III. METODE PENELITIAN
3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Soulowe, Kecamatan
Biromaru, Kabupaten Sigi, pada bulan Februari
2012 sampai dengan bulan April 2012.
3.2
Alat dan
Bahan
Alat
yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah papan nama, cangkul, meteran,
timbangan, bambu, paku, gunting, tali rafia, kamera digital dan alat tulis
menulis.
Sedangkan bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu
Pupuk Urea, benih jagung varietas Bonanza, Paramita dan Kumala.
3.3
Metode Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan
Acak Kelompok (RAK) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan, sehingga diperoleh 15
unit percobaan. Masing-masing perlakuan
di dasarkan atas perbedaan varietas yaitu varietas Bonanza, Paramita dan
Kumala.
3.4
Pelaksanaan
Penelitian
3.4.1
Pemilihan dan
Penentuan Lokasi
Lokasi tempat pelaksanaan penelitian yaitu lokasi berdasarkan adanya
serangan penyakit bulai pada pertanaman jagung yaitu di Desa Soulowe, Kecamatan
Biromaru, Kabupaten Sigi. Lokasi yang
digunakan adalah areal milik petani dengan luas lahan ± 1 ha.
3.4.2
Persiapan
Tahap persiapan
ini meliputi penyediaan benih dan pengolahan lahan. Pengolahan
lahan dilakukan dengan membajak dan mencangkul dengan tujuan
agar tanah semakin
gembur, kemudian membuat petak-petak dengan ukuran 3 x 3 meter.
3.4.3
Penanaman
Benih dan Pemeliharaan
Penanaman benih dilakukan dengan
menggunakan tugal dengan kedalaman 3 - 5 cm.
Pada setiap lubang dimasukkan 2 benih jagung dengan jarak tanam 20 x 80
cm, jadi
banyaknya tanaman dalam setiap petak adalah 35 tanaman. Disekeliling petak perlakuan
ditanami tanaman jagung yang terserang penyakit bulai untuk dijadikan sebagai
sumber inokulum. Pemeliharaan tanaman dilakukan dengan penyiraman, penyiangan, pemupukan
dan pembersihan gulma.
3.5
Variabel Pengamatan
3.5.1 Intensitas Serangan (%)
Variabel yang diamati
adalah Intensitas Serangan dan Laju Infeksi Penyakit. Pengamatan pertama dilakukan pada saat
tanaman berumur 14 Hari Setelah Tanam, pengamatan selanjutnya dilakukan dengan
interval sekali seminggu sebanyak 7 kali.
Untuk menilai reaksi varietas
jagung (Zea mays L.) terhadap
serangan cendawan Peronosclerospora spp.
dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
A
KiP
= −−−
x 100%
B
Dimana :
KiP = Keterjadian Penyakit
A = Jumlah
tanaman yang terserang
B = Jumlah
tanaman yang diamati
Katagori ketahanan varietas jagung terhadap penyakit Bulai
berdasarkan Budiarti et al., dalam
Talanca, (2009).
Tabel
1. Kategori ketahanan varietas jagung terhadap serangan penyakit bulai
berdasarkan persentase serangan.
No.
|
Persentase
serangan
|
Katagori
ketahanan
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
0,0
- 10%
>10
- 20%
>20
- 40%
>40
- 60%
>60 - 100%
|
Sangat
tahan
Tahan
Agak
tahan
Peka
Sangat
peka
|
3.5.2 Laju
Kecepatan Infeksi Penyakit
Laju infeksi penyakit adalah suatu angka yang
menunjukkan seberapa cepat populasi patogen berkembang atau yang menunjukkan
perkembangan populasi patogen per unit per kesatuan waktu. Untuk menghitung
laju infeksi penyakit digunakan rumus :
]
Keterangan :
r = Laju infeksi
x1 = Proporsi
penyakit (intensitas penyakit) pada pengamatan pertama
x2
= Proporsi penyakit (intensitas
penyakit) pada pengamatan kedua
t1
= Waktu pengamatan pertama
t2 =
Waktu pengamatan kedua
3.5.3 Analisis Data
Data hasil pengamatan intensitas serangan dan laju
infeksi penyakit, dianalisis dengan Uji variansi (Anova) dan dilanjutkan dengan
uji BNJ pada α = 5 % (Hanafiah, 2008).
nice share gan jgn lupa komen backnya di www.haztak21.blogspot.com
BalasHapus