I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Seperti
kita ketahui bahwa di dunia sekarang ini sedang terjadi krisis energi. Menurut
para ahli jika tidak segera ditemukan sumber energi baru maka dalam 50 tahun
mendatang cadangan minyak bumi dunia akan habis. Minyak bumi yang berasal dari
jasad makhluk hidup yang terkubur jutaan tahun yang lalu termasuk sumber daya
alam yang tidak dapat diperbaharui.
Salah
satu produk hasil pengolahan minyak bumi ialah oli samping. Oli samping
digunakan untuk membantu pembakaran mesin dua tak padahal penggunaan oli
samping di dunia masih cukup besar, contohnya pada bemo,bajaj ,mobil Suzuki
Pick up dan motor dua tak lainnya.
Peneliti
menemukan ide untuk meneliti minyak kelapa sawit apakah dapt digunakan untuk
menjedi sumber energi yang dapat menggantikan minyak bumi, khusus di dalam
penelititan ini peneliti ingin mengkhususkan penelititan pada oli samping yang
digunakan sepeda motor 2 tak.
B.
Perumusan Masalah
Peneliti
ingin meneliti minyak kelapa sawit agar dapat dimanfaatkan sebagai pengganti
oli samping pada sepeda motor 2 tak.
Untuk
menghindari kerancuan dan mempermudah dalam melaksanakan program ini maka dapat
dirumuskan masalah – masalah yang akan dibahas yaitu :
1)
Apakah minyak kelapa dapat menggantikan peran oli samping
2)
Apakah minyak kelapa tidak merusak mesin dua tak
3)
Bagaimana efisiensi bahan bakar setelah menggunakan minyak kelapa sawit
Dengan
diperolehnya pengganti oli samping maka minyak kelapa sawit dapat digunakan
untuk mengurangi penggunaan minyak bumi.
C.
Tujuan Program
Dari
masalah – masalah yang telah dirumuskan, maka dapat diketahui tujuan dari
penelitian ini, yaitu:
1)
Menemukan pengganti oli samping pada mesin dua tak yaitu minyak kelapa sawit.
2)
Menggalakkan konsep back to nature.
3)
Ikut membantu mengatasi masalah krisis energi.
4)
Memberikan solusi pengurangan penggunaan minyak bumi dengan minyak nabati.
D.
Luaran yang Diharapkan
Dengan
ditemukannya pengganti oli samping , diharapkan dapat membantu masyarakat
pengguna motor dua tak . Dengan minyak kelapa sawit dapat mengurangi penggunaan
minyak bumi yang terbentuk dari fosil makhluk hidup yang sulit diperbaharui dan
juga minyak kelapa sawit diharapkan dapat menggantikan peranan minyak bumi
dalam kehidupan manusia.
E.
Kegunaan Program
Program
ini memiliki nilai guna bagi peneliti dan juga masyarakat umum. Peneliti yang
berstatus sebagai mahasiswa dapat menemukan konsep-konsep penting bagi
sumber energi dunia, selain itu peneliti dapat berkreativitas secara nyata
melalui penelitian ini dalam upaya turut serat dalam peningkatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Masyarakat dapat menikmati sumber-sumber energi baru
yang dapat dimanfaatkan, di dalam hal ini khususnya mesin-mesin 2 tak.
Diharapkan
dengan ditemukannya manfaat baru dari minyak kelapa sawit dapat mendorong
pemerintah membuka perkebunan-perkebunan baru dan pabrik-pabrik pengolahan
kelapa sawit dengan sendirinya terciptalah banyak lapangan pekerjaan bagi
masyarakat umum.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Mesin 2 Tak
Gambaran
umum mesin 2 tak yaitu :
Mesin
dua tak adalah mesin pembakaran dalam yang dalam satu siklus pembakaran terjadi
dua langkah piston.Untuk memahami prinsip kerja, perlu dimengerti istilah baku
yang berlaku di teknik otomotif : TMA
(titik mati atas) atau TDC (top dead centre), posisi piston berada pada titik
paling atas dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling jauh dari
poros engkol (crankshaft).
TMB
(titik mati bawah) atau BDC (bottom dead centre), posisi piston berada pada
titik paling bawah dalam silinder mesin atau piston berada pada titik paling
dekat dengan poros engkol (crankshaft).
