Pohon Kayu ular mempunyai nama ilmiah yaitu Strychnos lucida, Senyawa
kimia yang terkandung dalam kayu ular telah diketahui yaitu alkaloid
(brusina, striknina), tannin < 1%, steroid/ triterpenoid (saponin).
Senyawa kimia ini dapat masuk dan mempengaruhi jantung, hati, paru-paru,
usus besar, dan usus kecil, sedangkan efek farmakologisnya yaitu
memiliki rasa pahit.
Kayu ular dilaporkan berkhasiat sebagai obat penambah nafsu makan,
rematik, sakit perut, bisul, kurap, radang kulit bernanah, dan mengatasi
gula darah, khasiat kayu ular juga sebagai tumbuhan obat tradisional
yang dapat menyembuhkan penyakit diabetes mellitus
Persebaran Kayu Ular
Kayu ular tumbuh di tempat berbatu serta beriklim kering. Tanaman ini
berukuran kecil seperti tanaman jeruk nipis. Tempat tumbuh tanaman ini
terbatas antara lain di Jawa Timur, Pulau Roti, Pulau Timor, Pulau
Wetar, dan Maluku Tenggara. Biasanya lokasi tumbuh pada ketinggian
0-500m dpl.
Morfologi Kayu Ular
Secara morfologi kayu ular merupakan pohon kecil bercabang tidak
teratur, tegak, tinggi mencapai 12 m, tumbuh liar di hutan dekat pantai.
Kayunya keras dan kuat.
Daun tunggal, bertangkai, letak berseling, bentuk oval, tepi rata,
ujung runcing, panjang 6-12 cm, lebar 3,5-8,5 cm. Bunga ke luar dari
ujung tangkai, buah bulat, diameter + 4 cm, warna kuning kemerahan.
Batangnya mempunyai kayu yang keras dan kuat berwarna kuning pucat
dan tidak berbau. Dan seluruh bagian tanaman ini rasanya pahit.
Klasifikasi Kayu Ular
- Regnum : Plantae
- Divisi : Magnoliophyta
- Kelas : Magnoliopsida
- Ordo : Gentianales
- Famili : Loganiaceae
- Genus : Strychnos
- Spesies : Strychnos lucida
Kandungan Kayu Ular dan Manfaat Kayu Ular
Kayu ular mengandung alkaloid (brusina dan striknina), tannin ,
steroid/ triterpenoid (saponin). Pada bagian biji dan kayu tanaman ini
mengandung zat alkaloida yang mempunyai daya mikroba dan juga sebagai
antioksidan.
Selain itu, zat tannin dan galat, bermanfaat sebagai penurun panas,
melancarkan air seni, dan antiradang. Saponin (steroid dan triterpenoid)
dapat menurunkan kadar gula darah dengan salah satu mekanismenya yaitu
menghambat pelepasan enzim α-glukosidase yang berasal dari pankreas.
Pada sebagian masyarakat kayu ular juga dimanfaatkan untuk
menyegarkan muka, membangkitkan nafsu makan, obat rematik (nyeri
persendian), sakit perut, bisul (obat luar), kurap (obat luar), dan
radang kulit bernanah (obat luar). Di samping itu kayu ular juga
memiliki sifat khas pahit mendinginkan, melancarkan peredaran darah,
membersihkan darah, dan beracun.
Kayu ular mempunyai kandungan alkaloid yang mencakup senyawa bersifat
basa mengandung satu atau lebih atom nitrogen biasanya dalam gabungan,
sehingga merupakan bagian dari sistem siklik. Alkaloid digunakan secara
luas dalam bidang pengobatan, walaupun seringkali beracun bagi manusia.
Uji sederhana, walaupun tidak sempurna untuk alkaloid dalam daun atau
buah segar adalah rasa pahitnya di lidah.
Selain bermanfaat untuk menurunkan gula darah, saponin juga
bermanfaat sebagai sumber anti bakteri dan anti virus, meningkatkan
sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas, dan mengurangi
penggumpalan darah. Kandungan alkaloid dan saponin dalam kayu ular juga
dapat berfungsi sebagai antioksidan. Saponin adalah senyawa surfaktan.
Dari berbagai hasil penelitian disimpulkan, saponin bersifat
hipokolesterolemik, imunostimulator, hipoglikemik, dan antikarsinogenik.
Saponin adalah jenis glikosida yang banyak ditemukan di dalam
tumbuhan. Saponin memiliki karakteristik berupa buih sehingga ketika
direaksikan dengan air dan dikocok maka akan terbentuk buih yang dapat
bertahan lama. Saponin mudah larut dalam air dan tidak larut dalam eter.
Saponin memiliki rasa pahit menusuk dan menyebabkan bersin serta
iritasi pada selaput lendir. Saponin bersifat racun bagi hewa berdarah
dingin dan banyak diantaranya digunakan sebagai racun ikan. Saponin yang
bersifat keras atau racun biasa disebut sebagai sapotoksin (Anonim
2008).
wah ada kayu ular ya. serem.
BalasHapusthanks ya.. bloger cantiknya indo.. dh berkunjug..
Hapus