Senin, 06 Agustus 2012

Manfaat Berkegiatan di Alam Terbuka

Kegiatan di Alam Terbuka, saat ini sudah mulai berkembang, kegiatan yang didasari minat atau hobi ini memang selain mengandung unsur pengetahuan, olah raga dan rekreasi tapi juga mengandung unsur resiko yang cukup tinggi.
Kegiatan di Alam Terbuka apapun bentuknya seperti Penjelajahan Rimba atau Pendakian Gunung, Panjat Tebing, Penyelusuran Goa / Caving, Arung Jeram dan lain sebagainya yang bersifat petualangan, dapat dikembangkan untuk tujuan tertentu, seperti ; survey dan penelitian serta pengembangan wisata, juga selain itu aktivitas kegiatan di alam terbuka ini dapat dikembangkan sebagai media untuk mendidik diri ( outbound ).

Usaha pengembangan kegiatan di alam terbuka saat ini telah banyak dirintis oleh berbagai Perhimpunan penggiat alam terbuka, juga oleh berbagai lembaga baik dari pemerintah, sipil dan militer maupun pihal swasta telah banyak membantu mengembangkannya.
Berbagai penerbitan, seperti surat kabar dan majalah bahkan media elektronik seperti TV banyak menyisipkan ‘lembaran-lembaran tulisan atau tayangan kegiatan kepencintaalaman’ secara berkala.
Usaha untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan perlengkapan yang dibutuhkan dalam aktivitas inipun juga telah dirintis oleh perusahaan-perusahaan dalam negeri.

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan di alam terbuka tentunya harus didasari pemikiran bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi pembentukan diri.
Untuk hal itu, sistem pelatihannyapun harus dikemas secara terencana, dengan ‘setting’ suatu kondisi dimana peserta pelatihan terlibat aktif secara fisik dan mental.

ALAM TERBUKA SARANA MENDIDIK DIRI

Perlu disadari, berkegiatan di alam terbuka apapun kegiatannya kesemuanya mengandung resiko, penggiat kegiatan di alam terbuka akan berinteraksi secara langsung dengan alam, dimana para penggiat itu akan menghadapi suatu ‘perubahan’ dari kondisi hidup normal ke kondisi tidak normal.
Adanya ketidakpastian menghadapi resiko berkegiatan di alam terbuka serta perubahan kondisi dari kehidupan normal, akan mengakibatkan timbulnya ‘bahaya’ ( subjective danger ) bagi para penggiatnya, seperti misal ; fisik yang tidak sehat karena tidak dipersiapkan, tidak membawa perbekalan dan peralatan yang memadai, tidak terencana sehingga mengakibatkan timbulnya kesalahan yang datang dari dirinya sendiri.
Namun sebetulnya bahaya ini dapat dikurangi dengan usaha-usaha meningkatkan keterampilan diri dalam penguasaan pengetahuan teknik hidup di alam terbuka pada khususunya, serta kemampuan dan pengalaman.
Usaha untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan ini mempunyai manfaat bagi
‘pembentukan karakter’ dan ‘pengenalan diri’ , baik berupa kelemahan maupun kelebihan yang ada pada diri itu sendiri.
Secara luas, yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung dari kegiatan ini, a.l ;

• Aspek Fisik
Berkegiatan di alam terbuka mensyaratkan suatu keharusan fisik atau jasmani yang sehat. Sehat disini dalam arti dinamis, penggiat akan terlatih dari segi daya tahan jasmani ( endurance ), kekuatan ( power ), kebugaran dan kecepatan atau cepat tanggap dalam bereaksi.

• Aspek Mental
Mental yang tangguh akan didapat dari suatu pelatihan di alam terbuka, khususunya bila si penggiat sudah sangat menguasai pengetahuan atau skill serta keterampilan teknik hidup di alam terbuka. Dan Aspek ini mencakup sifat berani, tabah, ulet, cekatan, setia kawan dan lebih jauh lagi dapat memupuk rasa cinta alam, berjiwa patriotisme serta propesionalisme.

• Aspek Intelegensia, Pengetahuan dan Keterampilan
Kegiatan di alam terbuka memerlukan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Dalam aspek ini dengan sendirinya penggiat menjadi terlatih karena menyangkut keterampilan dan teoritis-teoritis, maka intelligence pelaku / penggiat akan selalu terasah dan terlatih.


PANDANGAN ORGANISASI PERHIMPUNAN PENDAKI GUNUNG ATAU PENCINTA ALAM TERHADAP KEGIATAN DI ALAM TERBUKA.

Tujuan organisasi atau perhimpunan dapat dijabarkan dalam ruang lingkup perjalanan, integrasi dengan penduduk / masyarakat dan perlindungan alam atau konservasi.
Contoh : beberapa organisasi perhimpunan Pendaki Gunung / Pencinta Alam yang ada, kegiatan di alam terbuka bagi organisasi / perhimpunannya itu merupakan ‘media’ atau ‘sarana’ untuk mendidik diri khususnya bagi anggotanya agar tujuan organisasinya bisa tercapai.
Pengembaraan atau berpetualang di gunung-gunung dan hutan / rimba yang lebat, jurang serta tebing terjal, bergumul dengan arus deras, riam dan jeram disungai - disadari atau tidak akan memberi pengaruh pada bentuk karakter pribadi seseorang.
Berbagai rintangan yang dihadapi di alam petualangan atau pengembaraan akan membuat orang menjadi lebih tabah dan tidak mudah putus asa.
Di tengah kebesaran alam dengan segala keindahannya yang penuh dengan resiko, seorang petualang atau pencinta alam maupun pendaki gunung akan semakin menyadari ke-Agungan Sang Penciptanya.
Pertemuan dan pergaulan timbal balik dengan penduduk pedesaan di sudut-sudut pelosok tanah air, akan membina sifat rendah hati, menumbuhkan kasih sayang dan akan memperdalam rasa cinta bangsa dan tanah air.
Kegiatan ilmiah, kegiatan dharma bakti ataupun kegiatan ‘kemanusiaan’ dan perlindungan alam atau korservasi bagi penggiatnya adalah merupakan sumbangsih untuk Negara.
Dan sumbangan pokok bagi organisasi PG / PA yang bersifat tidak langsung adalah : pemberian ‘bekal’’ kepada anggotanya yang akan terjun di tengah masyarakat untuk melaksanakan pengabdiannya di bidang masing-masing.
Dengan demikian, pendidikan dan penguasaan teknik hidup di alam terbuka serta berkegiatan di di alam terbuka sebenarnya banyak manfaatnya bagi diri kita.


J.Bongkeng@
(Djukardi 'Bongkeng' Adriana. Beliau salah satu Anggota senior Wanadri (Instruktur&penggiat) di bidang GUNHUT)

1 komentar:

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???