CIRI-CIRI VEGETASI HUTAN MANGROVE
OLEH: RAHMAT HIDAYAT
Bengen (2000), mengatakan
bahwa hutan mangrove memiliki ciri-ciri fisik yang unik dibanding tanaman lain. Hutan mangrove mempunyai tajuk yang
rata dan rapat serta memiliki jenis pohon yang selalu berdaun. Keadaan lingkungan dimana hutan
mangrove tumbuh, mempunyai faktor-faktor yang ekstrim seperti salinitas air
tanahnya tergenang air terus menerus. Meskipun
mangrove toleran terhadap tanah bergaram namun mangrove juga dapat tumbuh
dengan baik di air tawar.
Ciri-ciri ekosistem
mangrove terpenting dari penampakan hutan mangrove, terlepas dari habitatnya
yang unik adalah:
Ø
Memiliki
jenis pohon yang relatif sedikit
Ø
Memiliki
akar tidak beraturan (pneumatofora)
misalnya seperti jangkar melengkung dan menjulang
Ø
Memiliki
biji yang bersifat vivipar atau dapat berkecambah di pohonnya, khususnya pada jenis Rhizophora.
Sedangkan tempat hidup
hutan mangrove merupakan habitat yang unik dan memiliki ciri-ciri khusus
ekosistem mangrove, diantaranya adalah:
Ø
Tanahnya
tergenang air laut secara berkala, baik setiap hari atau hanya tergenang pada
saat pasang pertama
Ø
Tempat
tersebut menerima pasokan air tawar yang cukup dari darat
Ø
Airnya
berkadar garam (bersalinitas) payau (2-22 %) hingga asin.
Ekosistem mangrove juga
merupakan suatu kawasan ekosistem yang rumit karena terkait dengan ekosistem
darat dan ekosistem lepas pantai di luarnya (Nybakken, 1988 dalam Arief, 2003). Oleh karena itu, hutan mangrove dapat
dikatakan sebagai interface ecosystem yang
menghubungkan daratan kearah pedalaman serta daerah pesisir muara. Banyak jenis hewan dan jasad renik
yang berasosiasi dengan hutan mangrove. Di
antara berbagai jenis hewan dan jasad renik, baik yang terdapat pada lantai
hutan maupun yang menempel pada tanaman, sebagian dari daur hidupnya
membutuhkan lingkungan mangrove.
Sistem perakaran yang khas
pada tumbuhan mangrove yang berupa akar tunjang, pneumatofor, dan akar lutut
dapat menghambat arus air dan ombak.
Perakaran tumbuhan menyebabkan kekuatan arus dan ombak menjadi lemah dan
garis pantai terhindar dari pengikisan (abrasi). Bahkan dengan melemahnya arus akan menyebabkan massa
lumpur yang terbawa air akan mengendap dan terjebak diantara akar-akar mangrove
sehingga garis pantai bergerak kearah laut. Rimbunan tajuk pohon juga menjadi penahan tiupan angin
laut sehingga kawasan di belakang hutan pantai dapat terhindar dari kerusakan
oleh angin laut yang kencang. Secara
keseluruhan akan mempengaruhi iklim mikro dari kawasan tersebut (Ekariyono dan
Sugiarto, 2003).
Menurut Sukardjo, (1984) dalam Fachrul, (2007) menjelaskan bahwa perakaran pada pohon
mangrove berfungsi untuk membantu tumbuhan mangrove bernafas dan agar tetap
berdiri tegak. Bagian perakaran yang ada di dalam tanah umumnya
horizontal, bercabang banyak dan berakar rambut yang kecil dan halus. Akar
utamanya menembus ke dalam tanah dan mempunyai banyak akar samping yang panjang
berfungsi sebagai jangkar. Akar samping yang mencuat kepermukaan tanah
disebut juga akar napas atau pneumatofor.
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis271.student.ipb.ac.id