Ruang bilas yaitu ruangan dibawah
piston dimana terdapat poros engkol (crankshaft), sering disebut dengan bak
engkol (crankcase) berfungsi gas hasil campuran udara, bahan bakar dan pelumas
bisa tercampur lebih merata.
Pembilasan (scavenging) yaitu proses
pengeluaran gas hasil pembakaran dan proses pemasukan gas untuk pembakaran
dalam ruang bakar.
Langkah
kesatu
Piston
bergerak dari TMA ke TMB.
1.
Pada saat piston bergerak dari TMA ke TMB, maka akan menekan ruang bilas yang
berada di bawah piston. Semakin jauh piston meninggalkan TMA menuju TMB,
tekanan di ruang bilas semakin meningkat.
2.
Pada titik tertentu, piston (ring piston) akan melewati lubang pembuangan gas
dan lubang pemasukan gas. Posisi masing-masing lubang tergantung dari desain
perancang. Umumnya ring piston akan melewati lubang pembuangan terlebih dahulu.
3.
Pada saat ring piston melewati lubang pembuangan, gas di dalam ruang bakar
keluar melalui lubang pembuangan.
4.
Pada saat ring piston melewati lubang pemasukan, gas yang tertekan dalam ruang
bilas akan terpompa masuk dalam ruang bakar sekaligus mendorong gas yang ada
dalam ruang bakar keluar melalui lubang pembuangan.
5.
Piston terus menekan ruang bilas sampai titik TMB, sekaligus memompa gas dalam
ruang bilas masuk ke dalam ruang bakar.
Langkah
kedua
Piston
bergerak dari TMB ke TMA.
1.
Pada saat piston bergerak TMB ke TMA, maka akan menghisap gas hasil percampuran
udara, bahan bakar dan pelumas masuk ke dalam ruang bilas. Percampuran ini
dilakukan oleh karburator atau sistem injeksi. (Lihat pula:Sistem bahan bakar)
2.
Saat melewati lubang pemasukan dan lubang pembuangan, piston akan mengkompresi
gas yang terjebak dalam ruang bakar.
3.
Piston akan terus mengkompresi gas dalam ruang bakar sampai TMA.
4.
Beberapa saat sebelum piston sampai di TMA, busi menyala untuk membakar gas
dalam ruang bakar. Waktu nyala busi sebelum piston sampai TMA dengan tujuan
agar puncak tekanan dalam ruang bakar akibat pembakaran terjadi saat piston
mulai bergerak dari TMA ke TMB karena proses pembakaran sendiri memerlukan
waktu dari mulai nyala busi sampai gas terbakar dengan sempurna.
Perbedaan
desain mesin 2 tak dengan mesin empat tak
Pada mesin dua tak, dalam satu kali
putaran poros engkol (crankshaft) terjadi satu kali aproses pembakaran sedangkan
pada mesin empat tak, sekali proses pembakaran terjadi dalam dua kali putaran
poros engkol.
Pada mesin empat tak, memerlukan
mekanisme katup (valve mechanism) dalam bekerja dengan fungsi membuka dan
menutup lubang pemasukan dan lubang pembuangan, sedangkan pada mesin dua tak,
piston dan ring piston berfungsi untuk menbuka dan menutup lubang pemasukan dan
lubang pembuangan. Pada awalnya mesin dua tak tidak dilengkapi dengan katup,
dalam perkembangannya katup satu arah (one way valve) dipasang antara ruang
bilas dengan karburator dengan tujuan :
1.
Agar gas yang sudah masuk dalam ruang bilas tidak kembali ke karburator.
2.
Menjaga tekanan dalam ruang bilas saat piston mengkompresi ruang bilas. Lubang
pemasukan dan lubang pembuangan pada mesin dua tak terdapat pada dinding
silinder, sedangkan pada mesin empat tak terdapat pada kepala silinder
(cylinder head). Ini adalah alasan paling utama mesin dua tak menggunakan oli
samping.
B.
Oli Samping Mesrania 2T dan Minyak Kelapa Sawit
Adapun
gambaran Oli samping dan Minyak Kelapa Sawit sebagai berikut :
MESRANIA
2T OB adalah pelumas mesin bensin dua langkah yang berpendingin udara, yang
diformulasikan dengan base oil yang bermutu tinggi serta aditif khusus. KEMAMPUAN
KERJA
Pelumas MESRANIA 2T OB memenuhi persyaratan JASO FB(terdaftar dengan no.062 PTM 004) dan ISO EGB.
