Kamis, 06 Februari 2014

Pengertian dan peranan mulsa pada pertumbuhan tanaman



Mulsa adalah bahan yang disebar diatas permukaan tanah pada suatu pertanaman berupa sisa –sisa tanaman, jerami, daun dan bahan organik serbuk gergaji, sekam dan plastik (Ahmad, 1991). Sedangkan menurut Rismunandar (1989), bahwa mulsa adalah setiap bahan organik yang berasal dari tanaman, tangkai atau cabang dengan daunnya, serbuk gergaji, rerumputan yang telah kering dan ditimbun dibawah makkota daun. Selanjutnya menurut Soepardi (1983), bahwa setiap bahan yang ditutup pada permukaan tanah untuk mengurangi air melalui penguapan atau menekan pertumbuhan rumput dapat dianggap sebagai mulsa.
 mulsa yang bersal dari jerami padi.

 Berdasarkan asal dan sifat bahan, mulsa dapat di bedakan atas mulsa organik, mulsa anorganik dan mulsa kimia sintesis. Bahan organik mulsa yang banyak dipakai berasal dari sisa panen seperti jerami padi, batang jagung, limbah industri kayu (serbuk gergaji) dan yang berasal dari tanaman hijau misalnya alang-alang dan johar. Sedangkan mulsa anorganik meliputi macam, bentuk dan ukuran batuan lainnya (Umboh, 2000). 

mulsa plastik, yang umum digunakan para petani.

Pemberian mulsa dapat meningkatkan kadar hara yang diambil tanaman sebagai akibat perbaikan kelembaban dan temperatur tanah yang optimal sehingga lebih memungkinkan peningkatan ketersediaan unsur hara dalam tanah bagi pertumbuhan dan sebagai sumber energi bagi aktivitas mikroorganisme (Purwowidodo, 1986). 


2 komentar:

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???