Kamis, 13 November 2014

Makalah HORTIKULTURA ( Budidaya tanaman Tomat secara organik )

 

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan.Teknik budidaya organik merupakan teknik budidaya yang aman, lestari dan mensejahterahkan petani dan konsumen.Selama ini limbah organik yang berupa sisa hasil tanaman (jerami, tebon dan hasil panen lainnya) tidak dikembalikan lagi ke lahan tetapi dianjurkan untuk dibakar (agar praktis) sehingga terjadi pemangkasan siklus hara dalam ekosistem pertanian.Bahan sisa hasil panen ataupun limbah organik lainnya harus dimanfaatkan atau dikembalikan lagi ke lahan pertanian agar lahan pertanian kita dapat lestari berproduksi sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat terwujud.

Usaha pembaruan usaha pertanian di lahan marginal bukan tidak dilakukan, tetapi sulit untuk dilakukan oleh petani yang telah menetap bertahun-tahun di lahan yang demikian.Selain itu, pada masa yang lalu, fokus pembangunan pertanian lebih pada peningkatan produktivitas dan produksi, maka penyediaan teknologi pertanian untuk lahan marginal relatif kurang dibandingkan dengan lahan yang lebih produktif seperti lahan sawah.Telah banyak kritik dilontarkan bahwa dalam pembangunan pertanian yang lalu, yang memberi fokus lebih banyak diberikan pada lahan sawah beririgasi. Penyediaan teknologi yang  lebih banyak untuk lahan sawah dan lahan yang memperoleh curah hujan yang cukup untuk budidaya tanaman dan pemeliharaan ternak. 

Tanaman tomat merupakan salah satu jenis tanaman hortikultura bernilai ekonomis tinggi, untuk itu cara menanam tomat yang baik perlu diperhatikan. Cara menanam tomat perlu dilakukan intensif agar produksi optimal. Tanaman tomat termasuk komoditas multiguna, selain berfungsi sebagai sayuran dan buah, tomat juga dimanfaatkan sebagai bahan dasar kosmetik serta obat-obatan. Berdasarkan tipe pertumbuhannya, tanaman tomat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu determinate dan indeterminate. Tipe determinate memiliki postur tanaman pendek, tandan bunga terletak di setiap ruas batang serta di ujung tanaman. Sedangkan, tipe indeterminate memiliki postur tanaman tinggi, tandan bunga terletak berseling di antara 2-3 ruas, ujung tanaman tomat tumbuh pucuk muda. Tanaman tomat tipe indeterminate berbuah besar.

Tanaman tomat memerlukan curah hujan antara 100-220 Mm/hujan dengan ketinggian tempat optimal 100-1000 Mdpl. Intensitas sinar matahari berkisar antara 10-12 jam per hari. Suhu optimal pertumbuhan tanaman tomat berkisar 25-30° C, sedangkan proses pembungaan membutuhkan suhu malam hari 15-20° C. Air sangat dibutuhkan oleh tanaman tomat karena 90 % kandungan tomat terdiri dari air. Lokasi penanaman tomat sebaiknya bukan bekas lahan tanaman tomat atau tanaman sefamili. Minimal sudah diberakkan selama 2 tahun agar diperoleh hasil optimal. Pengukuran pH tanah diperlukan untuk menentukan jumlah pemberian kapur pertanian pada tanah masam atau pH rendah (di bawah 6,5). Pengukuran bisa menggunakan kertas lakmus, pH meter atau cairan pH tester. Pengambilan titik sampel bisa dilakukan secara zigzag.

Teknik budidaya organik merupakan teknik budidaya yang aman, lestari dan mensejahterahkan petani dan konsumen.Selama ini limbah organik yang berupa sisa hasil tanaman (jerami, tebon dan hasil panen lainnya) tidak dikembalikan lagi ke lahan tetapi dianjurkan untuk dibakar (agar praktis) sehingga terjadi pemangkasan siklus hara dalam ekosistem pertanian.Bahan sisa hasil panen ataupun limbah organik lainnya harus dimanfaatkan atau dikembalikan lagi ke lahan pertanian agar lahan pertanian kita dapat lestari berproduksi sehingga sistem pertanian berkelanjutan dapat terwujud.

1.2 Tujuan

Mempelajari dan mengetahui teknologi budidaya tanaman Hortikultura (tomat) dengan sistem organik pada lahan marginal dan ramah lingkungan dalam sistem pertanian yang berkelanjutan serta produk yang dihasilkan. (Anonim, 2002).

