level individu.
2. Level kelompok (bagian terkecil dari sebuah oraganisasi).
3. Level organisasi (rumpun dari kelompok dan individu).
Ada dua macam inovasi:
1. Inovasi
radikal, yaitu dilakukan dengan skala besar dan yang melakukan adalah
para ahli dibidangnya dan biasa dikelolah oleh depertemen penelitian dan
pengembangan.
2. Inovasi
inkremental, yaitu dilakukan dengan skala kecil dan yang melakukan
adalah para karyawan atau staf. Mengapa inovasi dibagi? Agar lebih
kreatf dan efisien.
Ada dua fungsi inovasi:
1. Inovasi tekhnologi (persaingan produksi).
2. Inovasi administrasi (proses).
C. Pelaku Inovatif.
Menurut
pakar kewirausahaan yang bernama Mess dan Farr, dia mengatakan bahwa
semua perilaku individu yang diarahkan untuk menghasilkan,
memperkenalkan, dan mengaplikasikan hal-hal baru yang bermanfaat dalam
berbagai level organisasi.
Ada dua dimensi yang mendasari perilaku inovatif:
1. Kreatifitas.
Setiap individu apa yang dia lakukan dalam menuangkan gagasannya dia harus kreatifitas (cekakan, flexibel).
2. Pengambilan resiko.
Setiap orang yang melakukan sesuatu, dia harus siap menanggung apapun atas setiap keputusannya.
D. Tujuan Kewirausahaan.
a. Meningkatkan jumlah wiarausaha yang berkualitas.
b. Menyadarkan masyarakat atau memberikan kesadaran berwirausaha yang tangguh dan kuat terhadap masyarakat.
c. Menghasilkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat.
d. Membudayakan semangat, sikap, perilaku dan ke mampuan berwiarausaha dikalangan masyarakat.
E. Sasaran Kewirausahaan.
a. Intstansi pemerintah, BUMN, organisasi profesi dan kelompok masyarakat.
b. Pelaku Ekonomi Pengusaha kecil, Koperasi.
c. Genersi Muda : Anak anak putus sekolah, calon wirausahawan.
F. Manfaat kewirausahaan.
a. Menambah Daya Tampung tenaga Kerja.
b. Sebagai Generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi, Pemeliharaan lingkungan dan kesejahteraan.
c. Memberi contoh bagaimana bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi unggul yang patut diketahui.
d. Mendidik karyawan jadi orang mandiri, disiplin, tekun,jujur dalam menghadapi pekerjaan.
e. Mendidik masyarakat hidup efisiensi dan sederhana.
G. Keuntungan kewirausahaan.
a. Terbuka lebar kesempatan untuk menjadi bos dalam perusahaan.
b. Terbuka peluang untuk memperoleh manfaat dan keuntungan secara maksimal.
c. Terbuka peluang untuk memperlihatkan potensi wirausaha secara penuh.
d. Terbuka peluang untuk membantu masyarakat dalam usaha.
e. Terbuka peluang untuk mencapai tujuan usaha yang dikehendaki.
H. Kelemahan kewirausahaan.
a. Tanggung jawab sangat besar dan berat didalam menghadapi permas alahan bisnis.
b. Bekerja keras dan waktunya sangat panjang.
c. Memperoleh pendapatan yang tidak pasti dan memiliki resiko yang sangat besar.
I. Ruang Lingkup.
a. Lapangan Agraris.
b. Lapangan Peternakan.
c. Lapangan Perkebunan.
d. Lapangan Pemberi jasa.
e. Lapangan Pertambangan dan Energi.
f. Lapangan Industri dan Kerajinan.
J. Memahami Karakteristik Wirausahawan:
a. Sikap dan perilaku disiplin.
b. Komitmen yang tinggi.
c. Jujur.
Sikap
dan perilaku disiplin merupakan modal dasar untuk keberhasilan seorang
dialam kewirausahawan. Menurut Murfty dan Peck bahwa guna mencapai
sukses dalam karir seseorang harus dimulai dengan kerja keras,
penampilan yang baik, keyakinan diri, membuat keputusan yang tepat,
pendidikan, dorongan ambisi dan pintar berkomunikasi.
Komitmen
adalah tegas dalam memilih sesuatu berpendirian teguh. Seorang
kewirausahawan harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap tugasnya.
Jujur dalam berwirausaha artinya mau dan mampu mengatakan sesuatu sebagaimana adanya atau seperti apa adanya.
Meunurt Masykur ada sembilan karakteristik wirausahawan, yaitu:
a. Keinginan untuk berprestasi.
b. Keinginan untuk bertanggung jawab.
c. Preferensi pada resiko menengah.
Cepat
(tanggap) terhadap resiko yang terjadi, resiko aapun itu, dan
meminimalisir resiko itu agar tidak menjadi resiko yang tinggi
(menengah).
d. Persepsi pada kemungkinan berhasil.
