PERLAKUAN-PERLAKUAN DALAM PEMELIHARAAN TANAMAN
Forester untad blog : Pemeliharaan tanaman secara umum mencakup segala kegiatan yang berkaitan dengan upaya menjaga kelangsungan hidup tanaman agar tetap hidup sehat dan memiliki produktivitas tinggi. Kegiatan yang dikerjakan pada pemeliharaan tanaman dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia maupun tenaga mesin pertanian. Pekerjaan pemeliharaan tanaman yang menggunakan tenaga manusia adalah sulam (replacement) dan pengendalian gulma pasca tumbuh. Sulam bertujuan memperbaiki populasi tanaman.
Pemeliharaan tanaman menggunakan alsintan atau kultivasi bertujuan menyiapkan kondisi tanah agar memungkinkan terjadinya perkembangan akar yang baik dan mendukung pertumbuhan tanaman. Namun juga disadari bahwa kultivasi yang kurang tepat dapat mengakibatkan dampak negatif terhadap sifat fisik tanah, yaitu terjadi pemam-patan tanah, dan tingginya biaya produksi.
Berikut
beberapa kegiatan yang masuk dalam pemeliharaan tanaman :
1.
Penyiangan
Rerumputan dan pertumbuhan
liar yang tumbuh dibedengan tentu sangat merugikan, karena disamping mereka
ikut menyerap makanan yang terkandung didalam tanah, rerumputan juga merupakan
tempat hinggap dan berlindungnya hama. Maka, sebelum gulma tumbuh merajalela,
sebaiknya penyiangan (rumput dicabut dan dibenamkan dalam tanah). Dilakukan
setelah tanaman kacang tanah berumur 3 – 4 minggu. Setelah dicabut,
rumput-rumput itu kemudian dibenamkan dalam tanah. Rerumputan yang dibenamkan
akan membusuk dan sangat bermanfaat sebagai pupuk bagi tanaman.
Disamping penyiangan pada saat
itu sekaligus juga dilakukan pendangiran (mengaduk, membalik-balik tanah) untuk
menggemburkan tanah, sehingga kondisi tanah tetap subur, selalu terangin-angin
serta selalu terkena sinar matahari langsung, dan jasad renik yang akan
merugikan akan mati.
Tanah akan menjadi subur,
apabila terjadi persenyawaan antara tanah dengan unsur N yang banyak terdapat
diudara, kemudian berkokontaminasi langsung dengan tanah melalui pori-pori
tanah yang gembur. Kemudian unsur N diikat oleh bintil-bintil akar menjadi suatu
senyawa yang sangat dibutuhkan tanaman dalam proses pertumbuhan fisiknya.
2.
Pengairan
Keadaan air pada bedengan
kacang tanah harus selalu dijaga agar tetap lembap dan tidak kering, sebab
kacang tanah yang termasuk tanaman yang berakar dangkal selalu menghendaki
tanah yang lembab. Namun demikian kandungan air dalam tanah yang terlalu jenuh
pun tidak dikehendaki, sebab kondisi semacam ini justru akan merusak
pertumbuhan akar. Akibatnya akar akan menjadi busuk, lama - kelamaan tanaman akan menjadi layu dan
akhirnya akan mati. Untuk mengatasi ini perlu dibuat bedengan. Bedengan ini
berfungsi untuk melancarkan jalannya air, sehingga tanaman kacang tanah bisa
terhindar dari genangan air.
Tanaman kacang tanah
membutuhkan air sejak tanaman berumur tiga minggu. Air diperlukan untuk
pembentukan bunga, pertumbuhan ginofora dan pembentukan polonng. Bila dianggap
perlu pada musim kemarau kegiatan pengairan dapat dilakukan lebih frekuen,
antara 6 – 8 kali. Frekuensi pengairan pada musim kemarau ini sebaiknya disesuaikan
dengan banyaknya curah hujan. Kadang-kadang curah hujan itu tidak sesuai dengan
musimnya. Walaupun waktu sudah menginjak musim kemarau, yakni bulan Mei atau
Juni, hampir tiap 1 -2 minggu masih juga turun hujan.
Tanaman kacang tanah tidak
perlu digenangi air terus-menerus, tetapi sebentar saja secukupnya, asal tanah
menjadi lembab. Adapun pengairan itu dilakukan dengan cara sebagai berikut:
semua pintu air yang keluar ditutup sementara, etelah air merata diseluruh
lahan, segera genangan itu dibuang dengan jalan membuka kembali semua lubang
yang tadi telah ditutup.
3.
Pemupukan
Khusus unntuk tanaman kacang
tanah, kebangyakan para petani tidak melakukan pemupukan. Untuk memperoleh
hasil yang baik mereka cukup mengatur kebutuhan air, pemeliharaan lahan dan
bibit unggul. Kacang tanah dapat mengisap zat-zat makanan dari dalam tanah
dengan tingkat kesuburan yang rendah, sehingga dapat menguruskan tanah untuk
tanaman berikutnya. Dalam beberapa hal tanaman kacang tanah itu dipupuk secara
tidak langsung maupun langsung.
Kadang-kadang petani
nmenjumpai kondisi tanah lahan yang sangat padat. Apabila keadaan tanah lahan
yang akan ditanami sudah terlalu padat, maka petani harus mengusahakan
terciptanya kondisi tanah yang lembab, gembur dan remah.
Sebagai langkah awal, petani
biasanya melakukan pemupukan dasar tersebut bisa dipakai pupuk kandang. Kompos
atau pupuk hijau, pemupukan ini dilakukan dengan cara menaburkan tutup
disekitar lubang atau dibenamkan 2 lubang. Banyaknya pupuk dasar yang
diperlukan 14 – 15 ton/Ha. Apabila pupuk dasar ini pupuk hijau yang berasal
dari tanaman kacang-kacangan, seperti ( rotolaria dan lain sebagainya, maka
pupuk hijau tersebut harus dibenamkan dalam tanah. Bahan tersebut akan mudajh
sekali membusuk dan mengadakan persenyawaan dengan unsur hara dalam tanah.
4.
Pemberantasan Hama dan
Penyakit
Ada beberapa hama dan penyakit
yang sangat merugikan tanaman kacang tanah. Dari hasil penyelidikan ternyata
yang menjadi sasaran penyerangan adalah bagian bawah tanaman, yaitu perakaran,
buah (polong) dan bagian atas yaitu daun.
Kendatipun demikian bagian
batang juga tidak akan luput dari sasaran lalat penggerek batang. Tetepi jumlah
hama semacam ini tidak begitu banyak dan penyebarannya pun tidak begitu luas,
mereka hanya aktif pada periode waktu tertentu.
Dibandingkan
dengan faktor gangguan penyakit, gangguan penyakit perlu diperhatikan lebih
daripada faktor ganguan hama. Agar pemberantasan hama/penyakit ini dapat
berhasil, maka perlu dipelajari masing-masing kelompok hama/penyakit yang
sangat merugikan tersebut, terutama mengenai penyebarannya, cara masuknya,
gejala-gejala serta persentase kerusakan yang ditimbulkan, kemudian baru
dilaksanakan pemberantasannya.
Bapak lo main golf pakai tusuk gigi
BalasHapusSampahhhhh