BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar
Belakang
Setiap
makhluk hidup baik tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri atau sifat
dasar.Salah satu yang utama adalah makhluk hidup memerlukan makanan dan
mengeluarkan zat sisa.Jika kita cermati, ciri dasar tersebut mengarahkan kita
terhadap suatu reaksi yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup dimana terjadi
reaksi kimia.Hal ini disebut dengan metabolisme (Kimball, 1998).
Metabolisme
yang terjadi berbeda antara satu makhluk hidup dengan makhluk hidup lainnya
tergantung pada komponen penyusun organisme tersebut.Pada metabolisme terbagi
atas dua yaitu anabolisme dan katabolisme penyusunan dan penguraian senyawa
organik dan senyawa anorganik.Di dalam anabolisme terjadi suatu reaksi yang
sangat penting bagi tumbuhan yaitu fotosintesis.
fotosintesis
adalah proses penyusunan(anabolisme) yang diperoleh dari sumber cahaya dan
klorofil dan disimpan sebagai zat kimia. Fotosintesis merupakan suatu proses
biologi yang kompleks, proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat
dimanfaatkan oleh klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Proses fotosintesis
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu,
umur daun, translokasi karbohidrat, dan cahaya. Tetapi yang menjadi faktor
utama fotosintesis agar dapat berlangsung adalah cahaya, air, dan
karbondioksida.
Fotosintesis
sering didefinisikan sebagai suatu proses pembentukan karbohidrat dan
karbondioksida serta air yang dilakukan sel-sel yang berklorofil dengan adanya
cahaya matahari yang disebabkan oleh oksigen (O2). Ada juga yang mengartikan
fotosintesis dengan suatu peristiwa pengolahan atau pemasakan makanan yang
terjadi pada daun dengan bantuan cahaya matahari.Pada percobaan fotosintesis
kali ini terdapat dua kegiatan yaitu uji sachs yang akan mengetahui apakah tanpa cahaya daun tidak
berfotosintesis, dan ingenhousz yang akan mengetahui hubungan intensitas cahaya
dengan laju fotosintesis.
Oleh
karena itu, untuk mengetahui dan membuktikan bahwa hasil dari proses
fotosintesis pada tumbuhan menghasilkan amilum dan 02, maka
dilakukanlah percobaan ini.
1.2. Tujuan
Tujuan
dari percobaan ini yaitu:
1. Untuk
membuktikan bahwa proses fotosintesis akan menghasilkanglukosa
2. Membuktikan
bahwa proses fotosintesis melepaskan O2 atau oksigen.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Fotosintesis
Tumbuhan terutama tumbuhan tingkat
tinggi, untuk memperoleh makanan sebagai kebutuhan pokoknya harus melakukan
suatu proses yang dinamakan proses sintesis karbohidrat yang terjadi dibagian
daun satu tumbuhan yang memiliki klorofil, dengan menggunakan cahaya matahari.
Cahaya matahari merupakan sumber energi yang diperlukan tumbuhan untuk proses
tersebut. Tanpa adanya cahaya matahari tumbuhan tidak akan mampu melakukan
proses fotosintesis, hal ini disebabkan kloropil yang berada didalam daun tidak
dapat menggunakan cahaya matahari karena klorofil hanya akan berfungsi bila ada
cahaya matahari (Dwidjoseputro, 1986).
Karbohidrat
merupakan senyawa karbon yang terdapat di alam sebagai molekul yang kompleks dan
besar. Karbohidrat sangat beraneka ragam contohnya seperti sukrosa,
monosakarida, dan polisakarida. Monosakarida adalah karbohidrat yang paling
sederhana. Monosakarida dapat diikat secara bersama-sama untuk membentuk dimer,
trimer dan lain-lain. Dimer merupakan gabungan antara dua monosakarida dan
trimer terdiri dari tiga monosakarida (Kimball, 2002).
Fotosintesis adalah suatu proses biokimia
pembentukan zat makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan tumbuhan,
alga, dan beberapa jenis bakteri
dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, dan air serta dibutuhkan bantuan
energi cahaya matahari. Hampir semua makhluk hidup bergantung dari
energi yang dihasilkan dalam fotosintesis. Akibatnya fotosintesis menjadi
sangat penting bagi kehidupan di bumi. Fotosintesis juga berjasa menghasilkan
sebagian besar oksigen yang terdapat di atmosfer
bumi. Organisme yang menghasilkan energi melalui fotosintesis (photos
berarti cahaya) disebut sebagai fototrof (Kimball,
2002).
Pada tahun 1771, Joseph Priestley,
seorang ahli kimia dan pendeta berkebangsaan Inggris, menemukan bahwa ketika ia
menutup sebuah lilin
menyala dengan sebuah toples terbalik, nyalanya akan mati
sebelum lilinnya habis terbakar. Ia
kemudian menemukan bila ia meletakkan tikus dalam toples
terbalik bersama lilin, tikus itu akan mati lemas. Dari kedua percobaan itu,
Priestley menyimpulkan bahwa nyala lilin telah "merusak" udara dalam toples itu dan
menyebabkan matinya tikus. Ia kemudian menunjukkan bahwa udara yang telah
“dirusak” oleh lilin tersebut dapat “dipulihkan” oleh tumbuhan. Ia juga
menunjukkan bahwa tikus dapat tetap hidup dalam toples tertutup asalkan di
dalamnya juga terdapat tumbuhan (Salisbury, 1992).