Pelumas MESRANIA 2T OB memenuhi persyaratan JASO FB(terdaftar dengan no.062 PTM 004) dan ISO EGB.
PENGGUNAAN
YANG DISARANKAN
Pelumas
ini adalah dari golongan viskositas SAE 30 dan dimaksudkan untuk keperluan
pembuatan bensin campur di luar tangki bahan bakar, dengan perbandingan yang
dianjurkan oleh pabrik mesin yang bersangkutan. Pelumas ini juga cocok untuk
pelumasan injeksi (oli samping) pada mesin bensin 2 langkah jenis
tertentu. Pelumas ini digunakan untuk mesin
bensin dua langkah (two stroke) berpendingin udara seperti pada sepeda motor, bajaj, bemo, mesin pemotong rumput, mesin gergaji, generator dua langkah, dan lain-lain.
bensin dua langkah (two stroke) berpendingin udara seperti pada sepeda motor, bajaj, bemo, mesin pemotong rumput, mesin gergaji, generator dua langkah, dan lain-lain.
Minyak
Kelapa Sawit
Pada
prinsipnya bahwa minyak kelapa sawit dapat menggantikan peranan oli samping
pada penggunaan kendaraan bermotor dan umumnya pada motor 2 tak. Hal ini
dikerahui setelah dilakukan percobaan setelah beberapa kali maka dilakukanlah
penelitian terhadap hal tersebut.
Penelitian
ini diharapkan dapat mengubah peran minyak nabati agar dapat dimanfaatkan
untuk menggantikan minyak bumi yang digunakan untuk kendaraan bermotor. Dengan
demikian cadangan minyak bumi dapat dijaga kelestariannya dan diharapkan tidak
habis untuk masa yang akan datang.
Proses
pelumasan pada mesin 2 Tak :
Sistem Pelumasan. Karena konstruksi dan siklus
kerja mesin 4T dan 2T berbeda, sistem pelumasannya juga tidak
sama. Mesin 4T, menggunakan oli yang disatukan dengan transmisi dan
kopling. Sedangkan pada mesin 2T, oli mesin dan transmisi (termasuk kopling)
dipisahkan
Fuel Intake
Pergerakan
piston memberi tekanan campuran di dalam crankcase, kemudian ke silinder mesin,
piston memindahkan gas dan mengisi silinder dengan suatu bahan bakar. Di dalam
wo-stroke yang menggunakan suatu cross-flow disain, piston sedemikian
sehingga bahan bakar campuran tidak hanya mengalir melampaui sasaran untuk
piston dan ke luar ke saluran buang.
The
Compression Stroke
Daya
gerak di dalam crankshaft yaitu piston kembali ke arah busi untuk tekanan
memukul. Piston dimampatkan, suatu ruang hampa crankcase. Ruang hampa ini
membuka alang alang klep dan menghisap air/fuel/oil di (dalam) dari karburator.
Ketika
piston membuat tekanan memukul, busi menembak lagi untuk mengulangi siklus,
disebut two-stoke sebab ada suatu tekanan memukul dan kemudian suatu pembakaran
memukul. Pada satu sisi piston ada ruang pembakaran, jika piston sedang
memampatkan air/fuel campuran dan menangkap energi yang dilepaskan oleh
pengapian bahan bakar.
Di sebelah lain piston adalah
crankcase, jika piston sedang menciptakan suatu ruang hampa untuk menyerap
air/fuel dari karburator melalui klep dan kemudian memberi tekanan
crankcase sedemikian sehingga air/fuel memaksa ke ruang pembakaran.
Sementara itu, sisi piston adalah
klep, mencakup dan membongkar salur buang dan masukan sisi dinding silinder.
Menggunakan suatu two-stroke
mesin/motor, harus mencampur two-stroke dengan khusus meminyaki di dalam dengan
campuran dengan bensin. Di dalam suatu two-stroke mesin/motor, pada sisi lain
crankcase bertindak sebagai alat tekanan udara untuk memaksa air/fuel ke dalam
silinder, maka minyak di dalam dengan gas untuk melumasi crankshaft,
menghubungkan dinding silinder dan tangkai.
