I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ilmu keteknikan kehutanan dapat didefinisikan sebagai
bagian dari ilmu manajemen hutan yang mempelajari tentang teknik-teknik
pembuatan jalan hutan dan prasarana fisik lainnya seperti jembatan,
gorong-gorong, base camp, dan lain-lain.
Ilmu keteknikan kehutanan dimaksudkan untuk
merencanakan, membangun, dan memelihara jalan angkutan dan bangunan fisik
lainnya yang berkaitan erat dengan kegiatan pengelolaan sumberdaya hutan.
Pembangunan jalan angkutan untuk keperluan pemanenan
hasil hutan dimaksudkan untuk memperlancar segala jenis aktivitas dalam
kegiatan pengusahaan hutan alam seperti di Area HPHA dan HPHTI. Sedangkan
pembangunan jalan angkutan untuk keperluan pengelolaan/pembinaan kawasan hutan,
standarisasi pembangunannya disesuaikan dengan standarisasi jalan raya.
Perbedaan standarisasi pada kedua jalan angkutan tersebut didasarkan pada jenis
kendaraan yang melewatinya.
Dalam ilmu keteknikan kehutanan akan dibahas mengenai
aspek perencanaan, pembuatan dan pemeliharaan jalan angkutan serta bangunan
prasarana fisik pendukung lainnya
seperti pembuatan trase jalan.
Penetapan trase jalan hutan sangat menentukan
pekerjaan-pekerjaan selanjutnya dalam pembangunan jalan hutan, terutama yang
berhubungan dengan biaya dan tenaga serta material bangunan jalan yang
tersedia. Pada prinsipnya jalan hutan
sangat ditentukan oleh jenis usaha kehutanan yang akan dikerjakan.
1.2 Tujuan dan Kegunaan
Tujuan
dilaksanakannya praktek dalam mata kuliah Keteknikan kehutana yaitu agar
praktikan mengetahui cara penentuan trase jalan.
Kegunaan
dilaksanakannya praktek ini adalah untuk memberikan pengetahuan kepada
praktikan tentang cara penentuan trase jalan pada hutan alam.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kemajuan
teknologi di bidang pengusahaan hutan, terutama dalam hubungannya dengan
pembukaan wilayah hutan (PWH), membutuhkan pula beberapa penyesuaian dalam
perencanaan infrastruktur transportasi hutan lalu lintas dan sebagainya.
Dalam perencanaan jalan hutan dibutuhkan pengetahuan tentang
kesesuaian alat-alat eksploitasi hutan yang makin lama makin besar tuntutan
kepada pengelolaan hutan yang ramah lingkungan menuju terwujudnya pengelolaan
hutan lestari. Disamping kesesuaian alat-alat transportasi, perencanaan jalan
jalan hutan juga juga harus mencari jarak terpendek dengan persyaratan tanjakan
dan belokan serta tonase muatan yang akan membaninya sesuai standarisasi yang telah ditetapkan.
Pembuatan trase jalan untuk keperluan pengangkutan hasil
hutan tidak lain merupakan bagian dari perencanaan pembuatan jalan hutan, baik
pada pembangunan hutan tanaman (HTI, HKm atau hutan tanaman lainnya), juga
untuk pengusahaan hutan alam (HPHA).
Pembuatan trase jalan hutan sangat berbeda dengan
pembuatan trase jalan pada jalan raya. Di bidang kehutanan pembuatan trase
jalan disesuaikan dengan jenis usaha kehutanan
yang akan dikerjakan, pembuatan trase jalan hutan pada kegiatan
pengusahaan hutan alam penekanannya lebih berat kepada jenis-jenis alat
pemanenan yang akan melewatinya.
III. METODE PRAKTEK
3.1 Waktu dan Tempat
Pelaksanaan Praktek
Keteknikan Kehutanan dilaksanakan pada
hari Minggu tanggal 30 Mei 2010, bertampat di Desa Olo Boju, Kecamatan Sigi
Biromaru.
3.2 Bahan dan Alat
Bahan dan Alan yang digunakan
dalam Praktek Keteknikan Kehutanan adalah Kompas, meteran rol, busur, mistar, alat
tulis menulis.
3.3 Cara Kerja
Ø
Persiapan mentrase jalan
Ø
Penyelidikan lapangan
Ø
Pengukuran trase jalan
Ø
Pembuatan belokan.
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???