BAB
I. PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Sel merupakan unit struktural
fungsional terkecil dari kehidupan. Sel dibentuk atas berbagai kompartemen.
Organ tubuh manusia terbentuk dari sel dan matriks interselular. Untuk
mengamati sel dan jaringan tubuh yang berukuran kecil diperlukan mikroskop dan pengetahuan
pemrosesan jaringan dan istilah-istilah dalam pengamatan mikroskopis sel. Struktur sel terdiri dari dua bagian yaitu protoplasma dan
membran/dinding sel.
Fungsi sel adalah tempat terjadinya fungsi kehidupan. Ukuran dan
tipe sel memiliki ukuran yang sangat kecil. Umumnya, sel berdiameter 1-100 m.
sel-sel memiliki volume kecil dengan tujuan untuk mempertahankan rasio yang
besar dari luas permukaan terhadap volume. Sel terdiri atas dua kelompok utama
yaitu sel prokariotik dan sel eukariotik. Perbedaan antara sel prokariotik dan
sel eukariotik adalah sel eukariotik terdapat pengorganisasian atau pemisahan
organel-organel sel yang lebih jelas, sedangkan organel-organel sel prokariotik
tidak memiliki membran seperti sel eukariotik, seluruh proses metabolisme
prokariotik terjadi dalam sitoplasma sel.
1.2 Tujuan
tujuan dari praktikum biologi dasar ini
untuk mengetahui berbagai macam bentuk sel tumbuhan dan sel hewan.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
Sel adalah
bagian terkecil dari makhluk hidup. Ukran sel sangat kecil sehingga untuk
melihatnya harus menggunakan alat yang disebut mikroskop.
Pada awalnya
sel-sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuan. Robert hooke yang
telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya sendiri.
Kata sel berasal dari bahasa latin cellula yang artinya rongga/ruangan
(Anonim,2009 :1)
Didasarkan
pada perbedaan mikroskopik dan aspek-aspek biokimia, sel hidup dapat
dikelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel prokariotik termasuk bakteri, algae, netketsikel tidak
mempunyai anatomi intraseluler yang kompleks. Sebaliknya sel eukariotik
termasuk ragi, jamur, tumbuhan, sel hewan mempunyai membran inti yang jelas
serta mempunyai beberapa struktur intraseluler dan beberapa organel (Arbianto,
1996:1).
Sel tumbuhan
dan sel hewan merupakan variasi dari suatu tipe unit dasar atau satuan
struktur. Perbedaan pokok antara sel hewan dan sel tumbuhan adalah pada sel hewan
tidak memiliki dinding sel yang nyata, tetapi berupa membran plasma. Selain
perbedaan tersebut, pada sel tumbuhan dijumpai adanya plastida serta vakuola
sel yang dapat membesar. Sedangkan pada sel hewan tidak demikian (Sumardi, 1992
: 9-10)
BAB III. METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
Praktikum
ini dilaksanakan mulai 13.00 WITA –selesai, bertempat di Laboratorium biologi
keguruan dan ilmu pendidikan universitas tadulako.
3.2 Alat dan Bahan
Alat
yang digunakan pada praktikum ini adalah :
·
Pipet tetes
·
Skapel / silet
·
Jarum
·
Gelas Pengaduk
·
Gelas arloji
·
Pinset
·
Gelas objek
·
Gelas penutup
·
Mikroskop
·
Cawan petri
Sedangkan
bahan yang digunakan adalah :
·
Sel epitel rongga mulut
·
Darah katak
·
Allium cepa
·
Manihot
eseulenta
·
Hydrika
verticikata
·
Allamada
catharica
·
Alkohol 70 %
·
Kapas
·
Kertas isap
·
Pewarna
·
Garam fisiologis
·
Air atau aquades
3.3.
Prosedur Kerja
1. Sel epitel rongga mulut
a. Membersihkan
tangkai karpel dengan alkohol 70%, dengan menggunakan tangkai kapel
b. koereklah
bagian dalam pipi anda kemudian oleskan pada gelas objek.
c. Tetesi
dengan etalin blue atau eoisn serta tutupi dengan gelas penutup dan amati
dengan mikroskop.
