bibit sengon yang sehat
SUMBER
BENIH ATAU BIBIT
Pada umumnya
tanaman sengon (Paraserianthes falcataria) diperbanyak dengan bijinya.
Biji sengon (Paraserianthes falcataria) yang dijadikan benih harus
terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman
sengon (Paraserianthes falcataria) yang memiliki sifat-sifat genetik
yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama
ataupun penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon (Paraserianthes
falcataria) yang baik sebagai berikut :
·
Kulit bersih berwarna coklat tua
·
Ukuran benih maksimum
·
Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan
·
Bentuk benih masih utuh.
Selain
penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya
hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas
benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya
tinggi.
1.
Pembuatan Persemaian
Keberhasilan
persemaian benih sengon (Paraserianthes falcataria) ditentukan oleh
ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa
persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut :
·
Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan
maksimum 5 %
·
Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh
sepanjang musim ( dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan).
·
Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh
tanah liat.
·
Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan
bibit pada waktu pengangkutan.
Untuk
memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang
didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain
bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman
dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.
2.
Penaburan Benih
Kegiatan
penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh prosentase kecambah yang
maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan
mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan
menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang
berkualitas.
Bahan dan
alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut
·
Benih
·
Bedeng tabur/bedeng kecambah
·
Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1
·
Peralatan penyiraman
·
Tersedianya air yang cukup.
Teknik
pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia
dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50
cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm , usahakan
agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya
penyakit pada kecambah.
Penaburan
benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna
mempercepat proses berkecambah dan memperoleh prosen kecambah yang maksimal.
Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari
terjadinya penguapan yang berlebihan.
Penaburan
ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur
ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan
benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk.
Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan
penyapihan.
3.
Pemeliharaan Bibit Di Bedeng Tabur
Pemeliharaan
yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut :
·
Penyiraman
Penyiraman
yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai / bibit.
Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan
menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat
dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah
dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas.
·
Pemupukan
Pemupukan
dilakukan dengan menggunakan larutan “gir”. Adapun pembuatan larutan “gir:
sebagai berikut :
Disiapkan drum bekas dan separuh
volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air sampai volumenya ¾ bagian,
kemudian tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata. Biarkan selama seminggu dan
setelah itu digunakan untuk pemupukan. Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan
per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70 – 125 cm, bibit siap
dipindahkan ke kebun.
·
Penyulaman
Penyulaman
dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar
bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya.
·
Penyiangan
Penyiangan
terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu
dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati –hati agar jangan sampai akar
bibit terganggu.
·
Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa
hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing,
sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh
cendawan.
·
Seleksi bibit
Kegiatan
seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan
kelapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang
kurang baik pertumbuhannya. Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang
bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik
pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensip guna memacu
pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit
mempunyai kualitas yang merata.
4.
Penyapihan
Penyapihan
bibit adalah untuk memindahkan bibit siap sapih dari bak penaburan ke dalam
polybag dilakukan pada areal pertumbuhan. Biasanya bibit siap sapih untuk
berbagai jenis tanaman hutan berbeda-beda tergantung kepada laju dan
besarnyapertumbuhan bibit di bedeng tabur. Alat yang digunakan stik berupa
batang bambu ataukayu dengan diameter sekitar 2 cm.
Cara kerja:
a.
Sebelum bibit disapih, pot di bedeng sapih disiram terlebih dahulu.
b.
Kecambah yang siap disapih dibawa ke lokasi dengan alat stik. Pot dilubangi
dengan stik secara tegak lurus dan tepat di tengah diameter polybag. Dalamnya
lubang disesuaikan dengan panjang akar kecambah lebih sedikit dan kemudian stik
dimiringkan sedikit dan diputar untuk memberikan lubang yang besar di permukaan
polybag.
c.
Setelah itu kecambah dimasukkan ke dalam lubang yang telah disiapkan dan
ditutup kembali dengan menggunakan stik, sehingga tidak ada rongga-rongga di
sekitar akar yang dapat mengakibatkan akar membusuk.
d.