III. PEMBAHASAN

3.1 Pemeliharaan Tanaman Pada Budidaya Tomat

Penyulaman budidaya tomat dilakukan sampai umur tanaman tomat 2 minggu. Tanaman tomat yang sudah terlalu tua apabila masih terus disulam mengakibatkan pertumbuhan tidak seragam, berpengaruh terhadap pengendalian hama penyakit. Perempelan tunas samping tanaman tomat dilakukan sampai pembentukan cabang, baik cabang utama, cabang kedua, ketiga dan seterusnya di atas cabang utama. Jadi, di atas cabang utama, cabang dipelihara adalah cabang-cabang produktif. Perempelan tunas samping dilakukan pada semua tunas yang keluar di ketiak daun, baik di bawah cabang utama maupun di bawah cabang-cabang produktif. Perempelan tunas di bawah cabang utama bertujuan memacu pertumbuhan vegetatif tanaman agar tanaman tomat tumbuh kekar, di samping itu juga menjaga kelembaban tanaman tomatsaat tanaman sudah dewasa, sedangkan perempelan tunas di bawah cabang-cabang produktif bertujuan menjaga kelembaban tanaman tomat dan mengoptimalkan produksi. Perempelan daun tanaman tomat di bawah cabang utama dilakukan saat tajuk tanaman tomat telah menutupi seluruh daun bagian bawah, saat ini daun sudah tidak berfungsi secara optimal, justru sangat disenangi hama penyakit tanaman. Perempelan daun juga dilakukan bagi daun tua/terserang penyakit.
3.2 Tahapan Budidaya Tomat Secara Organik
Pada dasarnya menanam tomat dengan cara konvensional dan organic sama saja yang membedakan hanyalah pada saat pemeliharaannya saja. Kalau menanam secara konvensional menggunakan bahan kimia sintetis sedangkan bertanam tomat organic menggunakan bahan-bahan organic. Membudidayakan tanaman tomat harus dipersiapakan hal-hal sebagaimana berikut :
a. pemilihan areal tanam 
untuk menanam apa saja yang dibutuhkan pasti areal atau lahan karena itu merupakan syarat pokok untuk menanam. Tapi untuk menanam tanaman tomat organik yang perlu diperhatikan adalah tanahnya tidak berair atau becek karena tumbuhan tomat tidak suka terhadap air yang berlebihan. Sifat tanah yang cocok untuk tananam tomat organik adalah tanah ...
dengan pH 5,5 – 6,5, bila penanaman tomat adalah kegenjahannya maka tomat cocok di tanam pada tanah lempung berpasir yang baik drainasernya. Tapi bila menginginkan hasil atau target dalam jumlah total produksi yang tinggi, maka tanah yang cocok adalah tanah lempung liat dan lempung berdebu. Tanah yang sudah ada diberi pupuk kandang atau kompos supaya tanah menjadi gembur dan subur.
b. pemilihan benih
Tanaman tomat dikembangbiakan dengan bijinya, maka yang perlu kita siapkan adalah biji yang siap tanam. Untuk mendapatkan biji tomat bisa kita dapat di toko-toko pertanian karena disana sudah tersedia benih tomat siap pakai dengan kualitas yang bagus dan telah dikemas dengan baik pula. Tapi bias kita siapkan benih sendiri yaitu dengan cara : buah tomat yang telah masak dan sehat biarkan benar-benar tua di pohonnya, setelah dipetik biarkan selama dua atau tiga hari sampai buah merekah dan berair. Lalu pisahkan biji dari bagian yang lain. Cuci buah tomat dengan air, setalah itu keringkan. Benih yang telah kering dapat disimpan dalam wadah kaleng atau botol yang kering. Biji tomat siap disemikan, sisanya lalu benih disimpan pada tempat yang kering dan sejuk. Biji 
c. pembibitan
Tomat diperbanyak dengan bijinya, disemaikan lebih dulu ditaruh pada wadah dan ditempatkan pada daerah yang teduh. Sebulan kemudian biji yang sudah bertunas itu perlu diindah (disapih) ke tempat penanaman lain sebagai latihan bagi tananam muda ini.sesudah bibit setinggi 10 cm, baru siap dipindah kelahan yang telah ada.
d. Penanaman
Penanaman dilakuakan ketika tanaman berumur sekitar 3 minggu di penyapihan dan pemindahannya sebaiknya dilakukan pada sore hari. Tahapan penanam adalah sebagai berikut :
1. Siapkan bibit yang akan ditanam
2. keluarkan bibit dari bumbung tanam dengan hati-hati, usahakan agar akar tidak rusak
3. Bibit ditanam dengan posisi tegak lurus. Kemudian lubang ditutup dengan tanah sekitarnya serta agak ditekan sedikit. Setelah itu tanaman muda dilindungi dengan tudung lembaran batang pisang.
4. Siram tanaman pada pagi dan sore hari dengan menggunkan embrat.
e. Pemeliharaan
Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, maka tanaman setelah ditanam harus mendapat perhatian dan pemeliharaan agar tanaman bias tumbuh dengan maksimal. Pemeliharaan yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
- Penyiraman
Karena tanaman tomat tidak suka berlebihan air maka penyiraman tanaman harus diperhatikan jangan sampai tanamannya kebaceken. Untuk mengantisipasi hal itu sebaiknya penyiraman pada tanaman tomat organik sebaiknya dilakukan sehari dua kali yaitu pagi dan sore hari.
- Penyulaman
Penyulaman bertujuan untuk mengganti tanaman yang mati, layu, rusak atau pertumbuhan yang lambat. penyulaman seharusnya dilakukan karena tumbuhan yang mati, layu atau rusak dibiarkan akan mengganggu tumbuhan yang lainnya. Makanya tumbuhan yang mati, layu atau rusak harus dimusnahkan. 
- Pengajiran
Pengajiran dilakukan dengan tujuan supaya tanaman tomat bisa tumbuh tegak, karena tanaman tomat mempunyai batang yang kurang kuat. Selain itu berguna untuk memudahkan dalam pemeliharaan dan pemetikan buah.
- Pemupukan
Seperti tanaman lainnya pemupukan sangat dibutuhkan pada tanaman tomat. Untuk pemupukan bisa mengunakan pupuk organik yaitu berupa kotoran hewan peliharaan  atau kompos yang benar-benar sudah matang. Pemupukan diberikan pada dalam galur sekeliling tanaman. 
- Penyiangan, pendangiran dan pembumbungan
Penyaingan, pendangiran dan pembumbungan sebaiknya lakukun secara bersamaan dengan waktu pemupukan. Alat yang digunakan adalah cangkul kecil atau tajak (kored).setelah menyiangi dan memperbaiki bendeng tanaman, sebaiknya tanah ditutupi dengan daun kering atau jerami, keuntungannya yang diperoleh dengan menutupi tanah ini antara lain adalah :
. mengurangi penguapan air
. menjaga agar tanah tetap gembur
. mengurangi tumbuhnya rumput
. mencegah munculnya kerak tanah yang dapat menghambat masuknya udara 
. menghindari kerusakan bunga atau buah dari kotoran tanah.
- Pemberantasan hama atau penyakit
Untuk pemberantasan hama dapat mengunakan biopestida atau mengunakan biofungisida yang dapat kita peroleh pada took-toko pertanian organic atau membuat sendiri.
- Pemangkasan
Pemangkasan bertujuan untuk mengurangi jumlah tunas dan pusuk batang, sehingga perkembangan buahnya bias maksimal.pemangkasan yang biasa dilakukan ada tiga macam yaitu : pemangkasan tunas muda, pemangkasan batang dan pemangkasan bunga atau buah.
f. Pemanenan
tomat organik dalam waktu 3 bulan sudah dapat kita nikmati hasilnya.
IV. KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
1. Pertanian organik adalah sistem produksi pertanian yang holistik dan terpadu, yang mengoptimalkan kesehatan dan produktivitas agro-ekosistem secara alami, sehingga mampu menghasilkan pangan dan serat yang cukup, berkualitas, dan berkelanjutan. Teknik budidaya organik merupakan teknik budidaya yang aman, lestari dan mensejahterahkan petani dan konsumen.
2. Pada dasarnya menanam tomat dengan cara konvensional dan organic sama saja yang membedakan hanyalah pada saat pemeliharaannya saja. Kalau menanam secara konvensional menggunakan bahan kimia sintetis sedangkan bertanam tomat organic menggunakan bahan-bahan organic
3. Pertanian organik didasarkan pada sejumlah prinsip-prinsip, yaitu prinsip kesehatan, prinsip ekologi, prinsip keadilan, dan prinsip perlindungan.

