BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanguru
adalah hewan mamalia yang memiliki kantung (marsupialia). Hewan ini termasuk
hewan khas Australia. Kata kanguru diambil dari bahasa Aborigin gangguru.
Kanguru adalah mamalia marsupial terbesar, yang digolongkan pada keluarga
Makropodidae. Ia dapat meloncat dengan kaki belakang secara stabil dengan kecepatan
20-25 km per jam. Jika berjalan lamban, ekornya berfungsi sebagai kaki ketiga.
Kebanyakan kanguru berjalan dengan kedua kaki bergerak bersamaan, bukan kiri
kanan, kiri kanan. Ia pun bisa bertahan tanpa minum air selama berbulan-bulan
karena memiliki kantong minuman. Ia adalah pemakan rumput dan dedaunan. Kanguru
adalah satwa pemakan tumbuhan. Hewan ini hidup sesuai dengan namanya. Kanguru
pohon hidup di atas pohon walaupun ia juga berada di tanah untuk mencari minum.
Kelompok ini
juga biasa hidup di antara lebatnya hutan dan semak belukar. Bentuk ekor dari
kanguru pohon agak panjang dan bulat serta berbulu lebat dari pangkal hingga
ujung ekornya, sedangkan bentuk moncongnya lebih runcing dari bentuk moncong
kanguru darat.
Pada kanguru
darat kedua kaki depannya jauh lebih kecil dari kaki belakangnya, ekornya
meruncing pada bagian ujung dan tidak berbulu. Moncongnya tidak terlalu runcing
dan tidak berbulu seperti kanguru pohon. Cakarnya pun lebih kecil. Mungkin ini
disesuaikan dengan kebutuhannya yang tidak perlu berpegangan pada dahan pohon
seperti lau-lau.
Kanguru
(hewan berkantung), mamalia yang memilki kandungan ganda, melahirkan anak yang
perkembangannya masih sangat kurang lengkap dan juga ukurannya sangat kecil
serta masih lama menempel pada puting induknya. kanguru, baik yang sekarang
masih hidup maupun yang sudah menjadi fosil, tergolong infrakelas Metatheria
yang bersama dengan Eutheria (mamalia sejati). Infra kelas mamalia yang masih
hidup dan yang masih tersisa adalah Prototheria hanya mencangkup monotremata
(hewan kloaka) atau mamalia (hewan menyusui) yang bertelur (platypus).
B.
Rumusan
Masalah
1.
Bagaimana proses reproduksi Kangguru?
2.
Bagaimana perkembangan fisiologi
kangguru ?
3.
Bagaimana perilaku menuju
perkawinan dan perkembangan embrio kangguru?
BAB II
PEMBAHASAN
|
Makhluk hidup dapat menjaga kelanjutan
generasinya melalui sistem reproduksi yang berfungsi sempurna. Akan tetapi,
manusia dan hewan tidak cukup memiliki sistem reproduksi saja. Mereka juga
memerlukan naluri khusus, yaitu naluri seksual, yang membuat proses reproduksi
menjadi menarik. Bila tidak, kebanyakan hewan tidak akan mencoba melakukannya
meski mempunyai kesempatan untuk bereproduksi. Demikian pula, mereka tentu
menghindari kegiatan seksual saat menyadari sulitnya melahirkan, bertelur, dan
masa pengeraman.
Dorongan seksual semata juga tidak akan cukup. Meskipun makhluk hidup berhubungan seksual dan menghasilkan individu baru, spesies mereka bisa saja punah bila mereka tidak diciptakan mempunyai naluri untuk melindungi dan merawat anaknya.
Dorongan seksual semata juga tidak akan cukup. Meskipun makhluk hidup berhubungan seksual dan menghasilkan individu baru, spesies mereka bisa saja punah bila mereka tidak diciptakan mempunyai naluri untuk melindungi dan merawat anaknya.