Diadakan penyiraman setelah selesai disapih.
e.
Semai yang belum siap disapih dikembalikan ke germination house untuk
dipelihara sampai siap disapih kembali.
Hal-hal yang perlu diperhatikan
dalam penyapihan adalah:
·
Akar tidak boleh terlipat.
·
Semai harus berdiri tegak lurus.
·
Semai yang telah diambil dari bak tidak boleh terlalu lama dipegang, supaya
tidak luka terhadap semai yang masih kecil.
·
Penyiraman harus hati-hati (pancaran air halus).
5.
Pemeliharaan Bibit Di Bedeng Sapih
Bedeng sapih
atau di sebut juga bedeng pertumbuhan dibuat berupa segi empat dengan ukuran 1
m x 5 m dan sekelilingnya di perkuat dengan kayu, bata atau bahan lainnya yang
kuat. Bedeng sapih di beri naungan yang tembus cahaya 50%. Luas bedeng
sapih menunjukkan kapasitas bibit di persemaian.
Pelaksanaan
a.
Persiapan lapangan
·
Pengukuran batas persemaian dengan pemberian tanda batas yang jelas dan
kemudian dipetakan
·
Pembersihan lapangan dari semak-semak, rumput/alang-alang dan tunggak-tunggak
yang ada
·
Pengerjaan/pencangkulan tanah dengan baik dan meratakannya
·
Pengaturan tempat, terutama untuk bedengan/bak dan bedengan sapih sesuai hasil
pemetaan, amar
·
Pemegaran persemaian
·
Pembuatan bedengan/ bak yang diberi pasir bagian atasnya setebal 10-15 cm dan
bedengan sapih dengan diberi naungan / atap
·
Pembuatan jalan angkutan/pengawasan
·
Pembuatan/pemasangan alat pengairan
·
Pengisian kantong plastik sampai penuh dengan medium tumbuh yang telah dicampur
pupuk sebagai medium sapihan, kemudian diatur/disusun di bedengan sapih yang
telah disiapkan.
b.
Penaburan benih
Penaburan
benih adalah menanam benih yang telah dipersiapkan / telah melalui
perlakuan-perlakuan khusus dibedengan/bak dengan tujuan agar benih dapat
berkecambah dengan baik.
Penaburan
benih dilakukan secara merata menurut larikan/jalur-jalur atau lubang- lubang
yang telah dibuat, kemudian ditutup dengan pasir atau tanah halus setebal 0,5-1
cm/ setebal benih. Secara garis besar penaburan dapat dilakukan tiga cara
(1) satu persatu (drill sowing), (2) bentk garis/baris (line sowing), dan (3)
menabur mereta (dust sowing). Dan kemudian ditutup dengan
potongan-potongan seresah yang telah disterilkan.
Penutupan
seresah ini dimaksudkan untuk :
·
Menjaga kelembaban medium.
·
Meningkatkan suhu medium.
·
Menekan pengeliaran rumput-rumput pengganggu, sehingga dengan demikian
perkecambahan benih dapat berlangsung sempurna..
Jarak tanam
antara benih dan atara larikan tergantung pada benih dari suatu jenis tanaman,
namun rata-rata 5 cm antar benih dan 5 – 10 cm antar larikan.
Untuk benih
– benih yang halus/ kecil (misalnya benih Melaleuca spp), agar hasil
penaburan benih dapat merata, maka benih yang akan di dicampur dengan
pasir.
Perbandingan
berat/volume campuran benih dan pasir biasanya 1 : 20. Setelah benih ditutup
tanah, segera dilakukan penyiraman sampai pasir/medium cukup basah, kemudian
pada setiap bak/bedengan dipasang label yang bertulisan : nomor bak penabur,
species/jenis, asal benih tanggal penaburan, dan jumlah / banyak benih
Panitia Implementasi Program NFP-FAO Regional Maluku & Maluku Utara
Pelatihan
Penanaman Hutan di Maluku & Maluku Utara – Ambon, 12 – 13 Desember 2007
yang di. Kegiatan ini memerlukan kecermatan sehingga jangan sampai menggunakan
tenaga borongan.
c.
