OLEH : Rahmat hidayat
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Dalam penelitian Protozoa memiliki
arti protos artinya pertama dan zoon artinya hewan. Jadi,Protozoa
adalah hewan pertama. Protozoa merupakan kelompok lain protista eukarioti.
Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di bawah mikroskop. Beberapa organisme
mempunyai sifat sama, alga dan protozoa. Sebagai contoh alga hijau Euglenophyta,
selnya berflagela dan merupakan sel tunggal yang berklorofil, tetapi dapat
mengalami kehilangan klorofil dan kemampuan untuk berfotosintesa. Semua spesies
Euglenophyta yang mampu hidup pada nutrien komplek tanpa adanya cahaya.
Protozoa merupakan hewan bersel tunggal,
berinti sejati (eukariotik) da tidak memiliki dinding sel. Protozoa berasal
dari kata protos yang berarti pertama dan zoo yang berarti hewan sehingga
dapat diartikan sebagai hewan pertama. Ukurannya antara 3-100 mikron dan
merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Tempat hidupnya adalah
tempat yang basah yang kaya zat organic, air tawar atau air laut sebagai
zooplankton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan penyakit pada
manusia dan hewan ternak.
Bentuk tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda
dalam siklus hidupnya. Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki
semu, bulu getar (cilia) atau bulu cambuk (flagel). Beberapa protozoa memiliki
fase vegetatif yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam
bentuk sista. Tropozoit akan aktif mencari makan dan bereproduksi selama
kondisi memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka
protozoa akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang
terdehidrasi dan berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada
bakteri. Pada saat sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering
atau basah. Pada umumnya berkembang biak dengan membelah diri.
Protozoa merupakan
kelompok lain protista eukariotik. Kadang-kadang antara algae dan
protozoa kurang jelas perbedaannya. Kebanyakan Protozoa hanya dapat dilihat di
bawah mikroskop. Protozoa hidup di air atau setidaknya di tempat yang basah.
Mereka umumnya hidup bebas dan terdapat di lautan, lingkungan air tawar, atau
daratan. Beberapa spesies bersifat parasitik, hidup pada organisme inang. Inang protozoa yang bersifat parasit dapat berupa organisme sederhana seperti algae, sampai vertebrata yang kompleks, termasuk manusia. Beberapa spesies dapat
tumbuh di dalam tanah atau pada permukaan tumbuh-tumbuhan.
Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang
merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya
dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain
membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.
1.2. Tujuan
1. Mengamati organisme yang tergolong
Protozoa pada berbagai sumber air yang tergenang.
2. Menggambar bagian – bagiannya serta
menuliskan susunan klasifikasinya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Protozoa
Protozoa merupakan
sekelompok mahluk hidup yang bersel tunggal, yang heterogen, meliputi kurang
lebih 50.000 Spesies yang telah diberih nama, dan 20.000 spesies telah berubah
fosil. Ribuan spesies telah behasil didiskripsikan sebagai mahluk hidup
sebagian babas dan sebagian lainya hidup secara parasit pada hewan lain,
terutama hewan tingkat tinggi. Jumlah hewan protozoa dalam sutu tempat sering
sangat menajjubkan, misalnya dalam suatu kolam dapat mencapai suatu jutaan
hewan, bahkan milyaran (Jasin, 1992).
Protozoa berasal
dari bahasa yunani, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon yang artinya
hewan. Protozoa merupakan hewan yang bersifat uniseluler, dimana setiap
satu sel protozoa merupakan satu keseluruan dari organisme itu sendiri.
Protoplasma dari protozoa dapat mengadakan modifikasi – modifikasi atau
penonjolan – penonjolan yang dapat bersifat sementara atau tetap. Penonjolan –
penonjolan yang bersifat sementara misalnya penonjolan yang berfungsi sebagai kaki
pseudopodia (Lahay, 2007).
Protozoa adalah organisme
uniseluler, hidup di bebas atau parasit, beberapa diantaranya bersimbiosis
dengan mahluk hidup lain. Pencernaan secara intraseluler di dalam vakuola
makanan. Alat gerak berupa psedium, cilia, atau flagella pengambilan makanan
secara holozik, saprozoik dan holophitik. Umumnya berkembang biak melalui
pembelahan sel dan konjugasi. Alat gerak berupa kaki semu, flagel dan silia.
Terdiri atas 4 kelas yaitu 1). Mastigopora 2). Rhizopoda 3). Sprozoa 4). Ciliata
(Lahay, 1992).
Menurut Lahay (2007) ,
penonjolan yang bersifat tetap dibagi menjadi dua tipe yaitu :
1. Penonjolan
– penonjolan yang berbentuk seperti campuk (flgellum) berjumlah satu atau dua
buah dan berfungsi sebagai alat gerak.
