oleh : Rahmat Hidayat
Keanekaragaman
hayati merupakan varibilitas antar mahluk hidup dari semua sumber daya,
termasuk di daratan, ekosistem perairan dan kompleks ekologis termasuk juga
keanekaragaman dalam spesies di antara spesies dan ekosistemnya. Sepuluh persen
(10%) dari ekosistem alam berupa suaka alam, suaka marga
satwa,taman nasional, hutan lindung dan sebagian lagi untuk kepentingan
budidaya plasma nutfah yang dialokasikan sebagai kawasan yang dapat memberi
perlindungan bagi keanekaragaman hayati (Indriyanto 2006).
Diversitas atau keanekaragaman merupakan suatu keragaman
diantara anggota suatu komunitas (Supriatno, 2001 dalam Yulian 2010). Menurut Resosoedarmo dkk (1984) dalam Yulian (2010), keanekaragaman
kecil terdapat pada komunitas yang ada di daerah dengan lingkungan yang
ekstrim, seperti daerah kering, tanah miskin, dan pegunungan tinggi. Sementara
itu keanekaragaman tinggi terdapat di daerah dengan lingkungan optimum.
Keanekaragaman
hayati, baik secara langsung atau tidak, sangat berperan dalam kehidupan
manusia berupa sandang, pangan, papan, obat-obatan, wisata, pengembangan ilmu
pengetahuan dll. Peran lain dari keanekaragaman hayati yang tidak kalah
pentingnya adalah dapat mengatur proses ekologis sistem penyangga kehidupan
termasuk menghasilkan oksigen, mencegah pencemaran udara dan air, mencegah
banjir, erosi dan longsor, dan menunjang keseimbangan hubungan pemangsa dan
yang dimangsa dalam bentuk pengendalian hama alami (Wardah, 2008)
Suatu daerah yang
didominansi oleh hanya jenis-jenis tertentu saja, maka daerah tersebut
dikatakan memiliki keanekaragaman jenis yang rendah. Keanekaragaman jenis yang
tinggi menunjukan bahwa suatu komunitas memiliki kompleksitas yang tinggi,
karena di dalam komunitas itu terjadi interaksi antara jenis yang tinggi. Lebih
lanjut dikatakan, keanekaragaman merupakan ciri dari suatu komunitas terutama
dikaitkan dengan jumlah individu tiap jenis pada komunitas tersebut.
Keanekaragaman jenis menyatakan suatu ukuran yang menggambarkan variasi jenis
tumbuhan dari suatu komunitas yang dipengaruhi oleh jumlah jenis dan kelimpahan
relatif dari setiap jenis (Latifah,
2004 dalam Yulian 2010).
pakek dapus dong pak
BalasHapus