Kanguru atau
kangguru adalah hewan mamalia yang memiliki kantung (marsupialia). Kata kanguru
diambil dari bahasa Aborigin yaitu gangguru. Hewan ini termasuk hewan khas
Australia. Kanguru memiliki kebiasaan tidur disiang hari dengan udara yang
panas dan berkembang biak apabila ada hujan dan tumbuh tanaman baru,
Kanguru juga memiliki dua kaki yang kuat dan telapak kaki yang besar,
yang sangat membantunya dalam berpindah tempat dengan cara melompat. Sistem
reproduksi kanguru sangat berbeda dengan hewan lainnya. Embrio kanguru melewati
beberapa tahap perkembangan di luar rahim, yang biasanya terjadi di dalam
rahim.
FISIOLOGI
KANGURU
Bagian tubuh terbagi menjadi bagian
dorsal, ventral, dan lateral. Di bagian tubuh terdapat 2 pasang anggota gerak,
anggota gerak bagian depan jauh lebih kecil dari anggota gerak bagian belakang.
Anggota gerak bagian belakang kanguru memiliki telapak kaki yang dilengkapi
otot-otot yang di desai khusus untuk melompat, oleh karena itu kanguru dapat
melompat dengan sangat cepa. Di bagian ventral tubuh terdapat kantung, kantung
mempunyai fungsi ganda, yaitu sebagai kandungan kedua dan sebagai tempat
terdapatnya puting susu. Kantung yang berada di perut inilah yang merupakan
keistimewaan kanguru, sehingga dimasukan dalam Ordo Marsupialia dalam kelompok
Mammalia Metatheria walaupun ada juga beberapa spesies kanguru yang tidak
memiliki kantung.Di bagian ekor, terdapat ekor, lubang anus, dan organ
reproduksi bagian luar. Ekor kanguru memiliki struktur yang kuat, berotot, ekor
ini berguna untuk membantu pergerakan pada kanguru saat kanguru tidak sedang
melompat.
Cara Kanguru
Bergerak
Kanguru merupakan hewan yang unik,
dia bergerak dengan cara melompat, kanguru mampu melompat dengan kecepatan
20-25 km/jam ( kategori lambat ), 40-45 km/jam ( umumnya ), 70km/jam ( cepat ).
Kanguru dapat melompat seperti itu karena didukung oleh struktur kaki terutama
telapak kakinya yang dibentuk oleh otot tebal yang juga dapat memantul-mantul,
selain bergerak kanguru juga bisa berlari dengan langkahan selang-seling kaki
yang tidak menapak di tanah, jadi seolah-olah seperti melompat, jika sedang
berjalan seperti itu, kanguru memerlukan bantuan dari ekornya untuk mengibas ke
kiri dan ke kanan. Kanguru tidak dapat berjalan mundur dikarenakan struktur
tubuhnya yang melengkung ke depan dan struktur ekornya yang berotot.
PERILAKU
MENUJU PERKAWINAN
Ketika kanguru betina mendekati
siklus berahi, maka jantan akan mengikuti betina untuk memastikan waktu yang
tepat ia akan kawin. Seekor kanguru jantan cenderung akan menjaga jarak sekitar
2 meter dari betina. Namun, betina sering menolak jantan berdasarkan ukurannya.
Kanguru betina cenderung menolak kanguru
jantan yang berukuran kecil. Durasi
kopulasi biasanya berlangsung antara 15 sampai 30 menit. Dan periode
kehamilan kanguru sekitar 31 sampai 36 hari.
PERKEMBANGAN
EMBRIO KANGURU
Tidak lama setelah pembuahan,
dilahirkan bayi kanguru yang buta, panjangnya satu sentimeter. Biasanya hanya
seekor yang lahir. Pada tahap ini bayi kanguru disebut neonatus. Sementara
embrio semua mamalia melewati tahap ini di dalam rahim induknya, anak kanguru
lahir saat panjangnya baru satu sentimeter. Neonatus tersebut belum berkembang
sempurna: kaki depan belum berbentuk, dan kaki belakang baru merupakan tonjolan
kecil. Dengan keadaan seperti itu, neonatus tentu tidak dapat meninggalkan
induknya.