2.
Percobaan darah katak
a. Mengambil
satu tetes darah katak yang telah dicampur dengan larutan fisiologis
b. lalu
teteskan pada gelas objek dan tutup dengan gelas penutup, amati dibawah
mikroskop, mulai dari perbesaran lemah.
3.
Percobaan Allium cepa
a. Mengambil
potongan bawang merah (Allium cepa), epidermis berupa selaput tipis menggunakan
pinset,
b. tambahkan
satu atau dua tetes air lalu amati dibawah mikroskop dengan perbesaran lemah,
gambar beberapa sel dengan bagian-bagiannya.
4.
Percobaan Manihot
esculenta
a. Membuat
irisan melintang pada tangkai daun ubi kayu, buat irisan yang tipis.
b. Gunakan
media air, maka akan tampak sel-sel gabus yang berupa sel-sel mati.
c. Gambarlah
sel gabus dan bagian-bagiannya itu.
5.
Percobaan Hydrilla verticilata
a. Mencabut
helai daun Hydrilla verticlata yang masih muda pada bagian ujung-ujungnya.
b. Membuat
medium preparat dengan air dan amtilah, dengan mudah akan tampak bentuk sel
serta butir-butir kloroplas dan vakuola sel.
c. Gambarlah
beberapa sel lengkap dengan bagian-bagian yang anda kenali.
6.
Percobaan Allamanda catharica
a. Membuat
preparat epidermis bunga alamanda dengan menggunakan pinset.
b. Amati
dibawah mikroskop maka akan terlihat jaringan epidermis dengan bentuk
sel-selnya yang khas dan penuh dengan kromoplas yang mengandung sentofil.
c. Amati dan
bambar hasilnya.
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
No
|
Gambar
|
Pembesaran
|
Keterangan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
4.2 Pembahasan
4.2.1 Sel
Tumbuhan
Sel-sel tumbuhan dewasa berbeda satu
dengan yang lain dalam ukuran, bentuk, struktur dan fungsinya. Walaupun
demikian semua sel tumbuhan memiliki persamaan dalam beberapa segi sehingga
dapat dibanyangkan suatu hipotesis sebuah sel yang segi-segi dasarnya ada dalam
bentuk yang secara nisbi tidak termodifikasi.
Berikut struktur-struktur sel-sel
tumbuhan
a. Dinding sel
Sel tumbuhan terdiri atas protoplas
yang terselubungi oleh dinding sel. Dinding sel tumbuhan memiliki struktur yang
kompleks dengan memiliki tiga bagian fundamental yang dapat dibedakan yaitu
lamela tengah, dinding sel primer dan dinding sel sekunder. Semua sel memiliki
lamela tengah dan dinding sel primer, sedangkan dinding sel sekunder hanya pada
sel-sel tipe tertentu.
b. Membran sel
Membran sel atau membran plasma
merupakan bagian sel yang paling luar yang membatasi isi sel dan sekitarnya.
Membran ini tersusun dari dua lapisan yang terdiri dari fosfolipid (50%) dan
protein/lipoprotein (50%). Membran plasma bersifat semipermeabel atau selektif
permeabel yang berfungsi mengatur gerakan materi atau transportasi zat-zat
terlarut masuk dan keluar dari sel.
c. Nukleus
Nukleus adalah inti sel yang
memiliki membran inti dengan susunan molekul sama dengan membran sel yaitu
berupa lipoprotein. Pori-pori pada membran inti memungkinkan hubungan antara
nukleoplasma dan sitoplasma. Fungsi utama nukleus adalah sebagai pusat yang
mengontrol kegiatan sel dan mengandung bahan-bahan yang menentukan sifat-sifat
turun-temurun suatu organisma.
d.
Retikulum
endoplasma
Retikulum endoplasma merupakan
perluasan membran yang saling berhubungan yang membentuk saluran pipih atau
lubang seperti tabung di dalam sitoplasma. Dalam pengamatan mikroskop,
retikulum endoplasma nampak seperti saluran berkelok-kelok dan jala yang
berongga-rongga. Saluran-saluran tersebut berfungsi membantu gerakan
subsatansi-subsatansi dari satu bagainsel ke bagian sel lainnya. Dalam sel
terdapat dua tipe retikulum endoplasma (RE) yaitu retikulum endoplasma kasar
(REK) dan retikulum endoplasma halus (REH).
e.
