oleh : Rahmat Hidayat
Pengambilan contoh tanah dapat
dilakukan dengan 2 teknik dasar yaitu pengambilan contoh tanah
secara utuh/tak terusik dan pengambilan contoh tanah tak utuh atau terusik
(Agus et.al,2008).
Dispersi adalah penganalisisan
sifat-sifat fisika tanah dengan cara melepaskan butir-butir primer tanah satu
sama lain. Hal ini biasa dilakukan dengan cara mengocok tanah ke dalam larutan
kalgon atau bahan pendispersi lain. (Hardjowigeno, Sarwono. 1992)
Fraksinasi adalah
penganalisisan sifat-sifat fisika tanah dengan cara memisahkan butir-butir
primer tanah tersebut. Untuk mencari dan atau mengetahui sifat fisik tanah,
kita dapat menggunakan pengambilan contoh tanah dengan tiga cara, yaitu : tidak
terusik,terusik,agregat tidak terusik(Soegiman,1982)
Untuk mencari dan atau mengetahui
sifat fisik tanah, kita dapat menggunakan pengambilan contoh tanah dengan tiga
cara, yaitu :
- Contoh tanah tidak terusik,
yang diperlukan untuk analisis penetapan berat isi atau berat volume, agihan
ukuran pori, dan untuk permeabilitas
- Contoh tanah terusik, yang
diperlukan untuk penetapan kadar lengas, tekstur, tetapan atterberg, kenaikan
kapiler, sudut singgung, kadar lengas kritik, indeks patahan, konduktivitas
hidroulik tak jenuh, luas permukaan, erodibilitas tanah menggunakan hujan
tiruan.
- Contoh tanah dalam keadaan
agregat tidak terusik, yang diperlukan untuk penetapan agihan ukuran agregrat
dan derajad kemantapan agregrat.
Contoh tanah tak terusik
diperlukan untuk analisis penetapan berat jenis atau berat volum,agihan ukuran pori dan
permeabilitas (Agus et.al,2008).
Contoh tanah terusik
diperlukan untuk penetapan kadar lengas, tekstur, tetapan Atterberg, kenaikan
kapiler, sudut singgung, kadar lengas kritik, indeks patahan, konduktifitas
hidroulik tak jenuh, luas permukaan, erodibilitas tanah menggunakan hujan
tiruan (Agus et.al,2008). Selain itu pada contoh tanah terusik juga dapat
diamati warna tanah.
Pembahasan
Contoh tanah merupakan suatu volume massa tanah yang diambil dari suatu bagian tanah dengan cara tertentu yang sesuai dengan sifat yang ingin diteliti. Pada praktikum kali ini yang berjudul pengambilan contoh tanah terdapat dua perbedaan pengambilan contoh tanah, yaitu tidak terusik dan terusik. Contoh tanah tidak terusik diperlukan untuk analisis dalam penetapan berat volum agihan ukuran pori, sedangkan pada contoh tanah terusik diperlukan untuk penetapan kadar lengas, tekstur, dan kenaikan kapiler.
Contoh tanah merupakan suatu volume massa tanah yang diambil dari suatu bagian tanah dengan cara tertentu yang sesuai dengan sifat yang ingin diteliti. Pada praktikum kali ini yang berjudul pengambilan contoh tanah terdapat dua perbedaan pengambilan contoh tanah, yaitu tidak terusik dan terusik. Contoh tanah tidak terusik diperlukan untuk analisis dalam penetapan berat volum agihan ukuran pori, sedangkan pada contoh tanah terusik diperlukan untuk penetapan kadar lengas, tekstur, dan kenaikan kapiler.
Kelebihan pada contoh tanah terusik adalah menggali langsung jadi hasilnya
lebih akurat dibandingkan dengan contoh tanah terusik. Pada contoh tanah
terusik kita dapat mengamati secara langsung susunan tanah.
Akan tetapi Pada pengambilan contoh tanah terusik memiliki kekurangan yaitu
apabila lubang yang digunakan lubang lama dan tidak dikepras dulu, selain itu
apabila sebelum melakukan uji terjadi hujan terus menerus sehingga menyebabkan
profil tanah sulit di lihat. Begitu juga pada pengambilan contoh tanah terusik
juga memiliki kekurangan, karena dipermukaan tanah sehingga kemungkinan
tercampur dengan tanah tempat lain sangat besar dan dengan itu keakuratannya
akan menurun. Sedangkan pada pengambilan contoh tanah terusik dengan bor tenaga
yang dibutuhkan cukup banyak tenaga sehingga tidak efisien dan terlalu sulit
saat mengangkatnya dituntut untuk tidak lepas tanahnya.
Setelah kami melakukan percobaan maka didapatkan hasil, pada pengambilan
contoh tanah terusik dengan bor semakin kebawah tekstur tanah semakin halus,
hal ini disebabkan karena air, semakin ke dalam semakin terang dan semakin ke atas
semakin gelap karena top soil terdiri dari humus. Pada kedalaman 0-20 cm
berwarna hitam, 20-40 cm berwarna kecoklatan, 40-60 cm berwarna coklat muda. Hal ini terjadi karena semakin ke dalam tanah
semakin dekat dengan bahan induk, selain itu semakin ke dalam bahan orgaik tanah juga semakin berkurang
sehingga teksturrnya semakin halus. Kelengasan tanah semakin ke dalam semakin
tinggi. Hal ini disebabkan oleh warna tanah itu sendiri. Warna tanah yang gelap menyerap panas yang lebih banyak
daripada yang berwarna terang. Apabila tanah yang berwarna gelap mendapatkan
penyinaran matahari akan menyerap lebih banyak sehinnga laju evaporasi lebih
tinggi dan mengeringnya tanah berlangsung lebih cepat. Selain itu juga karena
tanah yang berada pada lapisan bawah tekstunya lempung yang mempunyai kemampuan
menjerap air tinggi, berbeda dengan lapisan atas yang teksturnya pasiran yang
kemampuan menjerap airnya rendah.
Selain itu pada pengambilan contoh tanah tidak terusik didapatkan dua nisbah luas yaitu pada ring
atas dan ring bawah pada setiap tempat. Pada rerumputan nisbah luas ring atas
adalah 0,532 sedangkan pada ring bawah 0,319. Pada bawah tegakan, ring atasnya
0,279 dan ring bawahnya 0,219, sedangkan pada jalan setapak ring atasnya 0,234
dan ring bawah 0,18.
Pada bawah tegakan nisbah luas ring bawah dan ring atasnya sama ,hal ini
dikarenakan diameter dalam dan luarnya pada atas dan bawah ringnya sama. Nisbah
luas sendiri adalah suatu ukuran untuk memperhitungkan tekannan kesamping
sebuah ring. Jadi semakin kecil nisbah
luas maka semakin bagus ring tersebut. Padahal pada percobaan kita bahkan
nisbah luas nya ada yang lebih dari 0,5. Hal ini menunjukkan bahwa kami kurang
hati-hati dalam praktikum sehingga terjadi hal seperti ini.
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis21.student.ipb.ac.id