Fotosistem
ada dua macam, yaitu fotosistem I dan fotosistem II. Fotosistem I tersusun oleh
klorifil a dan klorifil b dengan perbandingan 12:1 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 700 nm. Pada fotosistem II
perbandingan klorofil a dan klorofil b yaitu 1:2 dan tereksitasi secara
maksimum oleh cahaya pada panjang gelombang 680 nm (Syamsuri, 2000).
BAB III
METODOLOGI
3.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilaksanakan mulai
13.00 WITA –selesai, bertempat di Laboratorium biologi keguruan dan ilmu
pendidikan universitas tadulako.
3.2. Alat dan Bahan
….
3.3. Prosedur Kerja
,,..
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil Pengamatan
4.2. Pembahasan
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya,
dan sintesis yang berarti menyusun.Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai
suatu penyusunan senyawa kimia kompleks yang memerlukan energi cahaya.Sumber
energi cahaya alami adalah matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya
suatu pigmen tertentu dengan bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas
beberapa spektrum, masing-masing spektrum mempunyai panjang gelombang berbeda,
sehingga pengaruhnya terhadap proses fotosintesis juga berbeda.
Fotosintesis merupakan suatu proses biologi yang kompleks,
proses ini menggunakan energi dan cahaya matahari yang dapat dimanfaatkan oleh
klorofil yang terdapat dalam kloroplas. Seperti halnya mitokondria, kloroplas
mempunyai membran luar dan membran dalam. Membran dalam mengelilingi suatu
stroma yang mengandung enzim-enzim tang larut dalam struktur membran yang
disebut tilakoid. Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara
lain air (H2O), konsentrasi CO2, suhu, umur daun, translokasi karbohidrat, dan
cahaya. Tetapi yang menjadi faktor utama fotosintesis agar dapat berlangsung
adalah cahaya, air, dan karbondioksida (Kimball, 1992).
Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa) dari zat
anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya
matahari. Dalam proses ini energi radiasi diubah menjadi energi kimia dalam
bentuk ATP dan NADPH + H yang selanjutnya akan digunakan untuk mereduksi CO2 menjadi
glukosa. Maka persamaan reaksinya dapat dituliskan :
6CO2 + 6H2O C6H12O6 +
6O2 + Energi
Tergantung pada
bahan yang digunakan, maka jumlah mol Co2 yang dilepaskan dan
jumlah mol O2 yang diperlukan tidak selalu sama. Persamaan
reaksi kimia respirasi merupakan kebalikan dari reaksi kimia fotosintesis.
Fotosintesis berlangsung dalam 2 tahap, yaitu :
1. Reaksi Terang
Reaksi terang fotosintesis merupakan reaksi pengikatan energi cahaya oleh
klorofil yang berlangsung digrana yang dilaksanakan oleh fotosistem. Fotosistem
merupakan unit yang mampu menangkap energi cahay matahari dalam rantai transfor
elektron pada fotosintesis. Tersusun atas kompleks antene pusat reaksi dan
akseptor elektron.
2. Reaksi gelap
Reaksi gelap fotosintesis merupakan reaksi pengikatan CO2 oleh
molekul RBP (Ribolosa Bifosfat) untuk mensintesis gula yang berlangsung
distroma, reaksi gelap meliputi 3 hal penting, yaitu:
a. Karboksilasi, merupakan
pengikatan CO2 oleh RPB untuk membentuk molekul PGA.
b. Reduksi ; PGA
(3C) direduksi oleh NADPH menjadi PGAL (3C).
c. Regenerasi ; pembentukan kembali
RBP.
Pada uji Sachs ini bertujuan melakukan uji apakah tanpa
cahaya daun berfotosintesis atau tidak.
Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 500 ml,
beker gelas 250 ml, pinset, pemanas, penjepit kertas (klip), alkohol 95 %,
air/aquades, JKJ, daun mangga Mangifera
indica dan kertas timah.
Percobaan sachs ialah percobaan untuk membuktikan adanya
proses pembentukan karbohidrat pada fotosintesis. Hasil dari percobaan ini
berupa bagian daun yang tidak ditutupi kertas timah berwarna biru kehitaman
yang menandakan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum.
