1. a.Hormon
Tumbuhan
Hormon
adalah molekul-molekul yang kegiatannya mengatur reaksi-reaksi
metabolik penting. Molekul-molekul tersebut dibentuk di dalam
organisme dengan proses metabolik dan t idak berfungsi didalam nutrisi
(Heddy, 1989).Hormon tumbuhan merupakan senyawa organik yang disentesis di
salah satu bagiantumbuhan dan dipindahkan ke bagian lain, dan pada konsentrasi
yang sangat rendahmampu menimbulkan suatu respon fisiologis.Hormon tanaman
dapat diartikan luas, baik yang buatan maupun yang asli serta yangmendorong
ataupun yang menghambat pertumbuhan (Overbeek,1950 dalam Kusumo,1984). Pada
kadar rendah tertentu hormon/zat tumbuh akan mendorong pertumbuhan,sedangkan
pada kadar yang lebih t inggi akan menghambat pertumbuhan,
meracuni, bahkan memat ikan tanaman (Kusumo,1984).Hormon tumbuhan
merupakan bagian dari proses regulasi genetik dan berfungsi
sebagai prekursor. Rangsangan lingkungan memicu terbentuknya hormon
tumbuhan. Bilakonsentrasi hormon telah mencapai tingkat tertentu, sejumlah gen
yang semula tidak aktif akan mulai ekspresi. Dari sudut pandang evolusi,
hormon tumbuhan merupakan bagiandari proses adaptasi dan pertahanan diri
tumbuh-tumbuhan untuk mempertahankankelangsungan hidup jenisnya.
ZAT PENGATUR TUMBUH (HORMON
TANAMAN)
Zat pengatur
tumbuh merupakan substansi organik yang secara alami diproduksi oleh tanaman,
bekerja mempengaruhi proses fisiologi tanaman dalam konsentrasi rendah.
1. AUXIN
Auksin diproduksi dari asam amino tryptophan terutama oleh daun muda dan biji yang sedang berkecambah. Auksin terdiri dari: Indole-3-acetic acic (IAA), Indole-3-butyric acid (IBA), dan α-naphthalene acitic acid (NAA).
Auksin diproduksi dari asam amino tryptophan terutama oleh daun muda dan biji yang sedang berkecambah. Auksin terdiri dari: Indole-3-acetic acic (IAA), Indole-3-butyric acid (IBA), dan α-naphthalene acitic acid (NAA).
Efek auksin
pada tanaman:
- Meningkatkan pembelahan dan diferensiasi sel pada jaringan meristem.
- Meningkatkan perkembangan jaringan vaskuler (xylem dan phloem).
- Meningkatkan pembentukan dan perkembangan sistem akar.
- Meningkatkan pembentukan dan perkembangan bunga dan buah.
- Meningkatkan pembelahan dan diferensiasi sel pada jaringan meristem.
- Meningkatkan perkembangan jaringan vaskuler (xylem dan phloem).
- Meningkatkan pembentukan dan perkembangan sistem akar.
- Meningkatkan pembentukan dan perkembangan bunga dan buah.
Aplikasi
auksin pada pertanian:
- Mempercepat pembentukan akar pada stek batang.
- Merangsang pembentukan bunga pada tanaman yang sulit berbunga.
- Meningkatkan pembentukan buah pada tanaman yang sedikit berbuah.
- Mencegah kerontokan daun, bunga, dan buah.
- Mempercepat pembentukan akar pada stek batang.
- Merangsang pembentukan bunga pada tanaman yang sulit berbunga.
- Meningkatkan pembentukan buah pada tanaman yang sedikit berbuah.
- Mencegah kerontokan daun, bunga, dan buah.
2.
GIBBERELLIN
Gibberellin diproduksi dari asam mevalonat terutama oleh daun muda dan biji yang sedang berkecambah. Gibberellin terdiri dari: GA1, GA3, GA4, dan GA7.
Gibberellin diproduksi dari asam mevalonat terutama oleh daun muda dan biji yang sedang berkecambah. Gibberellin terdiri dari: GA1, GA3, GA4, dan GA7.
Efek
gibberellin pada tanaman:
Meningkatkan pembesaran dan perpanjangan sel.
Merangsang perkecambahan biji.
Meningkatkan pembesaran dan perpanjangan sel.
Merangsang perkecambahan biji.
Aplikasi
gibberellin pada pertanian:
Meningkatkan ukuran dan keseragaman buah yang dihasilkan.
Meningkatkan perkecambahan biji.
Meningkatkan ukuran dan keseragaman buah yang dihasilkan.
Meningkatkan perkecambahan biji.