Badan
golgi.
Badan golgi adalah sekelompok
kantong (vesikula) pipih yang dikelilingi membran. Organel ini terdapat hampir
di semua sel eukariotik. Badan golgi pada sel tumbuhan biasa disebut diktiosom.
Badan golgi dibangun oleh membran yang berbentuk sisterna, tubulus dan
vesikula. Sisterna mebentuk pembuluh halus (tubulus). Dari tubulus diepaskan
kantong-kantong kecil yang berisi bahan-bahanyang diperlukan seperti
enzim-enzim atau pembentuk dinding sel.
f.
Ribosom
Ribosom adalah organel kecil
bergaris tengah 17 – 20 mikron yang tersusun oleh RNA ribosom dan protein.
Ribosom terdapat pada semua sel hidup dan terdapat bebas dalam sitoplasma atau
melekat pada REK. Tiap ribosom terdiri atas dua sub unit yang saling behubungan
dalam suatu ikatan yang distabilkan oleh ion magnesium. Ribosom berfungsi untuk
sintesis protein, dimana pada waktu sintesis protein, ribosom mengelompok
membentuk poliribosom (polisom).
g.
Peroksisom
dan glioksisom
Peroksisom adalah kantong-kantong
yang memiliki membran tunggal. Peroksisom berisi berbagai enzim dan yang paling
khas adalah enzim katalase. Fungsi enzim tersebut adalah mengkatalisis
perombakan hydrogen peroksida (H2O2). Senyawa tersebut
merupakan produk metabolisme sel yang berpotensi membahayakan sel. Peroksisom
juga berperan dalam perubahan lemak menjadi karbohidrat.
h.
Plastida
Plastida adalah organel sitoplasma
yang tersebar pada sel tumbuhan dan terlihat jelas di bawah mikroskop
sederhana. Plastida sangat bervariasi ukuran dan bentuknya, pada sel-sel
tumbuhan berbunga biasanya berbentuk piringan kecil bikonveks.
i.
Vakuola
sentral
Vakuola adalah rongga besar di
bagian dalam sel yang berisi cairan vakuola yang merupakan suatu larutan cair
berbagai bahan organik dan anorganik yang kebanyakan adalah cadangan makanan
atau hasil sampingan metabolisme. Vakuola diselubungi oleh selaput vakuola yang
disebut tonoplas. Umumnya vakuola tidak berwarna, namun dapat berwarna
kebiru-biruan atau kemerah-merahan karena adanya pigmen terlarut yang termasuk
bahan kimia kelompok antosianin.
4.2.2. Sel Hewan
Sebuah sel hewan dapat terdiri dari
apa pun dari organisme sel tunggal sampai ke sel otot jantung pada manusia.
Sedangkan sel sangat bervariasi dalam kemampuan dan fungsi mereka, mereka semua
berisi komponen spesifik tertentu, yang dikenal sebagai organel.
a. Membran Sel
Membran sel adalah kantung yang mengelilingi seluruh sel.
Tembok kota sel, itu terdiri dari bilayer fosfolipid, yang membuatnya tahan
air, atau "hidrofobik". Ada juga lubang protein kecil yang
memungkinkan nutrisi untuk lulus dan keluar dari sel. Inti Inti adalah
otak dari sel. Ini berisi petunjuk DNA untuk setiap fungsi tunggal bahwa sel
melakukan.
b. Retikulum Endoplasma
ER menyediakan pipa sel. Mengangkut enzim dan bahan kimia
penting untuk pemecahan protein dan pemeliharaan keseluruhan sel.
c. Apparatus golgi
Fungsi Aparaturs Golgi sebagai kantor pos dalam sel. Ini
mengubah bahan kimia untuk membuat berguna untuk sel, melepaskan zat kimia dari
vesikula, menyimpan bahan kimia berbahaya dalam lipatan nya, dan diyakini untuk
membuat ER.
d. Mitokondria
Mitokondria adalah pembangkit tenaga listrik sel. Mereka
mengambil helaian protein dan menggabungkannya dengan bahan kimia yang
diperlukan untuk menciptakan energi murni. Proses ini dikenal sebagai respirasi
sel.
e.