Daun yang diberi perlakuan dengan dipanaskan pada air
mendidih untuk mematikan sel-sel pada daun kemudian daun dimasukkan dalam
alkohol panas mengakibatkan pigmen daun jadi luntur.Daun yang semula berwarna
hijau tua berubah menjadi hijau muda.Hal ini dimaksudkan agar ada tidaknya amilum
pada daun dapat terlihat dengan jelas pada saat daun tersebut dicuci dengan
larutan JKJ.Perebusan dilakukan agar sel dalam daun mati dan menjadikan sel-sel
daun lebih permeabel terhadap larutan JKJ.Memasukkan daun dalam alkohol
bertujuan untuk melarutkan klorofil dan menjadikan amilum lebih mudah bereaksi
dengan larutan JKJ.Larutan JKJ disini berfungsi untuk memberikan warna pada
daun agar dapat dibedakan bagian daun yang mengandung amilum dan tidak. Setelah
dimasukkan dalam larutan JKJ, daun yang telah ditutup sebelumnya berwarna agak
kebiru-tuaan disekitar pinggir – pinggirnya dan di bagian – bagian yang tidak
ditutupi lainnya, sedangkan bagian tengahnya atau bagian yang ditutupi berwarna
sedikit lebih cerah. Hal ini disebabkan karena pada bagian yang ditutup tidak
terjadi proses fotosintesis, sehingga dibagian tersebut tidak terdapat amilum
yang ditunjukkan oleh warna biru tua kehitaman. Sedangkan pada daun yang tidak
ditutup warna biru tua kehitamannya akan merata diseluruh bagiannya, karena
pada seluruh bagian permukaan daun terjadi proses fotosintesis.
Uji Ingenhousz ini bertujuan untuk mengetahui hubungan
intensitas cahaya dengan laju fotosintesis serta membuktikan bahwa dari proses
fotosintesis akan menghasilkan oksigen.
Adapun alat dan bahan yang digunakan diantaranya adalah beker gelas 1
liter, tabung reaksi, corong gelas, tanaman Hydrilla,dan air.
Pada percobaan
fotosintesis, daun Hydrilla verticillata dimasukkan kedalam corong kaca yang ditutup
dengan tabung reaksi kemudian dimasukkan ke dalam gelas beker yang diisi air
sampai penuh, apabila ddiberikan intensitas cahaya matahari yang tinggi pada
hidrilla maka akan dihasilkan gelembung yang banyak. Pada percobaan tersebut,
para praktikan sempat menempatkan hidrilla di tempat yang redup (intensitas
matahari kurang) maka hidrilla mengeluarkan gelembung yang relatif sedikit.
Namun ketika kami menempatkan ditempat yang sangat terik, maka hidrilla
mengeluarkan sedikit gelembung. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis yaitu:
1. Ketersediaan air
Kekurangan air menyebabkan daun layu dan stomata menutup, akibatnya
penyerapan karbondioksida terhambat sehingga laju fotosintesis menurun.
2. Intensitas cahaya
makin tinggi intensitas cahaya makin banyak energi yang terbentuk,
sehingga mempercepat fotosintesis. Namun, intensitas cahaya yang terlalu tinggi
akan merusak klorofil dan mengurangi kecepatan fotosintesis.
BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan sachs dan ingenhousz, dapat ditarik beberapa
kesimpulan sebagai berikut:
· Tanpa cahaya daun tidak melakukan fotosintesis.
Hal ini ditandai dengan bagian
daun yang ditutup tidak mengandung zat karbohidrat.Zat karbohidrat hanya
dihasilkan pada bagian daun yang terkena cahaya matahari karena bagian daun
yang terkena cahaya matahari dapat melakukan fotosintesis.
Ternyata intensitas cahaya matahari
berpengaruh terhadap laju fotosintesis.
Hal ini ditandai dengan jumlah
produksi gelembung yang dihasilkan oleh hidrilla yang terkena cahaya matahari
langsung lebih banyak jika dibandingkan dengan yang tidak terkena cahaya
matahari langsung..Beberapa faktor utama yang mempengaruhi
laju fotosintesis adalah intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida, suhu,
kadar air. . Dalam proses fotosintesis diperlukan air, cahaya matahari,
dan karbon dioksida. Pada proses fotosintesis menghasilkan oksigen (O2).
5.2. Saran
Sebaiknya pemanas air
yang dimiliki lebih dari satu, agar praktikum dapat lebih cepat selesai.Kertas
alminium yang digunakan harusnya ditutup rapat pada daun dengan paper clip agar
bagian daun yang ditutupi tersebut benar-benar tidak melakukan fotosintesis
sehingga daun yang menjadi sampel tersebut memenuhi kriteria praktikum.
Hidrilla yang digunakan sebaiknya hidrilla yang masih segar agar hidrilla dapat
melakukan fotosintesis dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
Anwar, A. 1984. Ringkasan
Biologi. Ganeca Exact. Bandung.
Dwidjoseputro. 1986. Biologi.
Erlangga. Jakarta.
Kimball, J. W. 1993. Biologi
Umum. Erlangga. Jakarta.
Kimball, J.W. 2002. Fisiologi
Tumbuhan. Erlangga. Jakarta.
Malcome. B. W. 1990. Fisiologi Tanaman. Bumi
Aksara. Bandung.
Simbolon, Hubu dkk. 1989. Biologi Jilid 3. Erlangga. Jakarta.
Syamsuri. I. 2000. Biologi.
Erlangga. Jakarta.
Wikipedia, 2012. Fotosintesis.
www.wikipedia.org/wiki. diakses pada
tanggal 3
Oktober 2012, pukul 01.00 wita.
Nice share gan jangan lupa kunungan baliknya ke oo.gl/2Cu4cY thanks
BalasHapus