Two-Stroke mesin/motor tidak
menggunakan bahan bakar secara efisien, polusi banyak.
Polusi
datang dari dua sumber, yang pertama adalah pembakaran oli samping tersebut.
Oli samping membuat semua two-stroke mesin/motor yang penuh asap sampai
taraf tertentu, dan suatu two-stroke mesin/motor dapat memancarkan asap
berminyak. Alasan yang kedua adalah
setiap
kali suatu air/fuel yang baru terisi ke dalam ruang pembakaran, bagian itu
keluar melalui saluran buang tersebut.
Hal
yang mendasari peneliti untuk meneliti minyak kelapa sawit yaitu bentuk wujud
fisis minyak sawit tidak jauh beda dengan oli samping mesrania. Perbedaan yang
dapat dilihat secara kasat mata adalah warna dari kedua minyak/oli tersebut,
dimana oli samping mesrania berwarna merah kehitaman dan minyak kelapa sawit
berwwarna kekuningan.
III
METODE PENDEKATAN
1.
Variabel Penelitian.
2.
Model yang Digunakan.
3.
Rancangan Penelitian.
4.
Teknik Pengumpulan Data.
5.
Teknik Analisis Data.
6.
Cara Penafsiran Hasil Penelitian.
7.
Cara Penyimpulan Hasil Penelitian.
a.
Variabel Penelitian
Variabel
dalam program ini adalah dengan 1 liter minyak kelapa sawit dapat menempuh
jarak berapa km. Juga dihitung dengan 1 liter bensin dapat menempuh jarak
berapa km.
b.
Model yang Digunakan
Model
yang digunakan dalam program ini adalah sepeda motor dua tak. Hal ini karena
salah satu motor yang menggunakan oli samping yaitu sepeda motor 2 tak yang
memiliki 2 langkah piston.
c.
Rancangan Penelitian
Rancangan
yang digunakan ialah dengan mengisi sepeda motor dengan oli samping mesrania 2T
sebanyak 1 liter dan kemudian dijalankan/diuji coba selama beberapa saat sampai
diperoleh data berupa garfik pada dynotest dan getaran mesin. Kemudian motor
diisi 1 liter oli minyak kelapa sawit kemudian dijalankan sampai diperoleh data
berupa grafik dynotest dan getaran mesin sebagai pembanding.
d.
Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan
data yang digunakan dalam program ini ialah dengan mengambil sampel percobaan
sebanyak 5x, dilakukan pengetesan dengan dynotest untuk memperoleh
perbandingan efisiensi mesinnya. Data yang dikumpulkan adalah dalam berupa
grafik dan table nilai dari torsi dan nilai power pada mesin setelah dilakukan
percobaan dengan oli samping dan minyak kelapa sawit. Kemudian menghitung
sampai berapa km sepeda motor mampu bertahan dengan kondisi mesin yang ideal
(ditinjau dari getaran mesin) dengan menggunakan oli samping mesrania dan oli
minyak kelapa sawit.
e.
Teknik Analisis Data
Teknik
analisa data yang kami gunakan adalah dengan mengambil sampel < atau kurang
dari 1 ml oli samping dan minyak kelapa sawit agar dapat dilakukan uji coba
dengan dynotest kemudian menghitung ,menganalisa dan membandingkan data dan
grafik yang dihasilkan dynotest.
f.
Cara Penafsiran Hasil Penelitian
Penafsiran
hasil penelitian yang dilakukan dalam program ini dengan melihat selisih hasil
percobaan yang dilakukan.Apabila selisih percobaan besar maka percobaan gagal.
g.
Cara Penyimpulan Hasil Penelitian
Penyimpulan
hasil penelitian yang dilakukan dalam program ini dengan rata-rata hasil
percobaan. Hasil percobaan dengan minyak kelapa sawit dibandingkan dengan hasil
dengan penggunaan oli samping. Kemudian dilihat apakah perbedaan yang terjadi,
jika perbedaan terlalu jauh hasilnya ataupun mesin menjadi mati berarti dapat
disimpulkan minyak kelapa sawit tidak dapat digunakan sebagai oli samping, dan
sebaliknya jika selisihnya kecil maka minyak kelapa sawit dapat digunakan
sebagai pengganti oli samping pada mesin 2 tak.