Penyapihan
Pengertian
penyapihan adalah memindahkan bibit/anak semai dari bedengan / bak ke medium di
bedengan sapih. Cara penyapihan, baik pada waktu mencabut/menggali bibit/anak
semai di bedengan / bak maupun waktu menanamnya ke medium sapih harus dilakukan
dengan hati-hati, jangan sampai batang/akar-akarnya rusak atau tidak tertanam
tegak lurus. Waktu penyapihan sebaiknya dilakukan sore hari, dan setelah
disapih segara dilakukan penyiraman sampai tanahnya cukup basah. Setelah itu
ada setiap bedengan sapih dipasang label yang bertuliskan : Nomor bedengan
sapihan, species/jenis,asal bedengan penaburan. Kegiatan ini memerlukan
kecermatan sehingga jangan sampai menggunakan tenaga borongan.
Waktu
kecambah (semai anakan) siap disapih tergantung, jenisnya biasanya sesudah
keluar daun pertama sudah dapat dilakukan penyapihan. Setelah bibit / semai
sapihan berupa 3-4 minggu sejak disapih, kerapatan atap/naungan mulai dikurangi
dan setelah berumur 8-10 minggu sebelum semai dipindahkn / ditanam ke lapangan,
atap/naungan tanaman sama sekali ditiadakan. Khususnya untuk jenis Pinus
merkusii, sebelum penyapihan, perlu tanah/medium sapih diberi mecorrhiza.
D.
TEKNIK PENANAMAN
a. Persiapan Penanaman
Penyiapan
lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen
lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan
dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyiapan lahan digolongkan menjadi 3 cara,
yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi
dua tahap ;
Pembersihan
lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang
rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang
tumbuh tanaman. Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah
dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan).
b. Penentuan
Jarak Tanam
Penentuan
jarak tanam pada tanaman sengon dapat dilakukan pada jarak tanam 5 x 5 m atau 3
x 2 m. Dengan jarak tanam demikian,maka tanaman sengon (Paraserianthes
falcataria) dapat tumbuh dengan baik dan persaingannya tidak tinggi
c. Pembuatan Lubang Tanam dan Pemasangan Ajir
Lobang tanam
dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.
Ajir dapat
dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 –
1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit
harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan
jarak tanam yang digunakan
d. Pengangkutan Bibit
Ada dua
macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian
ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan
pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.
e. Penanaman
Jenis kegiatan yang dilakukan berupa
:
·
Pembuatan dan pemasangan ajir tanam
Ajir dapat
dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 –
1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit
harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan
jarak tanam yang digunakan
·
Pembuatan lobang tanam
Lobang tanam
dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang.
·
Pengangkutan bibit
Ada dua
macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian
ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan
pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman.
·
Penanaman bibit
Pelaksanaan
kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak
dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat ditengah-tengah serta akar
bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit
selanjutnya.
f. Pemeliharaan
Kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan
·
Penyulaman
Yaitu penggantian tanaman yang mati atau
sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu
setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama
(sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak
tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai
pemeliharaan yang intensif
·
Penyiangan,
Pada dasarnya kegiatan penyiangan
dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara
membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja
akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu
tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit
yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya,
sekaligus untuk memutus daur hidupnya.
Penyiangan dilakukan pada
tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak
kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan,
karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh.
tegakan sengon
·
Pendangiran,
Pendangiran yaitu usaha mengemburkan
tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang
berguna bagi pertumbuhan tanaman.
·
Pemangkasan,
Melakukan pemotongan cabang pohon
yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman).
·
Penjarangan
Penjarangan dillakukan untuk
memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal.
Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan
pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon
per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya
dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan
sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan
ditebang pada akhir daur.
Cara
penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem “untu
walang” (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap
barisan dan lajur penanaman.
Sesuai
dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka
pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang
dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan
tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan
dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan
pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan
maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan,
presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis
kehutanan yang ada.
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???