Selasa, 20 November 2012

makalah MASALAH KESUBURAN TANH DAN PENAGULANGANYA



I.  PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Tanah merupakan akumulasi tubuh alam bebas, yang menduduki sebagian besar permukaan bumi yang mampu menumbuhkan tanaman dan memiliki sifat sebagai akibat pengaruh iklim dan jasad hidup yang bertindak terhadap bahan induk dalam keadaan relief tertentu selama jangka waktu tertentu pula.
Tanah merupakan faktor terpenting dalam tumbuhnya tanaman dalam suatu sistem pertanaman, pertumbuhan suatu jenis dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya ialah tersedianya unsur hara, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Tanah sebagai medium pertumbuhan tanaman berfungsi pula sebagai pemasok unsur hara, dan tanah secara alami memiliki tingkat ketahanan yang sangat beragam sebagai medium tumbuh tanaman.
Tanaman memerlukan makanan yang sering disebut hara tanaman (plant nutrient) untuk memenuhi siklus hudupnya. Apabila suatu tanaman kekurangan suatu unsur hara, maka akan menampakkan gejala pada suatu organ tertentu yang spesifik yang biasa disebut gejala kekahatan. Unsur hara yang terus menerus di ambil oleh tanaman lambat laun akan berkurang dan habis, akibatnya tanah menjadi miski unsura. Oleh karena itu perlu penambahan dari luar biasanya dalam bentuk pupuk.
Pupuk adalah bahan yang diberikan kedalam tanah atau tanaman untuk memenuhi kebutuhan unsur hara bagi tanaman dan dapat berfungsi untuk memperbaiki sifat fisika, kimia dan biologi tanah.
. Pembuatan makalah ini dimaksudkan untuk membahas beberapa hal terkait dengan peran pemupukan terhadap kesuburan tanahkesuburan tanah, sehingga pemakalah mampu memahami dan menjelaskan dasar-dasar mengenai pemupukan tanah, berbagai jenis pupuk, seta manfaat pupuk terhadap tanaman.
II. PEMBAHASAN
Unsur hara
Unsure hara merupaka senyawa kimia yang keberadaanya mutlak di butuhkan oleh tumbuhan yang keberadaanya tidak dapat di gantikan oleh apapun.
Unsure hara sendiri terbagi atas 2 yaitu
Unsur Hara Makro
Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah besar, unsur hara makro meliputi: N P K Ca Mg S
Unsur Hara Mikro
Unsur hara yang diperlukan tanaman dalam jumlah kecil unsur hara mikro unsur hara mikro meliputi : Fe Mn B Mo Cu Zn Cl
Unsure hara yang ada di dalam tanah keberadaanya semakin lama semakin berkurang hal ini di sebabkan oleh beberapa hal yakni terjadinya pencucian oleh air dan penamanan yang dilakukan secara  terus menerus. Berkurangnya jumlah unsur hara yang trsedia di dalam tanah tentunya berdampak kepada proses tumbuh dan berkembangnya tanaman  yang berada di tanah tersebut, hal ini di tandai dengan tanaman tidak mampu tmbuh dan berproduksi  secara normal sehingga bila keadaan tersebut tidak segera di tangani lama kelamaan akibatnya akan berdampak kepada penghasalan petani. Salah satu upaya yang di lakukan untuk meningkatkan kembali kandungan unsur hara yang ada di dalam tanah yakni dengan cara pemberia unsure hara dari luar dengan cara pemupukan.

Pengertian pupuk
Pupuk merupakan bahan material yang dapat berupa car ataupun padat yang didalamnya terkandung senyawa kimia yang di butuhkan oleh tanaman untuk melangsungkan proses fisiologisnya berasal dari papbrik ataupun bahan organik, lain yang berperan dalam perbaikan struktur dan tekstur tanah yang mencangkup fisik, kimia dan biologi tanah (Syarif Effendi, 1995).

