Oleh : Rahmat Hidayat
Peran Serta Masyarakat dalam Pengelolaan
Hutan Bakau (Mangrove)
Tantangan terbesar bagi pengelolaan sumber
daya alam adalah menciptakan kemudian mempertahankan keseimbangan antara
pemenuhan kebutuhan terhadap manusia dan keberlanjutan pemanfaatan dan
keberadaan sumberdaya alam (Asdak:2002). Karena yang terjadi pada saat ini
adalah pemenuhan kebutuhan manusia yang berlebihan telah menyebabkan semakin
berkurangnya sumber daya alam (hutan bakau). Sampai saat ini pengelolaan sumber
daya alam masih belum memberikan nilai yang cukup berarti bagi peningkatan
kesejahteraan masyarakat. Degradasi sumber daya alam sebagian besar disebabkan
oleh menguatnya krisis persepsi yang bersumber pada paradigma pengelolaan
sumber daya alam yang berorientasi pada pertumbuhan
ekonomi jangka pendek dan terlalu memanjakan kepentingan manusia.
Hal ini dapat
dibenahi melalui perubahan paradigma sektoral menjadi terpadu Koordinasi dan kerjasama antar sektor harus
berbasis pemberdayaan masyarakat, sehingga partisipasi masyarakat sebagai mitra
dalam pembangunan sosial ekonomi menjadi
penting dan diawali dengan pemberdayaan masyarakat lokal (Adimihardja dkk :
2004).
Dalam rangka melestarikan
sumberdaya alam dalam hal ini adalah pengelolaan hutan bakau (mangrove)
yang ada di wilayah pesisir, untuk pemanfaatannya lebih baik diperlukan peran serta masyarakat
dalam pengelolaan sumberdaya alam tersebut.
Pengelolaan hutan bakau (mangrove) melibatkan masyarakat adalah suatu proses pemberian wewenang, tanggung
jawab dan kesempatan kepada masyarakat untuk mengelola sumberdayanya sendiri
dalam hal ini adalah hutan bakau
(mangrove) dengan terlebih dahulu melihat kebutuhan, keinginan tujuan dan
aspirasi dari masyarakat sehingga
mereka dapat mengambil keputusan yang pada akhirnya menentukan dan berpengaruh
pada kesejahteraan masyarakat.
Perkembangan penduduk di wilayah pesisir pantai,
keinginan untuk membudidayakan ikan dan udang dalam bentuk tambak secara
besar-besaran bagi masyarakat pantai tradisional adalah akibat tuntutan
perkembangan ekonomi. Mas yarakat
nelayan yang sebelumnya hidup secara tradisional, kini sudah banyak yang
berubah menjadi petani-petani tambak dan pedagang dengan orientasi keuntungan
dan pendapatan setinggi-tingginya. Perkembangan pergaulan dan trasfortasi
kemajuan peradapan manusia dari berbagai dunia dan kepulauan yang dialami oleh
masyarakat pantai Indonesia, telah membawa perubahan sikap, kebiasaan dan serta
mendorong mereka untuk mengeksplotasi sumberdaya alam pantai dan hutan bakau (mangrove).
Masyarakat tersebut semakin berantusias untuk merombak
hutan-hutan bakau (mangrove) menjadi tambak ikan dan udang. Pengaruh aktivitas masyarakat untuk mengkonversi kawasan
pantai dan hutan mangrove semakin meningkat ( Anonim, 2007). Dan pembangunan
tambak yang terjadi adalah pembangunan yang tidak berkelanjutan, karena pembangunan yang dilakukan tidak
menjaga fungsi primer dari hutan bakau( mangrove).
Oleh
karena itu semua pihak dalam hal ini pemerintah, masyarakat setempat dan swasta
harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Dapat mempertahankan ekosistem hutan bakau (mangrove) dalam setiap pembangunan.
- Mempertahankan dan melindungi ekosistem hutan bakau (mangrove)
Yang telah ada.
3. Budidaya perikanan ( tambak) sebaikan
dilakukan dibelakang hutan bakau (mangrove).
4. Semua pihak harus mendorong terciptanya
budaya peduli terhadap ekosistem hutan bakau (mangrove).
5. Hutan bakau (mangrove) yang rusak harus
dilakukan rehabilitasi dengan cara penanaman
kembali mangrove. Penanaman mangrove sebaiknya melibatkan masyarakat. Modelnya
dapat masyarakat terlibat dalam pembibitan, penanaman dan pemeliharaan serta
pemanfaatan hutan mangrove berbasis konservasi. Model ini memberikan
keuntungan kepada masyarakat antara lain terbukanya peluang kerja
sehingga terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.
6. Pengaturan kembali tata ruang wilayah
pesisir: pemukiman, vegetasi, dll. Wilayah pantai dapat diatur menjadi kota
ekologi sekaligus dapat dimanfaatkan sebagai wisata pantai (ekoturisme) berupa
wisata alam atau bentuk lainnya.
7. Peningkatan motivasi dan kesadaran
masyarakat untuk menjaga dan memanfaatkan mangrove secara bertanggungjawab.
8. Ijin usaha dan lainnya hendaknya
memperhatikan aspek konservasi.
9. Peningkatan pengetahuan dan penerapan
kearifan local tentang konservasi
10. Peningkatan pendapatan masyarakat pesisir
11. Program komunikasi konservasi hutan
mangrove
12. Penegakan hukum
13. Perbaikkan ekosistem wilayah pesisir
secara terpadu dan melibatkan masyarakat. Artinya dalam memperbaiki ekosistem wilayah
pesisir masyarakat sangat penting dilibatkan yang kemudian dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir. Selain itu juga mengandung
pengertian bahwa konsep-konsep lokal (kearifan lokal) tentang ekosistem
dan pelestariannya perlu ditumbuh-kembangkan kembali sejauh dapat mendukung
program ini.
Implikasi
langsung terhadap peningkatan pertambuhan penduduk adalah makin meningkatnya
tuntutan kebutuhan hidup, sementara potensi sumber daya alam di darat yang kita
miliki sangatlah terbatas. Hal tersebut mendorong kita untuk mengalihkan
alternatif potensi sumber daya alam lain yang kita miliki yaitu potensi
hutan mangrove.
Dengan memberdayakan
potensi masyarakat pesisir, tentunya masyarakat juga merasa bertanggung jawab.
Artinya masyarakat merasa ikut memiliki
hutan mangrove pada daerahnya. RBegitu pula seandainya
hutan mangrove tersebut telah menjadi besar, maka masyarakat juga merasa harus
mengawasinya, sehingga mereka dapat mengawasi apabila ada yang ingin mengambil
atau memotong hutan bakau (mangrove)
tersebut secara leluasa. Melalui mekanisme ini, masyarakat tidak merasa
dianggap sebagai “kuli”, melainkan ikut memiliki hutan mangrove tersebut,
karena mereka merasa ikut merencanakan penanaman hutan bakau (mangrove) dan
lain-lainnya. Masyarakat merasa
mempunyai andil dalam upaya menjaga
hutan bakau (mangrove) tersebut, sehingga status mereka akan berubah,
yaitu bukan sebagai kuli lagi melainkan ikut memilikinya
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???