Teringat puluhan
tahun silam, Negeriku penuh dengan hutan rimba. Setiap jengkalnya ada rahmat
Tuhan, ada kedamaian, ada kebahagiaan, untuk manusia dan untuk semua mahluk
hidup yang ada di dalamnya.
Rimbaku adalah
paru-paru dunia, berikan udara segar tanpa pernah minta dibayar. Berikan ribuan
liter air bersih dengan rasa kasih. Berikan tanah subur, agar hidup kita jadi
makmur. Berikan semua yang dia punya kepada kita manusia, tanpa pernah
mengharap bintang balas jasa.
Namun beberapa waktu
kemudian keadaan telah berubah. Disana-sini terjadi keserakahan. Ada
orang-orang tidak bertanggung jawab ingin kuasai dunia dan menghalalkan segala
macam cara. Hutan-hutan dibabat dan dibumihanguskan, hewan-hewan dibinasakan,
diburu dan dipenjarakan.
Setiap detik, setiap
menit, setiap detak jantung dan denyut nadiku, kudengar ribuan pohon dalam
hutanku bertumbangan, menggelegar bagaikan suara petir, pecahkan gendang
telingaku. Suara gergaji mesin nyanyikan nada-nada kepunahan, untuk
bangsa-bangsa satwaku. Mereka berlari, mereka menjerit, mereka ketakutan. Namun
kemana mereka akan pergi...?. Mungkinkah mereka bersembunyi dalam jurang
kepunahan di sana...?
Lihat...! Coba kita
lihat... Saksikan tanah-tanah tandus dan gersang itu. Itu dahulu adalah surga
satwaku. Namun kini, surga itu terganti oleh kebun-kebun sawit yang kering
kerontang. Tak ada sungai mengalir di sana. Pohon-pohon rindang di sana, telah
lama jadi tunggul-tunggul arang yang hitam. Diam, dan tak akan pernah berbisik
lagi.
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???