BENTUK TEKNOLOGI KONSERVASI TANAH
Oleh : RAHMAT HIDAYAT
Teknologi konservasi tanah memang sering kali erat kaitannya
dengan istilah-istilah di bidang pertanian. Secara garis besar metode
konservasi tanah dapat digolongkan menjadi tiga yaitu konservasi secara
agronomis, mekanis, dan kimiawi. Teknologi konservasi tanah diterapkan dengan
tujuan mengendalikan erosi dan pencegahan degradasi. Berikut ragam bentuk
teknologi konservasi tanah:
1. Sistem pertanaman lorong
salah
satu bentuk sistem dimana tanaman pangan ditanam pada lorong barisan tanaman
pagar. Sistem ini bermanfaat dalam mengurangi laju limpasan permukaan dan
erosi.
2. Strip rumput
Salah
satu bentuk system pertanaman yang hamper sama dengan pertanaman lorong, hanya
saja tanaman pagarnya berupa rumput. Strip rumput dibuat mengikuti kontur
dengan lebar strip 0,5 m atau lebih. Semakin lebar strip makin efektif
mengendalikan erosi.
3. Tanaman penutup tanah
Bermanfaat
untuk menutupi tanah dari terpaan langsung curah hujan, mengurangi erosi,
menyediakan bahan organic dan menjaga kesuburan tanah.
4. Teras gulud
Merupakan
system pengendalian erosi secara mekanis yang berupa barisan gulud. Bermanfaat
untuk mengurangi laju limpasan permukaan dan meningkatkan resapan air ke dalam
tanah. Dapat diterapkan pada tanah dengan infiltrasi atau permeabilitas tinggi
dan tanah-tanah agak dangkal dengan lereng 10-30%.
5. Teras bangku
Merupakan
teras yang dibuat dengan cara memotong lereng dan meratakan tanah di bidang
olah sehingga terbuentuk deretan menyerupai tangga. Diterapkan pada lahan
dengan lereng 10-40%, tanah dengan solum dalam (>60 cm), tanah yang
mengandung unsur beracun bagi tanaman seperti alumunium dan besi.
6. Rorak
Merupakan
lubang atau penampang yang dibuat memotong lereng yang berfungsi untuk
menampung dan meresapkan aliran permukaan. Bermanfaat untuk memperbesar
peresapan air dalam tanah, memperlambat limpasan air pada saluran peresapan,
sebagai pengumpul tanah yang tererosi sehingga sedimen tanah lebih mudah
dikembalikan ke bidang olah. Ukuran rorak bergantung pada kondisi dan
kemiringan lahan serta besarnya limpasan permukaan.
7. Embung
Merupakan
bangunan penampung air yang berfungsi sebagai pemanen limpasan air permukaan
dan air hujan. Bermanfaat untuk menyediakan air pada musim kemarau. Tanah yang
bertekstur liat atau lempung sangat cocok untik pembuatan embung.
8. Mulsa
Merupakan
bahan-bahan (sisa panen, plastic dll) yang disebar atau digunakan untuk
menutupi tanah. Bermanfaat untuk mengurangi evaporasi serta melindungi tanah
dari pukulan langsung butir-butir huajn yang mengurangi kepadatan tanah.
9. Dam parit
Merupakan
cara mengumpulkan aliran air pada suatu parit dengan tujuan untuk menampung
aliran permukaan yang digunakan untuk mengairi lahan di sekitarnya dan parit
dapat menurunkan aliran permukaan, erosi, dan sedimentasi. Adapun keunggulan
dari dam parit ialah mampu menampung air dalam volume besra akibat
terbentungnya aliran air di saluran atau parit, tidak menggunakan areal yang
produktif, mengairi lahan yang cukup luas karena dibangun di seluruh DAS,
menurunkan kecepatan aliran permukaan, memberikan kesempatan agar air meresap
ke dalam tanah di seluruh wilayah DAS sehingga mengurangi resiko kekeringan
pada musim kemarau, dan biaya pembuatan yang murah juga menjadi salah satu
pertimbangan.
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
[FORESTER UNTAD BLOG]
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???