3. CYTOKININ
Sitokinin diproduksi dari bahan baku adenin oleh ujung akar. Sitokinin terdiri dari: 6-furfuryl amino purine (kinetin), 4-hydroxyl 7,3 methyl trans-2-butenyl amino purine (zeatin), 6-benzyl amino purine (BAP), dan 6-benzyl adenine (BA).
Sitokinin diproduksi dari bahan baku adenin oleh ujung akar. Sitokinin terdiri dari: 6-furfuryl amino purine (kinetin), 4-hydroxyl 7,3 methyl trans-2-butenyl amino purine (zeatin), 6-benzyl amino purine (BAP), dan 6-benzyl adenine (BA).
Efek
sitokinin pada tanaman:
- Meningkatkan pembelahan sel dan perkembangan kloroplast.
- Meningkatkan pembentukan dan perkembangan daun.
- Memperpanjang masa produktif daun.
- Meningkatkan pembelahan sel dan perkembangan kloroplast.
- Meningkatkan pembentukan dan perkembangan daun.
- Memperpanjang masa produktif daun.
Catatan:
1. Sitokinin berfungsi meningkatkan pembentukan dan perkembangan daun, akan tetapi memiliki efek negatif menghambat pembentukan dan perkembanagn akar.
2. Cytokinin Like-Function (komponen bukan sitokinin tetapi bekerja seperti sitokinin: tyrosin dan adenin) lebih menguntungkan jika diberikan pada tanaman muda karena tidak mengganggu proses pembentukan dan perkembangan akar.
1. Sitokinin berfungsi meningkatkan pembentukan dan perkembangan daun, akan tetapi memiliki efek negatif menghambat pembentukan dan perkembanagn akar.
2. Cytokinin Like-Function (komponen bukan sitokinin tetapi bekerja seperti sitokinin: tyrosin dan adenin) lebih menguntungkan jika diberikan pada tanaman muda karena tidak mengganggu proses pembentukan dan perkembangan akar.
b. reaksi terang adalah reaksi yang membutuhkan cahaya. reaksi ini terjadi
di grana (kloroplas). reaksi ini juga sering disebut fotolisis air karena pada
reaksi ini terjadi pemecahan molekul air menjadi O dan H, O akan dilepaskan
dalam bentuk oksigen sedangakn H digunakan oleh tumbuhan. pemecahan air ini
akan menghasilkan elektron (eksitasi) yang akan digunakan untuk membentuk
energi yaitu ATP dan NADPH.
d. Pada uraian tentang fotosintesis yang dulu
saya telah jelaskan mengenai proses fotosintesis yang umum terjadi pada
tumbuhan. Coba ingat kembali langkah awal reaksi gelap / siklus Calvin-Benson.
Pada siklus tersebut CO2 akan diikat oleh ribulosabifosfat (RuBP) dan membentuk
asam fosfogliserat (PGA) yang merupakan senyawa 3-C. Proses tersebut hanya bisa
berjalan dengan bantuan enzim rubisco (ribulosabifosfat karboksilase
oksigenase). Karena menghasilkan PGA yang merupakan senyawa 3-C maka disebut
kelompok tumbuhan C3.
Perlu diketahui bahwa enzim rubisco yang membantu RuBP mengikat CO2, juga mampu mengikat O2 meskipun jumlahnya jauh lebih kecil. O2 yang terikat tersebut akan menyebabkan berlangsungnya fotorespirasi, yaitu proses pemecahan glukosa hasil fotosintesis dengan bantuan oksigen dan berlangsung pada siang hari. Peristiwa ini mirip sekali dengan proses respirasi pada manusia dan hewan. Hanya saja karena berlangsung pada tumbuhan saat siang hari, maka disebut fotorespirasi. Proses ini bisa menyebabkan penurunan akumulasi glukosa produk fotosintesis.
Tumbuhan C4
Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi. Ini berakibat terjadinya penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata. Logikanya hal ini menghambat laju fotosintesis. Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh. Apa bedanya dengan tumbuhan C-3?
Model metabolisme ini disebut Crassulacean Acid Metabolism (CAM) karena pertamakali diketahui terjadi pada kelompok tumbuhan famili Crassulaceae. Jadi maksud penamaannya berarti: metabolisme asam pada tumbuhan Crassulaceae dan bukan metabolisme asam Crassulaceae.
untuk yg lengkap baca langsuung pada sumberx...