Setelah keluar dari rahim, neonatus
bergerak memanjat menggunakan kaki depan menyusuri bulu-bulu tubuh induk dan
tiga menit kemudian tiba di kantong induknya. Kantong induk bagi neonatus sama
dengan rahim bagi mam Pada tahap ini, induk kembali mengalami ovulasi dan sel
telur terbentuk di dalam rahim. Betina
sekali lagi berkopulasi dengan jantan sehingga sel
telur dibuahi. Namun, sel telur yang dibuahi tidak segera berkembang. Bila
wilayah Australia Tengah mengalami musim kemarau panjang, seperti yang sering
terjadi, telur yang dibuahi tersebut tidak mengalami perkembangan sampai musim
kemarau selesai.
Bila musim hujan datang dan padang
rumput tumbuh, perkembangan sel telur dimulai kembali.alia lain. Perbedaannya
adalah pada mamalia lain anak terlahir dalam bentuk bayi, sedangkan kanguru
masih berupa neonatus ketika keluar dari rahim. Kaki, muka, dan banyak organ
lainnya belum terbentuk. Neonatus yang telah mencapai kantong, menempelkan
dirinya ke salah satu dari empat puting susu dan mulai menyusu. Apabila cuaca
mendukung, 33 hari setelah pembuahan, neonatus baru yang sebesar biji kacang
merah, merayap dari mulut rahim dan mencapai kantong induknya seperti yang
dilakukan kakaknya. Sementara itu, neonatus pertama di dalam kantong telah mengalami
pertumbuhan yang nyata. Ia tumbuh tanpa mengganggu adiknya yang panjangnya
hanya satu sentimeter. Setelah berumur 190 hari, anak kanguru sudah cukup
dewasa untuk keluar dari kantong induknya. Mulai saat itu, anak kanguru
menghabiskan sebagian besar waktunya di luar kantong dan sepenuhnya
meninggalkan kantong pada umur 235 hari.
Tidak lama sesudah kelahiran anak kedua, kanguru
betina kembali berkopulasi, sehingga jumlah anak yang menggantungkan hidup pada
induk adalah tiga ekor. Anak pertama sudah dapat makan rumput, namun
kadang-kadang kembali ke kantong untuk menyusu; anak kedua masih berkembang
dengan menyusu; anak ketiga, yang terkecil, masih dalam bentuk neonatus.
ORGAN
REPRODUKSI KANGURU
Jantan terdiri atas testis, epididimis, vas deferens, dan penis. Vas
deferens melewati bagian lateral dan posterior untuk kemudian bergabung dengan
uretra. Kanguru jantan tidak memiliki vesikula seminalis, sehingga dalam siklus
spermatogenesisnya, csperma yang dihasilkan tidak disimpan terlebih dahulu di
kantung sperma melainkan langsung disalurkan. Kanguru memiliki saluran
epididimisnya berukuran lebar dan memiliki testis yang juga lebar. Pada ujung
penis kanguru, ditemukan sebuah percabangan dimana kedua cabang tersebut
keduanya berfungsi untuk berkopulasi. Dalam sekali berkopulasi, kanguru jantan
menghasilkan berjuta-juta sperma yang nantinya akan membuahi sel telur betina.
Betina
1.
Ovarium merupakan organ utama pada betina.
Berjumlah sepasang dan terletak di dalam rongga perut pada daerah pinggang
sebelah kiri dan kanan. Berfungsi untuk menghasilkan sel ovum dan hormon
2.
Tuba fallopi merupakan saluran memanjang
yang bertugas sebagai tempat fertilisasi dan jalan bagi sel ovum menuju uterus
dengan bantuan silia pada dindingnya.
3.
Cervix merupakan bagian dasar dari uterus
yang bentuknya menyempit sehingga disebut juga sebagai leher rahim.
Menghubungkan uterus dengan saluran vagina dan sebagai jalan keluarnya janin
dari uterus menuju saluran vagina.
4.
Uterus Berfungsi sebagai tempat
pertumbuhan embrio. Tipe uterus pada kanguru yaitu tipe duplex.
Penjelasannya jelas dan spesifik 👍
BalasHapus