2. Penonjolan
– penonjolan protoplasma yang berbentuk sedemikian rupa sehingga merupakan
benang- benang halus (cilium) yang terdapat pada seluruh permukaan tubuh.
Protozoa hidup pada semua
habitat yang memungkinkan hewan itu hidup, dan hubungan hewan itu dengan alam
sekitarnya memungkinkan kita mempelajari ekologinya. Protozoa secara mutlak
memerlukan lingkunagn yang basah, misalnya dalam air tawar, maupan di air
garam. Tiap – tiap spesies mempunyai peranan dalam struktur trofik atau siklus
energy. Beberapa protozoa yang berplgel yang mengandung khlorofil dapat
mefikasikan dan menyimpan energy dari matahari dalam bentuk bahan makanan.
Tetapi sebagian baesar protozoa sebagai konsumen dari bahan makanan mahluk
hidup linya daik sebagai konsumen primer, sekunder pada hewan herbivore atau
karnivora. Protozoa yang hidup di air sebagian akan membentuk plankton misalnya
phitomastigophera (Jasin, 1992).
Menurut Lahay (2009),
berdasarkan struktur dan alat gerak atau berdasarkn fase yang dominan selama
siklus hidupny, protozoa dibedakan
atas:
Klas 1: Sarcodina
atau Rhizopoda
Klas 2: Mastigophora atau
Flagellata
Klas 3: Sporozoa
Klas 4: Ciliata atau
Infuzoria
Klas 5: Suktoria
Tiap-tiap spesies mempunyai
peranan dalam struktur tropik [makanan], atau siklus energi. Beberapa
protozoa yang berflagella yang mengandung khlorofihil dapat mepiksasi dan
menyimpan energy dari matahari dalam bentuk bahan makanan. Tetapi sebagian
besar protozoa adalah sebagai konsumen bahan maknan dari makhluk hidup lain,
baik sebagai consumen primer maupun konsumen sekunder pada hewan herbivore atau
karnivora. Protozoa yang hidup dalam air sebagian akan membentuk plankton
(phytoplankton) misalnya phytomastigogophorea (Jasin, 2009).
Sitoplasma protozoa
sebagian besar tidak berwarna, tetapi beberapa spesies yang lebih kecil,
misalnya stentor coerelus berwarna biru, dan blepharusma lateritia berwarna
merah, merah mudah. Dua bagian sitoplsma biasanya dibedakan atas bagian
pinggiran yang disebut ectoplasma dan bagian sentral yang lebih padat dan
bergranula disebut endoplasma (jasin, 1992).
Mulai tahun 1980, oleh Commitee on Systematics and Evolution
of the Society of Protozoologist, mengklasifikasikan
protozoa menjadi 7 kelas baru, yaitu Sarcomastigophora, Ciliophora, Acetospora, Apicomplexa, Microspora, Myxospora, dan Labyrinthomorpha. Pada klasifikasi yang
baru ini, Sarcodina dan Mastigophora
digabung menjadi satu kelompok Sarcomastigophora, dan Sporozoa
karena anggotanya sangat beragam, maka dipecah menjadi lima kelas. Contoh
protozoa yang termasuk Sarcomastigophora adalah genera Monosiga, Bodo, Leishmania, Trypanosoma, Giardia, Opalina, Amoeba, Entamoeba, dan Difflugia.
Anggota kelompok Ciliophora antara lain genera Didinium, Tetrahymena, Paramaecium,
dan Stentor. Contoh protozoa kelompok Acetospora adalah genera Paramyxa. Apicomplexa
beranggotakan genera Eimeria, Toxoplasma, Babesia, Theileria. Genera Metchnikovella termasuk kelompok Microspora. Genera Myxidium dan Kudoa adalah contoh anggota kelompok Myxospora (Anonim, 2012).
BAB
III
METODOLOGI PRATIKUM
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan mulai 13.00 WITA –selesai, bertempat di Laboratorium biologi
keguruan dan ilmu pendidikan universitas tadulako.
3.2. Alat dan Bahan
….
3.3. Prosedur Kerja
,,.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
DISESUAIKAN
4.2. Pembahasan
4.2.1. Pengertian Protozoa
Protozoa berasal dari kata protos
yang berarti pertama dan zoon yang berarti hewan sehingga disebut
sebagai hewan pertama.[1][1] Ukurannya antara 3 – 1000 mikron
dan merupakan organisme mikroskopis bersifat heterotrof. Protozoa adalah mikroorganisme menyerupai hewan yang
merupakan salah satu filum dari Kingdom Protista. Seluruh kegiatan hidupnya
dilakukan oleh sel itu sendiri dengan menggunakan organel-organel antara lain
membran plasma, sitoplasma, dan mitokondria.[2][2] Protozoa merupakan Protista yang
ciri-cirinya menyerupai hewan. Nama protozoa itu sendiri berasal dari bahasa
Latin, yaitu protos yang artinya pertama dan zoon/zoion yang
artinya hewan. Sampai sekarang, sekitar 50.000 spesies protozoa telah
dideskripsikan.[3][3]
4.2.2. Karakteristik
Protozoa
a. Ciri-ciri umum :
1.
