Kegiatan
di Alam Terbuka, saat ini sudah mulai berkembang, kegiatan yang
didasari minat atau hobi ini memang selain mengandung unsur pengetahuan,
olah raga dan rekreasi tapi juga mengandung unsur resiko yang cukup
tinggi.
Kegiatan
di Alam Terbuka apapun bentuknya seperti Penjelajahan Rimba atau
Pendakian Gunung, Panjat Tebing, Penyelusuran Goa / Caving, Arung Jeram
dan lain sebagainya yang bersifat petualangan, dapat dikembangkan untuk
tujuan tertentu, seperti ; survey dan penelitian serta pengembangan
wisata, juga selain itu aktivitas kegiatan di alam terbuka ini dapat
dikembangkan sebagai media untuk mendidik diri ( outbound ).
Usaha
pengembangan kegiatan di alam terbuka saat ini telah banyak dirintis
oleh berbagai Perhimpunan penggiat alam terbuka, juga oleh berbagai
lembaga baik dari pemerintah, sipil dan militer maupun pihal swasta
telah banyak membantu mengembangkannya.
Berbagai
penerbitan, seperti surat kabar dan majalah bahkan media elektronik
seperti TV banyak menyisipkan ‘lembaran-lembaran tulisan atau tayangan
kegiatan kepencintaalaman’ secara berkala.
Usaha
untuk mengembangkan, memproduksi dan memasarkan perlengkapan yang
dibutuhkan dalam aktivitas inipun juga telah dirintis oleh
perusahaan-perusahaan dalam negeri.
Penyelenggaraan
Pendidikan dan Pelatihan di alam terbuka tentunya harus didasari
pemikiran bahwa kegiatan ini bermanfaat bagi pembentukan diri.
Untuk
hal itu, sistem pelatihannyapun harus dikemas secara terencana, dengan
‘setting’ suatu kondisi dimana peserta pelatihan terlibat aktif secara
fisik dan mental.
ALAM TERBUKA SARANA MENDIDIK DIRI
Perlu
disadari, berkegiatan di alam terbuka apapun kegiatannya kesemuanya
mengandung resiko, penggiat kegiatan di alam terbuka akan berinteraksi
secara langsung dengan alam, dimana para penggiat itu akan menghadapi
suatu ‘perubahan’ dari kondisi hidup normal ke kondisi tidak normal.
Adanya
ketidakpastian menghadapi resiko berkegiatan di alam terbuka serta
perubahan kondisi dari kehidupan normal, akan mengakibatkan timbulnya
‘bahaya’ ( subjective danger ) bagi para penggiatnya, seperti misal ;
fisik yang tidak sehat karena tidak dipersiapkan, tidak membawa
perbekalan dan peralatan yang memadai, tidak terencana sehingga
mengakibatkan timbulnya kesalahan yang datang dari dirinya sendiri.
Namun
sebetulnya bahaya ini dapat dikurangi dengan usaha-usaha meningkatkan
keterampilan diri dalam penguasaan pengetahuan teknik hidup di alam
terbuka pada khususunya, serta kemampuan dan pengalaman.
Usaha untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan ini mempunyai manfaat bagi
‘pembentukan karakter’ dan ‘pengenalan diri’ , baik berupa kelemahan maupun kelebihan yang ada pada diri itu sendiri.
Secara luas, yang dapat dirasakan manfaatnya secara langsung dari kegiatan ini, a.l ;
• Aspek Fisik
Berkegiatan
di alam terbuka mensyaratkan suatu keharusan fisik atau jasmani yang
sehat. Sehat disini dalam arti dinamis, penggiat akan terlatih dari segi
daya tahan jasmani ( endurance ), kekuatan ( power ), kebugaran dan
kecepatan atau cepat tanggap dalam bereaksi.
• Aspek Mental
Mental
yang tangguh akan didapat dari suatu pelatihan di alam terbuka,
khususunya bila si penggiat sudah sangat menguasai pengetahuan atau
skill serta keterampilan teknik hidup di alam terbuka. Dan Aspek ini
mencakup sifat berani, tabah, ulet, cekatan, setia kawan dan lebih jauh
lagi dapat memupuk rasa cinta alam, berjiwa patriotisme serta
propesionalisme.
• Aspek Intelegensia, Pengetahuan dan Keterampilan
Kegiatan
di alam terbuka memerlukan pengetahuan dan keterampilan tertentu. Dalam
aspek ini dengan sendirinya penggiat menjadi terlatih karena menyangkut
keterampilan dan teoritis-teoritis, maka intelligence pelaku / penggiat
akan selalu terasah dan terlatih.
PANDANGAN ORGANISASI PERHIMPUNAN PENDAKI GUNUNG ATAU PENCINTA ALAM TERHADAP KEGIATAN DI ALAM TERBUKA.
Tujuan
organisasi atau perhimpunan dapat dijabarkan dalam ruang lingkup
perjalanan, integrasi dengan penduduk / masyarakat dan perlindungan alam
atau konservasi.
Contoh
: beberapa organisasi perhimpunan Pendaki Gunung / Pencinta Alam yang
ada, kegiatan di alam terbuka bagi organisasi / perhimpunannya itu
merupakan ‘media’ atau ‘sarana’ untuk mendidik diri khususnya bagi
anggotanya agar tujuan organisasinya bisa tercapai.
Pengembaraan
atau berpetualang di gunung-gunung dan hutan / rimba yang lebat, jurang
serta tebing terjal, bergumul dengan arus deras, riam dan jeram
disungai - disadari atau tidak akan memberi pengaruh pada bentuk
karakter pribadi seseorang.
Berbagai
rintangan yang dihadapi di alam petualangan atau pengembaraan akan
membuat orang menjadi lebih tabah dan tidak mudah putus asa.
Di
tengah kebesaran alam dengan segala keindahannya yang penuh dengan
resiko, seorang petualang atau pencinta alam maupun pendaki gunung akan
semakin menyadari ke-Agungan Sang Penciptanya.
Pertemuan
dan pergaulan timbal balik dengan penduduk pedesaan di sudut-sudut
pelosok tanah air, akan membina sifat rendah hati, menumbuhkan kasih
sayang dan akan memperdalam rasa cinta bangsa dan tanah air.
Kegiatan
ilmiah, kegiatan dharma bakti ataupun kegiatan ‘kemanusiaan’ dan
perlindungan alam atau korservasi bagi penggiatnya adalah merupakan
sumbangsih untuk Negara.
Dan
sumbangan pokok bagi organisasi PG / PA yang bersifat tidak langsung
adalah : pemberian ‘bekal’’ kepada anggotanya yang akan terjun di tengah
masyarakat untuk melaksanakan pengabdiannya di bidang masing-masing.
Dengan
demikian, pendidikan dan penguasaan teknik hidup di alam terbuka serta
berkegiatan di di alam terbuka sebenarnya banyak manfaatnya bagi diri
kita.
J.Bongkeng@
(Djukardi 'Bongkeng' Adriana. Beliau salah satu Anggota senior Wanadri (Instruktur&penggiat) di bidang GUNHUT)
Agen Judi Online
BalasHapusDaftar Agen Bola Online
Agen Bola Terbaik
Agen Judi Bola
Agen Judi Kasino
Moratti Dukung Inter Milan Rebut Scudetto
Inter Milan Tekuk AC Milan, Montella Tetap Bangga
3 Hattrick Heroik Icardi di Inter Milan
Foto Ayu Ting Ting Bareng Raffi Ahmad Jadi Perdebatan
Pelat Nomor Mobil Sama, Farhat Abbas Somasi Raffi Ahmad