Selalu berfikir optimis dan berbuat secara optimal dari yang dia lakukan.
e. Rangsangan untuk umpan balik.
Setiap
apa yang ita lakukan tidak mesti mengharap akan imbalan namun dalam
wirausahaan semestinya yang dilakukan pantas untuk mendapatkan imbalan.
f. Afaktifitas enerjik.
Membangkitkan
semangat salam bekerja, menjadikan pekerjaan sebagai sahabat dan
makanan pagi, bekerja keras dan pantag untuk menyerah.
g. Orientasi ke masa depan.
Selalu erfikir untuk maju, tidak menyerah dengan keadaan dan mampu melihat masa depan dengan penerawangan positif.
h. Keterampilan kepada keorganisasian.
Menciptakan sesuatu yang baru dan menjadikan sesuatu itu lebih baik dari yang sebelumnya.
i. Sikap terhadap uang.
Segala
sesuatu yang dilakukan dalam organisasi bernilai uang, jauh dari
kerugian, karena dalam organisasi atau berwirausaha uang sangat berperan
didalamnya.
K. Delapan akibat yang diterima orang tidak jujur dalam berwirausaha
a. Tidak dipercaya oleh masyarakat konsumen.
b. Menjadi rendah diri dan rasa malu.
c. Mudah tersinggung dan emosi.
d. Cepat iri dan dengki.
e. Suka dendam.
f. Selalu berperasangka buruk dan dusta.
g. Tidak punya teman.
h. Kehancuran dalam usahanya.
L. Ciri-ciri Wirausahawan
a. Percaya diri adalah percaya terhadap kemampuan yang ada pada diri sendiri,atau percaya pada kemampua yang kita miliki
b. Berorientasi
tugas dan hasil segala sesuatu yang dilakukan, kita harus berfikir
bahwa ada nilai tambah dari apa yang kita lakukan dan berguna untuk diri
sendiri dan orang lain.
c. Pengambil
resiko, maksudnya, seorang wirausahawan harus berani emngambil resiko,
dari apa yang telah dia lakukan dan dia putuskan, dia harus berani
menerima resikonya, baik itu resiko berupa keuntungan maupun kerugian.
d. Kepemimpinan, maksudnya dalam berwira usaha pemimpin merupakan pengambil keputusan.
e. Keorisinilan,maksudnya, masih dalam kondisi apa adanya,masih asli.
f. Berorientasi kemasa depan, maksudnya selalu brfikir untuk maju.
g. Jujur dan tekun, jujur dalam melakukan usahanya, mengatakan yang sebenarnya,dan bersngguh-sungguh dalam melakukan usahanya.
M. Watak Kewirausahaan
a. Keyakinan, kemandirian, individualitas, optimisme.
b. Kebutuhan
akan prestasi, berorientasi pada laba, memiliki ketekunan dan
ketabahan,memiliki tekad yang kuat, suka bekerja keras, enerjik, dan
memiliki inisiatif.
c. Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka pada tantangan.
d. Bertingkah laku sebagai pemimpin, dapat bergaul dengan orang lain, dan suka pada kritik yang membangun.
e. Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibbel, serba bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
f. Persepsi dan memiliki cara pandang atau cara fikir yang berorientasi pada masa depan.
g. Memilki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan kerja.
N. Tujuh Pemikiran Kreatif dalam Kewirausahaan
a. Selalu
bertanya, dalam rangka mendapatkan inovasi-inovasi yang baru dan untuk
mendapatkan pengalaman baru seputar usaha yang sedang digeluti.
b. Selalu
menantang kebiasaan, tradisi-tradisi atau kebiasaan-kebiasaan yang
dilakukan dalam suatu organisasi,kita senantiasa merubah untuk
mendapatkan yang lebih baik sehingga menjadi tantangan kebiasaan.
c. Mencoba
untuk melihat masalah dari perspektif yang berbeda, melihat persoalan
dari sudut pandang yang berbeda, menarasikan persoalan yang berbeda,
dari itu jika disamakan akan meghasilkan jalan keluar yang lebih baik.
d. Menyadari
kemungkinan banyak jawaban ketimbang satu jawaban yang benar,apabila
ada pertayaan (pertanyaan-pertanyaan) yang dihadapi,kita dituntut untuk
memberikan sumbangsih selama pemikiran itu masuk akal.
e. Melihat
kegagalan dan kesalahan sebagai jalan untuk mencapai sukses, setiap
peristiwa atau masalah harus berfikir positif terhadap siapapun,serta
apapun masalah dan dalam kondisi apapun itu.
f. Mengkorelasikan
ide-ide atau menggabungkan ide atau gagasan yang masih samar terhadap
masalah untuk menghasilkan pemecahan inovasi.
g. Memiliki
keterampilan helikopter kemudian memfokuskannya pada kebutuhan untuk
berubah,memiliki kemampuan untuk bangkit, hidup lebih rutin,baik, dari
kebiasaan yang biasa dijalani.