Organisme uniseluler (bersel tunggal).
2.
Eukariotik (memiliki membran nukleus).
3.
Hidup soliter (sendiri) atau berkoloni (kelompok).
4.
Umumnya tidak dapat membuat makanan sendiri
(heterotrof).
5.
Hidup bebas, saprofit atau parasit.
6.
Dapat membentuk sista untuk bertahan hidup.
7.
Alat gerak berupa pseudopodia, silia, atau flagella.
4.2.3. Habitat Protozoa
Tempat
hidupnya adalah tempat yang basah yang kaya zat organik, air tawar atau air
laut sebagai zooplakton, beberapa jenis bersifat parasit dan menyebabkan
penyakit pada manusia dan hewan ternak.
Bentuk
tubuh protozoa berbeda-beda pada fase yang berbeda dalam siklus hidupnya.
Protozoa memiliki alat gerak yaitu ada yang berupa kaki semu, bulu getar
(cillia) atau bulu cambak (flagel). Beberapa protozoa memiliki fase vegetatif
yang bersifat aktif yang disebut tropozoit dan fase dorman dalam bentuk sista.
Tropozoit akan aktif mencari makan dan berproduksi selama kondisi lingkungan
memungkinkan. Jika kondisi tidak memungkinkan kehidupan tropozoit maka protozoa
akan membentuk sista. Sista merupakan bentuk sel protozoa yang terdehidrasi dan
berdinding tebal mirip dengan endospora yang terjadi pada bakteri. Pada saat
sista protozoa mampu bertahan hidup dalam lingkungan kering maupun basah. Pada
umumnya berkembangbiak dengan membelah diri.
4.2.4. Kelas
Protozoa
Protozoa memiliki 4 kelas yang
dibedakan berdasarkan alat geraknya:
a. Cilliata
Cilliata berasal dari kata cillia
yang berarti bulu getar (silia). Jadi cilliata merupakan organisme yang
tubuhnyaditumbuhi bulu getar atau sillia. Fungsi bulu getar atau silia yaitu
untuk bergerak dan mencari makan.
Siliata banyak terdapat di laut
yang mengandung zat organik tinggi dan peraairan tawar seperti sawah, rawa dan
tanah berair.
Karakteristik utama dari siliata
adalah alat getar berupa bulu getar (silia) pada seluruh permukaan tubuhnya.
Silia ini pada sejumlah spesies diubah menjadi gelang, bulu kejut, dan jambul.
Selain untuk alat gerak, silia juga berfungsi untuk menangkap makanan.
Karakteristik unik yang dimiliki
siliata adalah adanya dua jenis inti pada setiap individu. Nukleus besar
disebut makronukleus, dan nukleus kecil dinamakan mikronukleus. Biasanya dalam
satu individu, mikronukleus berjumlah lebih banyak daripada makronukleus.
Makronukleus berperan dalam pengaturan sel, pertumbuhan, dan perkembangbiakan.
Adapun mikronukleus berperan dalam
reproduksi seksual. Bahan inti mikronukleus dipertukarkan ketika terjadi
konjugasi.
Silia merupakan kelompok terbesar
di Fillum Protozoa dengan jumlah anggota mencapai 8000 spesies.
b. Rhizopoda
atau Sarkodina
Rhizopoda berasal dari kata rhizao yang berarti akar dan podos
yang berarti kaki. Jadi rhizopoda artinya kaki yang berbentuk seperti akar.
Fillum rhizopoda disebut juga sarcodina yang berasal dari kata Sarcodes
yang berarti daging, karena bentuknya yang seperti gumpalan daging.
Rhizopoda/sarcodina bergerak dengan menggunakan kaki semu atau pseudopodia yang
merupakan bentuk penonjolan atau penjuluran dari protoplasmanya. Pseudopodia
pada rhizopoda ada beberapa tipe :
a. Tipe
Lobadia
Ujung penjulurannya tumpul seperti
tabung dan protoplasmanya terdiri atas ektoplasma dan endoplasma.
b. Tipe
Filopodia
Ujung penjulurannya runcing dan
biasanya bercabang. Protoplasmanya tersusun dari ektoplasma dan plasma saja.
Selain digunakan untuk bergerak,
pseudopodia memang digunakan untuk menangkap mangsa. Makanan rhizopoda berupa
organisme kecil-kecil seperti bakteri, alga, bahkan protozoa lain.