Ketujuh
metode yang akan dilaksanakan secara seri atau berurutan sesuai
dengan
gambar bagan yang ada terinci di bawah ini :
Diagram
Metode Penelitian
|
|
|
IV
PELAKSANAAN PROGRAM
a.
Waktu dan tempat pelaksanaan
Pelaksanaan
kami mulai sejak bulan maret dimana tempat penelitian kami lakukan di Lab
Otomotif Teknik Mesin Universitas Sebelas Maret. Pelaksanaan juga kami lakukan
dijalanan kampus untuk melakukan test drive dan penelitian getaran mesinnya.
Waktu
dan tempat pelaksanaan penelitian dynotest yaitu pada hari Jumat sampai hari
Sabtu tanggal 14 sampai 15 Mei 2010 di Mototech (motocourse technology)
yang terletak di jalan Ringroad Selatan, Kemasan, Singosaren,
Banguntapan, Bantul, D.I. Yogyakarta. Nomor telepon : +62 274 65
363 03
b.
Tahapan Pelaksanaan / Jadwal Faktual Pelaksanaan
Tahap
pelaksanaan dimulai dari penyediaan alat dan bahan kemudian melengkapi semua
peralatan yang diperlukan sebelum uji coba jalan dan dynotest dimulai.
c.
Instrumen Pelaksanaan
Adapun
instrument yang dilaksanakan ialah sepeda motor dua tak yang sudah dilengkapi
dengan bahan tambahan lainnya dan juga alat tesnya yaitu dynotest.
d.
Rancangan dan Realisasi Biaya
Rancangan
Biaya Proposal
Sepeda
Motor Dua Tak
1 buah @Rp
4.000.000
Rp 4.000.000, 00
Notebook
1 buah @Rp 3.000.000
Rp 3.000.000,
00
Minyak
Kelapa
Sawit
15Liter @ Rp15.000 Rp
225.000, 00
Oli
samping
15Liter @ Rp20.000 Rp
300.000, 00
Kertas
A4
2Rim @ Rp 50.000
Rp
100.000, 00
Alat
Tulis
2Set @Rp
50.000
Rp 100.000, 00
Tempat
Minyak
2Buah @Rp50.000 Rp
100.000, 00
Flashdisk
2Buah @Rp 100.000
Rp 200.000, 00
Transport
10Kali @Rp
10.000
Rp 100.000, 00
Balik
Nama&Service
1Kali @Rp
1.000.000
Rp 1.000.000, 00
Modem
1 Buah @Rp 875.000
Rp
875.000, 00 +
TOTAL
Rp
10.000.000, 00
Realisasi
Biaya yang Dikeluarkan
1.
Pemasukan Sementara
Dana
PKM
DIKTI
Rp
4.655.000, 00
2.
Pengeluaran
1.
Beli
Logbook
Rp
13.300, 00
2.
Beli materai
6000
Rp
7.000, 00
3.
Sewa
Komputer
Rp
700.000, 00
4.
Beli materai 6000
Rp
6.500, 00
5.
Beli Oli Samping 5
liter
Rp
125.000, 00
6.
Beli sepeda motor 2
tak
Rp
1.500.000, 00
7.
Beli materai
3000
Rp
3.300, 00
8.
Beli kwitansi 1
lembar
Rp
1.000, 00
9.
Beli olor
speedometer
Rp 12.000,
00
10.
Beli kampas
rem
Rp 20.000,
00
11.
Beli gear
speedometer
Rp 20.000,
00
12.
Pasang dan las gear speedometer
Rp
12.000, 00
13.
Beli spidol dan penggaris
Rp
9.000, 00
14.
Beli bensin 1
Liter
Rp
4.500, 00
15.
Beli botol bensin
kotak
Rp
38.000, 00
16.
Beli botol
ukur
Rp
42.000, 00
17.
Perbaikan Yamaha
V-80
Rp
125.000, 00
18.
Survey ke Mototech
Jogja
Rp
53.000, 00
19.
Beli bensin dan tambal ban motor
Rp
11.000, 00
20.
Cetak foto
PKM
Rp
5.000, 00
21.
Print Laporan Kemajuan
Rp
23.300, 00
22.
Konsumsi
Rp
12.000, 00
23.
Las dudukan oli samping dan bensin
Rp
110.000, 00
24.
Beli selang oli samping dan bensin
Rp
11.000, 00
25.