Pupuk berdasarkan sumber bahan Pupuk itu sendiri terbagi atas beberapa jenis yakni


Pupuk Kimia Dan Pupuk Organik

Pupuk kimia atau anorganik
Pupuk anorganik atau pupuk buatan adalah jenis pupuk yang dibuat oleh pabrik dengan cara meramu berbagai bahan kimia sehingga memiliki prosentase kandungan hara yang tinggi. Menurut jenis unsur hara yang dikandungnya, pupuk anorganik dapat dibagi menjadi dua yakni pupuk tunggal dan pupuk majemuk. Pada pupuk tunggal, jenis unsur hara yang dikandungnya hanya satu macam. Biasanya berupa unsur hara makro primer, misalnya urea hanya mengandung unsur nitrogen.
Pupuk majemuk adalah pupuk yang mengandung lebih dari satu jenis unsur hara. Penggunaan pupuk ini lebih praktis karena hanya dengan satu kali penebaran, beberapa jenis unsur hara dapat diberikan. Namun, dari sisi harga pupuk ini lebih mahal. Contoh pupuk majemuk antara lain diamonium phospat yang mengandung unsur nitrogen dan fosfor.

Menurut cara aplikasinya, pupuk buatan dibedakan menjadi dua yaitu pupuk daun dan pupuk akar. Pupuk daun diberikan lewat penyemprotan pada daun tanaman. Contoh pupuk daun adalah Gandasil B dan D, Grow More, dan Vitabloom. Pupuk akar diserap tanaman lewat akar dengan cara penebaran di tanah. Contoh pupuk akar adalah urea, NPK, dan Dolomit.

Menurut cara melepaskan unsur hara, pupuk akar dibedakan menjadi dua yakni pupuk fast release dan pupuk slow release. Jika pupuk fast release ditebarkan ke tanah dalam waktu singkat unsur hara yang ada atau terkandung langsung dapat dimanfaatkan oleh tanaman. Kelemahan pupuk ini adalah terlalu cepat habis, bukan hanya karena diserap oleh tanaman tetapi juga menguap atau tercuci oleh air. Yang termasuk pupuk fast release antara lain urea, ZA dan KCL.
Pupuk slow release atau yang sering disebut dengan pupuk lepas terkendali (controlled release) akan melepaskan unsur hara yang dikandungnya sedikit demi sedikit sesuai dengan kebutuhan tanaman. Dengan demikian, manfaat yang dirasakan dari satu kali aplikasi lebih lama bila dibandingkan dengan pupuk fast release.

Pupuk organik
Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup, seperti pelapukan sisa -sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik mengandung banyak bahan organik daripada kadar haranya Sumber bahan organik dapat berupa kompos, pupuk hijau, pupuk kandang, sisa panen (jerami, brangkasan, tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut kelapa), limbah ternak, limbah industri yang menggunakan bahan pertanian, dan limbah kota (sampah).
Pupuk organik terbagi atas beberapa jenis yakni

a.      Pupuk kandang
Pupuk kandang adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan. Hewan yang kotorannya sering digunakan untuk pupuk kandang adalah hewan yang bisa dipelihara oleh masyarakat, seperti kotoran kambing, sapi, domba, dan ayam. Selain berbentuk padat, pupuk kandang juga bisa berupa cair yang berasal dari air kencing (urine) hewan.[4] Pupuk kandang mengandung unsur hara makro dan mikro.[4] Pupuk kandang padat (makro) banyak mengandung unsur fosfor, nitrogen, dan kalium.[4] Unsur hara mikro yang terkandung dalam pupuk kandang di antaranya kalsium, magnesium, belerang, natrium, besi, tembaga, dan molibdenum. Kandungan nitrogen dalam urine hewan ternak tiga kali lebih besar dibandingkan dengan kandungan nitrogen dalam kotoran padat. Pupuk kandang terdiri dari dua bagian, yaitu:
  1. Pupuk dingin adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan secara perlahan oleh mikroorganime sehingga tidak menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran sapi, kerbau, dan babi.
  2. Pupuk panas adalah pupuk yang berasal dari kotoran hewan yang diuraikan mikroorganisme secara cepat sehingga menimbulkan panas, contohnya pupuk yang berasal dari kotoran kambing, kuda, dan ayam.] Pupuk kandang bermanfaat untuk menyediakan unsur hara makro dan mikro dan mempunyai daya ikat ion yang tinggi sehingga akan mengefektifkan bahan - bahan anorganik di dalam tanah, termasuk pupuk anorganik. Selain itu, pupuk kandang bisa memperbaiki struktur tanah, sehingga pertumbuhan tanaman bia optomal. Pupuk kandang yang telah siap diaplikasikan memiliki ciri dingin, remah, wujud aslinya tidak tampak, dan baunya telah berkurang. Jika belum memiliki ciri-ciri tersebut, pupuk kandang belum siap digunakan. Penggunaan pupuk yang belum matang akan menghambat pertumbuhan tanaman, bahkan bisa mematikan tanaman.  Penggunaan pupuk kandang yang baik adalah dengan cara dibenamkan, sehingga penguapan unsur hara akibat prose kimia dalam tanah dapat dikurangi. Penggunaan pupuk kandang yang berbentuk cair paling bauk dilakukan setelah tanaman tumbuh, sehingga unsur hara yang terdapat dalam pupuk kandang cair ini akan cepat diserap oleh tanaman.
b.     Kompos