Contoh rhizopoda yang paling
terkenal adalah Amoeba sp. Secara struktural Amoeba dilimdungi
oleh membran sel dan di dalam sitoplasmanya terdapat organel seperti
nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola makanan. Ukuran tubuh Amoeba
berkisar antara 200-300 mikron. Amoeba ada yang hidup di luar tubuh
organisme (ektoamoeba) misalnya Amoeba proteus. Namun ada juga yang
hidup di dalam tubuh organisme (entamoeba) misalnya Entamoeba histolytica
yang sifatnya parasit dalam tubuh manusia.
Respirasi Amoeba dilakukan
secara difusi melalui seluruh permukaan tubuhnya. Proses pencernaannya
dilakukan secara fagositosis dan makanannya berupa alga, bakteri, protozoa
lain, dan tumbuhan yang sudah mati. Reproduksinya dilakukan secara vegetatif
dengan membelah diri.
c.
Flagellata
atau mastigofora
Flagellata berasal dari kata flagellum
yang berarti bulu cambuk. Jaadi, organisme yang termasuk fillum Flagellata
semuanya memiliki bulu cambuk . fillum flagellata disebut juga mastigophora
(mastix : bulu cambuk dan phoros : membawa). Flagel atau bulu cambuk selain
sebagai alat gerak juga berfungsi untuk alat peraba dan alat penangkap makanan.[4][15]
Flagel juga berfungsi sebagai alat
indera. Kelompok flagellata merupakan kelompok protozoa yang unik. Beberapa
anggotanya memiliki klorofil sehingga ada yang mengelompokkannya ke dalam alga.
Berdasarkan ada tidaknya klorofil, flagellata dibagi menjadi fitoflagellata dan
zooflagellata.
d. Fitoflagellata
Merupakan anggota flagellata yang
dapat melakukan fotosintesis. Contoh fitoflagellata adalah Euglena viridis,
Dinoflagellata dan Volvox.
· Euglena
Ciri utama Euglena adalah adanya
satu atau dua flagel berukuran panjang di bagian ujung anterior. Euglena
memiliki keunikan dengan adanya alat penerima cahaya (fotoreseptor) berwarna
merah yang disebut dengan stigma. Fotoreseptor ini berfungsi sebagai alat indra
yang membedakan gelap dan terang.
· Dinoflagellata
Dinoflagellata umumnya merupakan
organisme uniseluler dengan dua flagel yang akan lepas ketika dia membentuk
kista. Ada pula Dinoflagellata yang kehilangan flagelnya dan menjadi nonmotil.
Beberapa spesies Dinoflagellata mengeluarkan pendar cahaya dari tubuhnya.
· Volvox
Merupakan fitoflagellata berbentuk
tubuh bulat dengan dua atau empat flagel pada setiap selnya. Flagel-flagel ini
dihubungkan oleh rantai protoplasma.
·
Zooflagellata
Zooflagellata merpakan flagellata
yang tidak memiliki klorofil. Contoh yang terkenal dari zooflagellata adalah Trypanosoma
dan Leishmania yang bersifat parasit pada manusia dan hewan.
·
Trypanosoma
Trypanosoma memiliki tubuh
berbentuk pipih panjang seperti daun. Infeksi karena Trypanosoma disebut
tripanosomiasis. Trypanosoma memiliki hospes perantara hewan-hewan pengisap
darah.
·
Leishmania
Leishmania menyebabkan penyakit
pada sel endotelium pembuluh darah. Infeksi karena Leishmania disebut
leishmaniasis
BAB
V
PENUTUP
5.1.
Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
George H, Fried. Biologi Edisi Kedua. Jakarta:
Erlangga, 2006.
Hala, Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press, 2007.
Radiopoetro. Zoologi Avertebrata.
Erlangga : Jakarta, 1986.
Rohmimohtarto.
Zoologi Invertebrata. Pustaka:
Jakarta, 2007.
Sumiati Sa’adah. 2010.Materi Pokok Zologi Invertebrata.
Bandung
Anshori.
Moch. 2009. Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA)
Kelas X. Jakarta ; Depdiknas
Aziz,
Abdul. 2008. Dan Alampun Bertasbih. Jakarta; Balai Pustaka.
Ensiklopedi SAINS dan Kehidupan.
Pusat Perbukuan Proyek Pengembangan Sistem dan Standar Pembukuan Dasar dan
Menengah;Depdiknas. 2003
Pitriana,
Pipit. 2008. Bioekspo;Menjelajah Alam dengan Biologi. Solo; Wangsa Jatra
Lestari.
Pratiwi,
D.A. 2004. Buku Penuntun Biologi SMA. Jakarta;Erlangga.
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis271.student.ipb.ac.id
Thnk to infonya
BalasHapus