oleh : Djukardi 'Bongkeng' Adriana
SAR
adalah merupakan singkatan dari Search And Rescue, dengan demikian
maksud dan tujuan dari misi SAR adalah mencari dan menolong. Secara
spesifik lagi SAR dapat didefinisikan sebagai pengarahan personal dan
fasilitas yang tersedia didalam memberikan pertolongan kepada manusia
atau sesuatu yang berharga yang berada dalam keadaan celaka atau
distress dilokasi yang terisolir.
Dalam
Misi SAR, baik struktur organisasinya maupun pola pencariannya, sangat
tergantung dari kondisi pada saat keadaan darurat itu berlangsung.
Misalnya, jumlah orang atau personal yang berperan, akan tergantung pada
banyaknya tenaga yang dibutuhkan dan fasilitas SAR yang tersedia
dilapangan. Disamping itu masih harus diperhitungkan luas dan kerawanan
area Pencarian berdasarkan letak geografisnya.
Pada
dasarnya misi SAR itu merupakan bentuk kegiatan insidental yang
menyangkut keselamatan jiwa para survivor yang sedang dalam keadaan
distress, jadi dalam pelaksanaannya diperlukan adanya suatu system kerja
yang tidak hanya sekedar serba cepat, tapi juga perhitungan-perhitungan
yang matang dan pengoperasian yang efektif, serta hal-hal lain guna
menyelamatkan jiwa sebanyak dan sedini mungkin.
Maka
dengan demikian bila hal kesiapan dari suatu perencanaannya bisa
berjalan dengan baik, misi itu dapat terhindar atau paling tidak menekan
sekecil mungkin kesalahan-kesalahan yang akan mengakibatkan
keterlambatan penemuan survivor. Jadi motto dasar dari suatu operasi SAR
adalah pergerakan yang cepat dan tepat, cermat, dan cekatan (3 C) serta
tanggap saat dalam melakukan misi kegiatan itu.
Dalam
kegiatannya belakangan ini misi SAR tidak hanya diikuti oleh
personal-personal khusus / spesialis ataupun propesional di bidangnya,
tapi juga diikuti oleh tenaga-tenaga amatir yang pada umumnya dari
kalangan kelompok Pencinta Alam atau Pendaki Gunung yang datang secara
sukarela untuk menyumbangkan tenaganya walaupun niat tulus itu tanpa
didasari oleh pengetahuan SAR yang mendasar.
Sekarang dapat kita lihat frekuensi operasi-operasi SAR yang pernah dilaksanakan.
Dari
seluruh operasi SAR tersebut satu hal yang sangat menarik perhatian
adalah adanya partisipasi yang spontan diberikan oleh para penggiat
kegiatan di alam terbuka yang turut aktif dalam setiap kegiatan SAR atau
misi kemanusiann lainnya seperti penanggulangan bencana alam dsb.
Dalam
kebersamaan beraktivitas didalam misi kemanusiaan saat itu dan atas
rasa kemanusiaan serta kesetiakawanan dan juga tanggung jawab moral,
tanpa disadari tumbuh semacam kode etik untuk saling bahu-membahu dalam
menolong sesama yang sedang mengalami musibah itu.
Di mana untuk hal tersebut tentunya sangat menggembirakan, namun juga, sangat disayangkan karena kebanyakan inisiatif niat tulus dari para penggiat kegiatan di alam terbuka ( Pencinta alam / pendaki gunung ) itu tidak selalu memberikan hasil yang maksimal.
Hal
seperti itu mungkin karena disebabkan adanya suatu keterbatasan
kurangnya wawasan pengetahuan dan persepsi tentang SAR itu sendiri dari
personal yang terlibat.
Dan
masih banyak yang kita ketahui tentang kelemahan dan kekurangan yang
diketahui dilapangan, dimana personal tim yang tergabung didalam misi
SAR itu masih banyak yang tidak menguasai teknik peta – kompas Gunung
Hutan dan skill lainnya yang seharusnya dikuasai oleh seorang personil
SAR.
Kesimpulannya,
Bagi
seorang ground unit atau personil SAR sudah suatu keharusan dan mutlak
untuk menguasai materi Teknik Hidup di Alam Terbuka itu , khususnya
penguasaan pengetahuan Navigasi Darat / IMPK ( Ilmu Medan Peta – Kompas
), Teknik Pencarian dalam misi SAR dan penguasaan pengetahuan tentang
medis / PPGD ( Pertolongan Pertama Gawat Darurat ) yang tentunya
berhubungan erat dengan masalah Rescue.
(Djukardi 'Bongkeng' Adriana. Beliau salah satu Anggota senior Wanadri (Instruktur & penggiat) di bidang GUNUNG-HUTAN)
Thanks to Deni Rahadian (HNG)
Kredit Foto
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???