Kompos merupakan sisa bahan organik yang berasal dari tanaman, hewan, dan limbah organik yang telah mengalami proses dekomposisi atau fermentasi. Jenis tanaman yang sering digunakan untuk kompos di antaranya jerami, sekam padi, tanaman pisang, gulma, sayuran yang busuk, sisa tanaman jagung, dan sabut kelapa. Bahan dari ternak yang sering digunakan untuk kompos di antaranya kotoran ternak, urine, pakan ternak yang terbuang, dan cairan biogas. Tanaman air yang sering digunakan untuk kompos di antaranya ganggang biru, gulma air, eceng gondok, dan azola. Beberapa kegunaan kompos adalah
  1. Memperbaiki struktur tanah.
  2. Memperkuat daya ikat agregat (zat hara) tanah berpasir
  3. Meningkatkan daya tahan dan daya serap air.
  4. Memperbaiki drainase dan pori - pori dalam tanah
5. Menambah dan mengaktifkan unsur hara.
Kompos digunakan dengan cara menyebarkannya di sekeliling tanaman. Kompos yang layak digunakan adalah yang sudah matang, ditandai dengan menurunnya temperatur kompos (di bawah 400 c).

c.       Humus
Humus adalah material organik yang berasal dari degradasi ataupun pelapukan daun-daunan dan ranting-ranting tanaman yang membusuk (mengalami dekomposisi) yang akhirnya mengubah humus menjadi (bunga tanah), dan kemudian menjadi tanah.[6] Bahan baku untuk humus adalah dari daun ataupun ranting pohon yang berjatuhan, limbah pertanian dan peternakan, industri makanan, agro industri, kulit kayu, serbuk gergaji (abu kayu), kepingan kayu, endapan kotoran, sampah rumah tangga, dan limbah-limbah padat perkotaan. Humus merupakan sumber makanan bagi tanaman, serta berperan baik bagi pembentukan dan menjaga struktur tanah. Senyawa humus juga berperan dalam pengikatan bahan kimia toksik dalam tanah dan air. Selain itu, humus dapat meningkatkan kapasitas kandungan air tanah, membantu dalam menahan pupuk anorganik larut-air, mencegah penggerusan tanah, menaikan aerasi tanah, dan juga dapat menaikkan fotokimia dekomposisi pestisida atau senyawa-senyawa organik toksik. Kandungan utama dari kompos adalah humus. Humus merupakan penentu akhir dari kualitas kesuburan tanah, jadi penggunaan humus sama halnya dengan penggunaan kompos.
III. PENUTUP
A.     KESIMPULAN
1.    unsure hara merupaka senyawa kimia yang bersifat esensial
2.    unsure hara terbagu atas 2 yaitu unsure hara makro dan mikro
3.  cara untuk menyuplai unsurhara yang berkurang di dalam tanah dapat di   lakaukan dengan cara pemupukan
4.  pupk ter bagi ata 2 jenis yaitu pupuk organic dan pupuk anorganik atau buatan
B.     SARAN
1.  Hendaknya manusia mulai menjaga kesuburan alami tanah, karena aktivitas manusia menjadi salah satu faktor yang berpengaruh terhadap kesuburan tanah
2.      Petani dan pekerja pada bidang budidaya tanaman hendaknya memahami konsep dari kesuburan tanah dan menerapkannya dalam pertanian atau budidaya tanaman.
3.      Penggunaan pupuk dalam pemberian unsure hara ke dalam tanah hendaknya di lakukan secara arif dan bijak sana.






DAFTAR PUSTAKA
http://sugianto-industri.blogspot.com/2009/09/manfaat-unsur-hara-bagi-tanaman.html Diakses Pada Tanggal 05 november  2012


1 komentar:

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???