Beli bimoli botol 1
liter
Rp
11.500, 00
26.
Beli jerigen 10 liter dan 2 torong kecil
Rp
14.500, 00
27.
Beli gelas ukur 1
liter
Rp 9.000,
00
28.
Beli
bensin
Rp
20.000, 00
29.
Pompa ban
Rp
1.000, 00
30.
Konsumsi
Rp
22.000, 00
31.
Ganti ban dalam belakang
Rp
12.000, 00
32.
Konsumsi
Rp
20.000, 00
33.
Beli
Bensin
Rp
45.000, 00
34.
Dynotest
Rp
94.500, 00
35.
Seri computer dan
Internet
Rp. 19.000, 00
Total
pengeluaran
Rp. 3.132.400, 00
Sisa
dana
Rp
1.522.600, 00
V.
Hasil dan Pembahasan
A.
Hasil
Setelah dilakukan uji coba diperoleh
data berupa grafik dan table nilai dari hasil dynotest yaitu :
a.
Menggunakan Oli samping mesrania 2T
b.
b. Menggunakan Minyak kelapa sawit (bimoli)
Dari
kedua grafik dan table tersebut diatas dapat diperoleh analisa data yaitu
sebagai berikut:
Pada
saat dilakukan percobaan yang pertama sekali menggunakan oli mesrania 2 T yang
menghasilkan torsi maksimal 14,60 Nm2 pada saat 3979 rpm dan juga
menghasilkan 8,2 hp pada saat 3979 rpm dimana temperatur ruangan 30,8 ۫۫C tekanan 1000 mbar. Kemudian pada
percobaan kedua dengan menggunakan bimoli sebagai oli samping yang menghasilkan
torsi sebesar 8,74 Nm2 pada 4127 rpm. Kemudian menghasilkan 6,2 hp
maksimal pada 6811 rpm pada temperatur 30,8 ۫۫C pada tekanan 1000 mbar.
Dari
uji coba yang telah dilakukan terjadi penurunan efisiensi mesin. Hal ini dapat
dilihat dari penurunan torsi dan horse power mesin tersebut dibandingkan oli
mesran. Bentuk grafik yang dihasilkan kurang sempurna. Hal ini karena pengapian
pada motor 2 tak yang digunakan dalam percobaan mengalami gangguan atau kurang
sempurna. Hal ini karena kondisi mesin yang sudah tua sehingga pengapiannya
jelek. Pengapian ini dipengaruhi oleh Coil, CDI, dan spul pada mesin yang sudah
tua. Salah satu solusinya agar memperoleh grafik yang sempurna harus dilakukan
ganti pengapian secara total.
Adapun
dynotest yang kami gunakan bekerja dengan prinsip pengapian yaitu kabel
dihubungkan dengan tachometer digital kemudian dengan menggunakan energi litrik
membaca efisiensi mesin dengan penurunan dan peningkatan nilai horse power dan
torsi.
VI.
Kesimpulan dan Saran
A.
Kesimpulan
Dari
hasil yang telah kami peroleh diperoleh kesimpulan bahwa minyak kelapa sawit
dapat digunakan sebagai oli samping yang mempengaruhi efisiensi mesin yaitu
dengan penurunan torsi dan nilai horse power pada mesin 2 tak.
Diperoleh
hasil yang kurang sempurna karena berbagai faktor yaitu kondisi mesin yang
sudah tua sehingga sangat sulit untuk mendapatkan pengapian yang sempurna.
B.
Saran
Apabila
akan melakukan praktikum ini diharapkan menggunakan motor 2 tak yang masih
memiliki pengapian yang baik.
VII.
DAFTAR PUSTAKA
Arbeitsweise,Zwetak.2009. Two Stroke Engine. http://id.wikipedia.org/wiki
(18 september 2009)
Brain,Marshall.2001. How two Stroke Engine Work. http://science.howstuffworks.com/
engines-channel.htm ( 18 september 2009)
Budiyono,dkk.1995. Kumpulan Abstrak Hasil Penelitian Universitas Sebelas Maret. Surakarta
:UNS press
Engine, Saab.2009. Two Stroke Oil. http://en.wikipedia.org/wiki ( 18 September 2009)
Slamet, Yulius.dkk.1995 BERITA ILMIAH
KUMPULAN HASIL PENELITIAN. Surakarta :
UNS press.
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???