Perlu diketahui bahwa enzim rubisco yang membantu RuBP mengikat CO2, juga mampu mengikat O2 meskipun jumlahnya jauh lebih kecil. O2 yang terikat tersebut akan menyebabkan berlangsungnya fotorespirasi, yaitu proses pemecahan glukosa hasil fotosintesis dengan bantuan oksigen dan berlangsung pada siang hari. Peristiwa ini mirip sekali dengan proses respirasi pada manusia dan hewan. Hanya saja karena berlangsung pada tumbuhan saat siang hari, maka disebut fotorespirasi. Proses ini bisa menyebabkan penurunan akumulasi glukosa produk fotosintesis.
Tumbuhan C4
Pada jenis tumbuhan yang hidup di daerah panas seperti jagung, tebu, rumput-rumputan, memiliki kebiasaan saat siang hari mereka tidak membuka stomatanya secara penuh untuk mengurangi kehilangan air melalui evaporasi/transpirasi. Ini berakibat terjadinya penurunan jumlah CO2 yang masuk ke stomata. Logikanya hal ini menghambat laju fotosintesis. Ternyata para tumbuhan ini telah mengembangkan cara yang cerdas untuk menjaga agar laju fotosintesis tetap normal meskipun stomata tidak membuka penuh. Apa bedanya dengan tumbuhan C-3?
Model metabolisme ini disebut Crassulacean Acid Metabolism (CAM) karena pertamakali diketahui terjadi pada kelompok tumbuhan famili Crassulaceae. Jadi maksud penamaannya berarti: metabolisme asam pada tumbuhan Crassulaceae dan bukan metabolisme asam Crassulaceae.
untuk yg lengkap baca langsuung pada sumberx...
materi referensi:
2. Auksin
hormon auksin adalah hormon pertumbuhan pada semua jenis tanaman. nama lain dari hormon ini adalah IAA atau asam indol asetat. letak dari hormon auksin ini terletak pada ujung batang dan ujung akar, fungsi dari hormon auksin adalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel.mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah serta penuaan dan pengguguran. kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerjka auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat.sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap diantaranya untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
hormon auksin adalah hormon pertumbuhan pada semua jenis tanaman. nama lain dari hormon ini adalah IAA atau asam indol asetat. letak dari hormon auksin ini terletak pada ujung batang dan ujung akar, fungsi dari hormon auksin adalah membantu dalam proses mempercepat pertumbuhan, baik itu pertumbuhan akar maupun pertumbuhan batang, mempercepat perkecambahan, membantu dalam proses pembelahan sel.mempercepat pemasakan buah, mengurangi jumlah biji dalam buah serta penuaan dan pengguguran. kerja hormon auksin ini sinergis dengan hormon sitokinin dan hormon giberelin.tumbuhan yang pada salah satu sisinya disinari oleh matahari maka pertumbuhannya akan lambat karena kerjka auksin dihambat oleh matahari tetapi sisi tumbuhan yang tidak disinari oleh cahaya matahari pertumbuhannya sangat cepat karena kerja auksin tidak dihambat.sehingga hal ini akan menyebabkan ujung tanaman tersebut cenderung mengikuti arah sinar matahari atau yang disebut dengan fototropisme. Untuk membedakan tanaman yang memiliki hormon yang banyak atau sedikit kita harus mengetahui bentuk anatomi dan fisiologi pada tanaman sehingga kita lebih mudah untuk mengetahuinya. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang dan gelap diantaranya untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang gelap pertumbuhan tanamannya sangat cepat selain itu tekstur dari batangnya sangat lemah dan cenderung warnanya pucat kekuningan.hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin tidak dihambat oleh sinar matahari. sedangkan untuk tanaman yang diletakkan ditempat yang terang tingkat pertumbuhannya sedikit lebih lambat dibandingkan dengan tanaman yang diletakkan ditempat gelap,tetapi tekstur batangnya sangat kuat dan juga warnanya segar kehijauan, hal ini disebabkan karena kerja hormon auksin dihambat oleh sinar matahari.
Cara kerja hormon Auksin adalah menginisiasi
pemanjangan sel dan juga memacu protein tertentu yg ada di membran plasma sel
tumbuhan untuk memompa ion H+ ke dinding sel. Ion H+ mengaktifkan enzim
ter-tentu sehingga memutuskan beberapa ikatan silang hidrogen rantai molekul
selulosa penyusun dinding sel. Sel tumbuhan kemudian memanjang akibat air yg
masuk secara osmosis.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerja
enzim
- Konsentrasi enzim
- Konsentrasi enzim
- Suhu
- Pengaruh pH
- Pengaruh Inhibator
- Konsentrasi Ion Hidrogen
- Ion Logam
- Efektor Alosterik
nice info banget kak
BalasHapusplang alfamart