budidaya bawang merah di sidera biromaru |
Layu Fusarium
Layu Fusarium menyerang tanaman
bawang merah pada bagian dasar umbi lapis, sehingga pertumbuhan akar dan umbi
bawang merah terganggu. Gejala serangan dapat diamati secara visual, yaitu daun
menguning cenderung terpelintir, tanaman mudah dicabut karena akar membusuk.
Pada dasar umbi terlihat cendawan putih, sedangkan pada umbi lapis jika
dipotong membujur terlihat pembusukan yang berawal dari dasar umbi kemudian
meluas ke atas maupun ke samping. Tanaman mati mulai dari ujung daun kemudian
menjalar hingga ke pangkal daun. Upaya pengendalian yang dapat dilakukan antara
lain meningkatkan pH tanah, memusnahkan tanaman bawang merah yang terserang,
melakukan penggiliran tanaman serta penyemprotan kimiawi menggunakan fungisida
berbahan aktif benomil, metalaksil atau propamokarb hidroklorida.
Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Ngelumpruk
Penyakit ini disebabkan oleh
cendawan Stemhylium vesicarium (Wallr Simmons). Gejala serangan penyakit
ngelumpruk pada tanaman bawang merah adalah terdapat bercak kekuningan yang
tumbuh sangat banyak pada seluruh bagian tanaman. Penyebaran penyakit
berlangsung sangat cepat sesuai dengan arah bertiupnya angin di areal
pertanaman. Cendawan Stemhylium vesicarium mampu mematikan tanaman secara
serentak. Kumpulan tanaman yang mati serentak terlihat seperti tersiram air
panas. Pada kondisi kelembaban udara tinggi dan berangin, maka infeksi dapat
secara tunggal maupun berasosiasi dengan cendawan Alternaria porri.
Pengendalian secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif
yang bisa digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol,
atau tebukonazol dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan
adalah klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai
petunjuk pada kemasan.
Bercak Cercospora
Penyakit ini disebabkan oleh
cendawan Cercospora duddidae (Walles). Gejala serangan penyakit bercak
Cercospora pada tanaman bawang merah adalah terjadinya bercak klorosis pada
ujung daun dan sering tampak terpisah dengan infeksi pada pangkal batang. Daun
tampak belang-belang. Bercak klorosis berbentuk bulat berwarna pucat dan
bergaris tengah 3-5 mm. Pusat bercak berwarna cokelat serta terdapat
bintik-bintik yang merupakan konidiofora jamur. Pengendalian secara kimiawi
menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah
benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol dan
fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah klorotalonil,
azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Bercak Alternaria
Penyakit ini disebabkan oleh
cendawan Alternaria porri (Ell.) Cif. Gejala serangan penyakit bercak Alternaria
pada tanaman bawang merah adalah adanya bercak pada daun dengan pusat bercak
berwarna ungu atau lebih gelap. Pada daerah tersebut dapat ditemukan konidiofor
yang mampu berkecambah membentuk konidiospora. Infeksi awal pada tanaman bawang
merah ditandai adanya bercak berukuran kecil, melekuk ke dalam, berwarna putih
dengan pusat bercak berwarna ungu atau abu-abu. Apabila cuaca lembab, bercak
berkembang hingga menyerupai cincin, bagian tengahnya berwarna ungu dan tepinya
kemerahan serta dikelilingi warna kuning yang dapat meluas. Ujung daun
mengering atau bahkan patah. Permukaan bercak pada akhirnya berwarna cokelat
kehitaman. Serangan parah berlanjut ke umbi, menyebabkan umbi membusuk berwarna
kuning lalu menjadi merah kecokelatan. Umbi membusuk dan berair dimulai dari
bagian leher, kemudian jaringan umbi yang terinfeksi mengering serta berwarna
gelap. Penyakit bercak daun Alternaria porri dapat dikendalikan secara kimiawi
menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah benomil,
metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol dan fungisida
kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah klorotalonil,
azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk pada kemasan.
Embun Bulu
Penyakit ini disebabkan oleh
cendawan Peronospora destructor (Berk) Casp. Serangan cendawan
Peronospora destructor bersifat sistemik dan lokal. Gejala serangan penyakit
embun bulu pada tanaman bawang merah terjadi pada awal pertumbuhan. Infeksi
terlihat terutama saat daun basah terkena embuh, terlihat warna putih
menyerupai bulu-bulu halus. Apabila tanaman mampu bertahan hidup, maka
pertumbuhannya akan terhambat, daun berwarna hijau pucat. Infeksi pada daun
mampu menyebar ke bawah mencapai umbi lapis, kemudian menjalar ke seluruh
lapisan hingga berwarna cokelat. Penyakit embun bulu dapat dikendalikan secara
kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa digunakan
adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau tebukonazol
dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah
klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb. Dosis/konsentrasi sesuai petunjuk
pada kemasan.
Antraknosa
Antraknosa pada tanaman bawang merah
adalah cendawan Colletrotichum gloespoiroides Penz. Kerusakan tanaman
bawang merah akibar serangan penyakit antraknosa bisa mencapai 50-100%.
Penyakit ini sangat berpotensi menimbulkan kegagalan. Gejala serangan dapat
dilihat secara fisiologis, tanaman mati serentak secara cepat. Serangan awal
ditandai adanya gejala bercak putih pada daun, selanjutnya akan terbentuk
lekukan ke dalam (invaginasi), berlubang dan patah karena terkuai tepat pada
bercak tersebut. Jika serangan berlanjut akan membentuk koloni konidia berwarna
merah muda, lalu berubah menjadi cokelat tua, dan akhirnya menjadi kehitaman.
Umbi akan membusuk serta daun mengering. Penyakit antraknosa dapat dikendalikan
secara kimiawi menggunakan fungisida sistemik, contoh bahan aktif yang bisa
digunakan adalah benomil, metil tiofanat, karbendazim, difenokonazol, atau
tebukonazol dan fungisida kontak, contoh bahan aktif yang bisa digunakan adalah
klorotalonil, azoksistrobin, atau mankozeb.
sekian dan terima kasih..
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???