[FORESTER UNTAD BLOG] Ketika
berlangsungnya pemanfaatan lahan, maka kondisi permukaan lahan dimana
aktivitas pemanfaatan tersebut berlangsung akan mengalami perubahan.
Perubahan tersebut biasanya dalam bentuk terganggunya lapisan tanah
bagian atas (top soils) oleh aktivitas alat-alat berat
yang digunakan dalam pemanfaatan hutan sehingga terjadi kerusakan tanah
yang diakibatkan oleh penebangan pohon-pohon yang berada pada daerah
tersebut. Rhet A Butler (2005) dalam Rudiono (2007) mengemukakan
bahwa akar-akar dari pepohonan dan vegetasi hutan membantu menahan
tanah. Saat pepohonan di tebangi, taakan adalagi penahan-penahan apapun
yang melindungi tananh dan tanahpun akan cepat terbawa hanyut oleh air
hujan. Pada tanah hutan, unsure-unsur hara serta komponen organic
lainnya berada pada lapisan tanah permukaan. Pelindian unsure-unsur
tersebut oleh meningkatnya air larian pada lokasi pemanfaatan akan
merubah (meningkatkan) konsentrsi unsure-unsur kimia terlarut di dalam
perairan yang akan mengalirkan tangkapan air di atas perairan tersebut.
Oleh adanya pemanfaatan hutan menyebapkan perubahan komposisi pohon dan
juga pohon-pohon tidak berada pada tempatnya atau berkurang jumlahnya
sehingga jumlah unsure hara yang dapat dimanfaatkan oleh kumpulan
vegetasi tersebut juga menjadi berkurang. Sisa unsure-unsur hara yang
tidak lagi dimanfaatkan oleh vegetasi ini akan menambah jumlah
konsentrasi larutan unsure-unsur hara yang masuk ke perairan ketika
terjadi aktivitas pemanfaatan sehingga menyebapkan kenaikan air larian
dan erosi permukaan ditempat tersebut. Asdak (1995)
MSMAS
(2009) menyatakan bahwa terjadinya perubahan pamanfaatan atau tutupan
lahan pada daerah aliran sungai (DAS) akan meningkatkan pendangkalan
pada jalur aliran sungai sedangkan untuk aktivitas industrialisme akan
membuat daerah tersebut tercemar yang di tandai dengan penurunan
kualitas perairan yang menyebapkan kepunahan organisme di sekitar daerah
tersebut.
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis271.student.ipb.ac.id