Biji kakao selain digunakan
sebagai bahan makanan juga merupakan bahan dasar industri lemak kakao. Lingkungan yang lembab dapat mendukung
perkembangan jamur. Dalam hal ini
kontaminasi jamur Aspergillus sp.
dapat menurunkan mutu biji kakao berupa cacat cita rasa. Salah satu alternatif untuk mengendalikan
jamur Aspergillus sp. yaitu dengan
memanfaatkan daun cengkeh sebagai pestisida nabati.
Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis yang berbeda dalam
menekan Aspergillus sp. pada biji kakao yang di simpan.
Penelitian
ini diharapkan dapat berguna sebagai bahan informasi tentang daya hambat dari
TDC untuk menekan Aspergillus sp.
serta dapat menjadi acuan dalam meningkatkan mutu biji kakao kering.
Penelitian
ini dilaksanakan di Unit Bakteriologi dan Pengujian Kesehatan Benih,
Laboratorium Fitopatologi dan Mikrobiologi Terapan. Jurusan Hama dan Penyakit Tumbuhan, Fakultas
Pertanian, UNTAD Palu. Penelitian
dimulai pada bulan Maret sampai Juli 2006.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap yang
terdiri atas 6 perlakuan yaitu :
Do = 0% (tanpa pemberian TDC), D1
= 2% dari berat biji kakao, D2 = 4% dari berat biji kakao, D3
= 6% dari berat biji kakao, D4 = 8% dari berat biji kakao, D5
= 10% dari berat biji kakao.
Setiap
perlakuan diulang sebanyak 3 kali sehingga terdapat 18 unit percobaan. Pengamatan dilakukan dengan menghitung
persentase biji terinfeksi pada setiap perlakuan dengan lama penyimpanan 2, 4
dan 6 minggu.
Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa perlakuan tepung daun cengkeh
yang terbaik untuk mencegah
infeksi dan perkembangan jamur Aspergillus
sp. pada biji kakao ditempat penyimpanan adalah D5 (10%) dengan
persentase biji yang terinfeksi antara 36,67 – 60,00 selama 2, 4 dan 6 minggu.
Anda ingin skripsi diatas fersi full nya? klik disini
wah saya nyimak ja lah mas
BalasHapusoh ya follow sukses untuk blog ini, back ya mas
heeheehe,.. ia sip mas brow,......
HapusTerimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis271.student.ipb.ac.id