KARAKTERISTIK
HABITAT HUTAN MANGROVE
Oleh: RAHMAT HIDAYAT
Pada
umumnya, vegetasi yang tumbuh di kawasan mangrove mempunyai variasi yang
seragam, yakni hanya terdiri atas satu strata yang berupa pohon-pohon yang
berbatang lurus dengan tinggi pohon mencapai 20-30 m. Jika tumbuh di pantai berpasir atau terumbu
karang, tanaman akan tumbuh kerdil, rendah, dan batang tanaman seringkali
bengkok (Arief, 2003).
Menurut
Kustanti (2011), faktor biotik yang mempengaruhi terbentuknya hutan mangrove
adalah adanya flora dan fauna yang hidup di hutan mangrove. Di antara flora dan fauna tersebut terjadi
hubungan antar spesies. Interaksi
antara faktor biotik dan abiotik yang ada di hutan mangrove membentuk suatu
ekosistem. Faktor abiotik utama yang
mempengaruhi hutan mangrove adalah iklim (temperatur, angin dan badai, curah
hujan, dan zona-zona kehidupan) dan edafis (geomorfologi mangrove, salinitas,
dan faktor-faktor edafis lain).
Tekstur Tanah
Tanah
atau tempat tumbuh atau substrat bagi mangrove bisa dikategorikan dengan
bermacam cara. Ada yang mengkategorikan
tanah di hutan mangrove menjadi tanah berlumpur, berpasir atau berkoral. Tanah mangrove bisa dikategorikan berdasarkan
kematangannya. Tanah belum masak biasa
disebut lunak atau lembek, sehingga orang berjalan akan terperosok jauh ke
bawah (biasanya ini terjadi di tanah berlumpur) (Kusmana, 2003).
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun
tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif
antara fraksi pasir (sand)
berdiameter 2,00 – 0,20 mm atau 2000 – 200 µm, debu (silt) berdiameter 0,20 –
0,002 mm atau 200 – 2 µm dan liat (clay) < 2 µm (Hanafiah, 2010).
Struktur Tanah
Struktur
tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran tanah. Gumpalan-gumpalan ini terjadi karena
butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti :
bahan organik, oksida besi, dan lain-lain. Daerah
curah hujan yang tinggi umumnya ditemukan struktur tanah remah atau gramuler
dipermukaan dan menggumpal di horizon bawah.
Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur
terhadap kondisi draenase atau aerasi tanah, karena susunan antar ped atau
agregat tanah akan menghasilkan ruang yang lebih besar ketimbang susunan antar partikel
primer (Hanafiah, 2010).
Salinitas
Salinitas
adalah derajat konsentrasi garam yang terlarut dalam air. Menurut kusmana (2003) salinitas air tanah merupakan
faktor penting dalam pertumbuhan, daya tahan dan zonasi spesies mangrove. Tumbuhan mangrove tumbuh subur di daerah
estuari dengan salinitas (10-30)‰.
Kondisi salinitas air berpengaruh kepada
salinitas tanah dan pH tanah di hutan mangrove. Nilai
pH di hutan mangrove akan lebih tinggi dibanding hutan lain yang tidak terpengaruh
oleh salinitas air. Kebanyakan
pH tanah pada hutan mangrove berada pada kisaran 6-7, meskipun ada beberapa
yang nilai pH tanahnya dibawah 5
(Bengen, 2000).
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis271.student.ipb.ac.id