Flagela dan Cilia
Struktur whiplike bahwa organisme
bersel tunggal digunakan untuk mendorong tubuhnya melalui lingkungan mereka
terdiri dari protein yang sama dengan bundel mikrotubulus yang membentuk
sentriol pada sel hewan. Pada hewan multiseluler, zat silia bergerak dalam
saluran pernapasan dan pencernaan. Pendengaran dan sel-sel reproduksi juga
mempekerjakan silia untuk bergerak dan sensasi. Sel tumbuhan tidak memiliki
sarana gerakan independen, juga tidak bergantung pada silia untuk transportasi
bahan atau untuk transmisi informasi ke sistem saraf pusat.
f.
Lisosom
Lisosom bertindak sebagai sistem
pencernaan sel hewan. Sama seperti perut hewan multiseluler yang berisi cairan
lambung untuk memecah makanan, organel ini mengandung enzim yang terpisah
menjadi bahan komponen yang dapat digunakan pada tingkat sel. Organel yang
hidup lebih lama dari utilitas mereka, masalah sampah dan partikel makanan bisa
dicerna dalam lisosom dan diekskresikan melalui vakuola. Sel hewan mengandung
lisosom berlimpah, banyak sel-sel tumbuhan tidak memiliki struktur pencernaan,
sementara mereka yang melakukan mengandung mereka memiliki lebih sedikit dari
mereka.
g.
Sitoskeleton
Sementara sel-sel tumbuhan memiliki
struktur protein internal yang membentuk sitoskeleton, struktur keseluruhan
mereka lebih bergantung pada dinding sel yang kaku mereka, elemen yang tidak
memiliki sel-sel hewan. Sebaliknya, sel-sel hewan mengandung sitoskeleton
fleksibel terdiri dari filamen aktin, antara filamen tebal dan mikrotubulus
berongga. Perbedaan antara tanaman dan hewan struktur sel bermain keluar pada
tingkat makroskopik dalam fleksibilitas kehidupan hewan makroskopik versus
imobilitas relatif kehidupan tanaman.
BAB IV
PENUTUP
-
Dari hasil pengamatan sel hewan dan sel tumbuhan yaitu dari hasil pengamatan
yang dilakukan adalah berbeda-beda.
-
Perbedaan dari sel yang diamati adalah terdapat pada bentuk sel dan
organel-organel penyusunnya.
- Sel tumbuhan memiliki bentuk
yang tetap (umumnya hexagonal, karena memiliki dinding sel).
- Sel tumbuhan
berbeda dengan sel hewan, karena sel tumbuhan memiliki plastida, vakuola,
dinding sel (sel hewan tidak memilikinya), serta sel tumbuhan tidak memiliki
sentriol dan lisosom.
sebaiknya
praktikum dilaksanakan dengan on time, sehingga pelaksanaan praktikum berjalan
sesuai rencana
Arbianto, p, 1996. Biokimia
konsep-konsep dasar. Bandung :Departemen
pendidikan
dan kebudayaan.
Cambell. 2002. Biologi. Jakarta
Erlangga.
Friend, geogre. 2005. Biology.
Jakarta Yudhistira.
Sumardi, I. 1996 . Struktur dan
Pengembangan Tumbuhan. Yogyakarta : fakultas
biologi
UGM.
Sutrian. 2009. Perbedaan Sel Hewan
dan Tumbuhan (diskses : http
://pixaby.com.pada
hari selasa 16 Oktober 2012, pukul 17:49 WITA).
Syukri. 2010. Perbedaan Sel Hewan
dan Tumbuhan (Diakses : http : //sarjanaku.
Com.
Pada hari selasa, 16 Oktober 2012, Pukul 17:49 WITA).
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis271.student.ipb.ac.id