Kerapatan tegakan bukanlah merupakan
penentuan ukuran volume langsung. Pada penentuan kerapatan tegakan menghendaki
tambahan informasi tentang tegakan sebelum volume dapat ditaksir. Ada beberapa macam
cara menentukan kerapatan tegakan antara lain :
1. Metoda Okuler
Para rimbawan Eropa mempertahankan
kerapatan maksimal yang selaras dengan pertumbuhan maksimal dengan estimasi
okuler penutupan tajuk dan perkembangan tajuk. Rimbawan-rimbawan ini menggunakan
estimasi okuler untuk menentukan stok penuh dalam plot yang dipilih untuk
membuat tabel hasil normal; dan sebagai konsekwensinya telah terdapat variasi
kriteria kenormalan.
2. Metoda Tabel Hasil Normal
Metode tabel hasil normal ini
dikembangkan dari tegakan seumur yang merupakan dasar untuk mengukur kerapatan
tegakan. Disini, metode tabel hasil normal memberikan nilai rata-rata banyak
karakteristik tegakan untuk tegakan mempunyai stol penuh, seumur, dan murni
pada umur dan kualitas tempat tumbuh sama. Kerapatan suatu tegakan tertentu
dengan metode ini dinyatakan sebagai hubungan luas bidang dasar, jumlah pohon,
atau volumenya dengan nilai tabel hasil normal untuk umur dan indeks tempat
tumbuh yang sama. Luas bidang dasar adalah kriteria yang paling banyak digunakan
karena mudah ditentukan dilapangan dengan peralatan yang menggunakan prinsip
sudut Bitterlich. Kriteria untuk ukuran kerapatan yaitu kemudahan dlam
penerapan dan kemampuan mengubahnya ke volume jika tabel hasil tersedia. Metode
ini tergantung pada pengetahuan umur dan kualitas tempat tumbuh tegakan.
Kesalahan dalam penentuan umur dan indeks tempat tumbuh membatasi ketelitian
penguluran kerapatan.
3. Metode Indeks Kerapatan Tegakan Reineke
|
|
Indeks kerapatan Reineke mempunyai banyak penerapan praktis delam mengevaluasi perkembangan tegakan. Sebagai contoh:
Indeks tersebut
memungkinkan kerapatan tegakan dibandingkan tanpa memandang perbedaan tempat
tumbuh dan umur.
Dengan adanya
tegakan tua tertentu yang dipandang untuk memenuhi tujuan
pengelolaan, silvikulturis dengan menggunakan IKT dapat memproyeksikan
kebelakang untuk menentukan jumlah pohon yang tepat yang hendaknya dijaga pada
tegakan umur muda untuk berkembang pada kerapatan yang sama.
Studi penjarangan dan kontrol stok menentukan tingkat batas atas dan bawah luas bidang dasar yang diinginkan.
Studi penjarangan dan kontrol stok menentukan tingkat batas atas dan bawah luas bidang dasar yang diinginkan.
Tegakan yang dijaga
pada luas bidang dasar konstan berakibat pengurangan kerapatan secara berangsur
karena bila hal ini dikerjakan luas bidang dasar sebagai presentase luas bidang
dasar normal menurun dengan berjalannya waktu.
4. Metode Tabel Hasil Bruce
Agar dapat menentukan kerapatan tegakan
berdasarkan volume tegakan, volume per pohon ditemukan membutuhkan
korelasi karena variasi tinggi/ diameter dalam tegakan yang berdiameter tegakan
rata-rata sama.
Variabel dalam metoda ini dapat diukur
dengan mudah dan teliti dalam tegakan. Kerapatan tegakan dapat dievaluasi
dengan tidak bergantung pada umur dan kualitas tempat tumbuh. Kurangnya tabel
hasil yang dapat dibandingkan untuk kebanyakan jenis mengurangi kegunaan metode
tersebut, dan pada setiap kasus kegunaannya terbatas untuk perbandingan
kerapatan tegakan dalam suatu jenis dan daerah tertentu.
5. Metode Persaingan Tajuk
|
|
Luas tajuk maksimal
(LTM) dinyatakan sebagai persentase luas satu acre yang dapat ditempati oleh
pohon tumbuh terbuka pada diameter batang tertentu dan penentuan luas menghendaki
kurva yang sama untuk setiap jenis. Faktor persaingan tajuk (FPT) adalah jumlah
seluruh nilai LTM dalam satu acre. Metode ini tidak perlu mengukur penutupan
tajuk (Curtis, 1970) karena manipulasi tegakan seperti penjarangan dapat secara
buatan mengganggu keutuhan tajuk.
6. Metode Praktis
Metode praktis tergantung pada fungsi
tertentu diameter atau tinggi sebagai kontrol kerapatan tegakan yang
berkembang. Metode ini mempunyai keuntungan mudah diketahui dan digunakan semua
orang yang ditugaskan melaksanakan tugas tersebut. Indeks kerapatan tegakan
Reineke dapat langsung diterjemahkan menjadi metode persentase tinggi atau
metode D plus untuk diterapkan dilapangan.
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???