 DAFTAR PUSTAKA

Badan Standarisasi Nasional, SNI 01-6729-2002 Tentang Sistem Pangan Organik. 2002.
Barkelaar. 2005. Perakitan SUT Lahan Kering Spesifik Lokasi di Kawasan Oesao. Kecamatan Kupang Timur. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kupang. Kupang.
Karama, S. 2003. Potensi, Tantangan dan Kendala Ubi Kayu dalam Mendukung Ketahan Pangan. Jakarta: Balai Pustaka.
Kunia, Kabelan. 2008. Pupuk Organik Atasi Degradasi Kesuburan. http: //express. com/w3jbiopupuk/vol 8/Kunia/index. Html. [Kamis. 14 Agustus 2008].
Master, W. A. 2000. The Economic Impact of Agricultural Research: A Practical Guide. Department of Agricultural Economic. Purdue University USA.
Meke, D. 2000. Pengkajian SUP di Kabupaten Belu, NTT. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kupang. Kupang.
Murdeleno. 2000. The Economic Impact of Agricultural Research: A Practical Guide. Department of Agricultural Economic. Purdue University USA.
Seran.2001. Pengkajian Sistem Usaha Tani Lahan Pekarangan di NTT. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kupang. Kupang.
Suhartina. 2005. Deskripsi Varietas Unggul Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. Balai Penelitian Tanaman Kacang-Kacangan dan Umbi-Umbian. 154p.
Widati.1999. Pengkajian SUP di Kabupaten Belu, NTT. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Kupang. Kupang.
*-*
*-*
Oleh : Rahmat hidayat S.hut


0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:

Posting Komentar

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???