KEBERHASILAN DAN KEGAGALAN WIRAUSAHAWAN
A. Keberhasilan Kewirausahaan
a. Kerja keras.
Dalam
menjalankan usaha kita perlu menyadari bahwa setiap orang yang menekuni
bidang usaha, usaha apapun itu, dituntut untuk memiliki pemikiran untuk
selalu bekerja keras dan tekun.
b. Kerja sama dengan orang lain.
Sebagai
makhluk sosial, yang mau tidak mau kita musti bergantung kepada orang
lain, maka dari itu semestinyalah kita belajar bergaul dan membawa diri
pada orang lain.
c. Penampilan yang baik.
Penampilan
adalah cerminan kebersihan hati dan perilaku seseorang, oleh karena
itu, untuk menunjang usaha yang kita lakukan maka penampilan juga sangat
berperan.
d. Yakin, keyakinan.
Segala sesuatu yang dilakukan wujudkan dalam diri kita bahwa kita bisa.
e. Pandai membuat keputusan.
f. Mau menambah pengetahuan.
Seorang wirausahawan dituntut untuk selalu belajar dari sekelilingnya, lingkungan sekitarnya dan dari produk-produk yang dibuat.
g. Pandai berkomunikasi.
Belajarlah mengeluarkan kalimat yang baik (sesuai).
B. Kegagalan Kewirausahaan
a. Kurangnya dana untuk modal.
Tidak
semua kegagalan disebabkan karena modal yang tidak ada, akan tetapi
sebagian besar kegagalan itu ada karena kurangnya dana.
b. Kurangnya pengalaman dalam bidang bisnis.
Berikan suatu jabatan kepada ahlinya, dengan kata lain tempatkan sesuatu pada tempatnya.
c. Tidak adanya perencanaan yang tepat dan matang.
Dalam berwirausaha, merencanakan sesuatu, atau menyusun sesuatu perlu disiapkan sebelumnya.
d. Tidak cocoknya minat terhadap bidang usaha yang sedang digeluti (diteliti).
Terkait
dengan penjelasan point b diatas, yaitu menempatkan sesuatu pada
tempatnya, termasuk tempatkan minat dan bakat dimana orang itu berminat
dan berbakat agar usaha atau pekerjaan yang dilakukan menjadi sahabat
dan dapat ditekuni dengan baik.
C. Sebab – sebab Kegagalan dalam Menjalankan Usaha
a. Kurang ulet dan cepat putus asa, sedangkan kita harus dituntut untuk rajin, tekun, sabar, dan jangan putus asa.
b. Kurang tekun dan teliti.
c. Kurangnya pengawasan.
d. Kemacetan yang sering terjadi.
e. Pelayanan yang kurang baik.
f. Tidak jujur dan kurang cekatan.
g. Kurang inisiatif dan kurang kreatif.
h. Kekeliruan dalam memilih lapangan usaha.
i. Menyamakan
perusahaan sebagai badan sosial, karena salah satu ciri-ciri kalau
orang berbisnis harus kikir, kalau badan sosial, ikhlas beramal, karena
apabila perusahaan jadi kikir maka ia jelas irit.
j. Banyak pemborosan dan penyimpangan.
k. Kurang dapat menyesuaikan dengan selera konsumen.
l. Sulit memisahkan antara harta pribadi dengan harta perusahaan.
m. Mengambil kredit tanpa pertimbangan yang matang.
n. Memulai usaha tanpa pengalaman dan modal pinjaman.
o. Banyaknya piutang ragu-ragu.
p. Kekeliruan menghitung harga pokok. Dalam melakukan suatu usaha penjualan harus menghitung berapa banyak harga pokok.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan.
Kewirausahaan
berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus
besar bahasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
a. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
b. Menentukan cara produksi baru.
c. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
d. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Usaha
berarti perbutan amal, berupa sesuatu, bekerja atau berusaha. Jadi wira
usaha secara etimologi berarti pejuang yang berbuat sesuatu.
Instruksi
Presiden No.4/1995, kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku, dan
kemampuan seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah
pada upaya cara kerja tekhnologi, dan produk baru dengan meningkatkan
efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang baik dan keuntungan
yang lebih besar.
Kata
inovasi pertama kali diperkenalkan oleh Schumpeter 1953, inovasi
dipandang sebagai kreasi dan implementasi atau biasa juga disebut
sebagai koordinasi baru dalam inovasi itu juga dapat menciptakan nilai
tambah, yang berkaitan dengan oraganisasi. Pemegang saham maupun
masyarakat luas. Jadi inovasi adalah mengkreasikan dan
mengimplementasikan sesuatu menjadi satu kombinasi. Kombinasi baru itu
dapat merujuk pada produk jasa, proses kerja pasar, kebijakan dan sistem
baru.
blogwalking aja deh...
BalasHapusMakalah Kewirausahaan Yang Bagus Sob,,...
BalasHapusmksih tas kunjungannya kawan..
Hapus