Sabtu, 21 September 2013

Karateristik Habitat Hutan Mangrove

KARAKTERISTIK HABITAT HUTAN MANGROVE
Oleh: RAHMAT HIDAYAT
Pada umumnya, vegetasi yang tumbuh di kawasan mangrove mempunyai variasi yang seragam, yakni hanya terdiri atas satu strata yang berupa pohon-pohon yang berbatang lurus dengan tinggi pohon mencapai 20-30 m. Jika tumbuh di pantai berpasir atau terumbu karang, tanaman akan tumbuh kerdil, rendah, dan batang tanaman seringkali bengkok (Arief, 2003).
Menurut Kustanti (2011), faktor biotik yang mempengaruhi terbentuknya hutan mangrove adalah adanya flora dan fauna yang hidup di hutan mangrove. Di antara flora dan fauna tersebut terjadi hubungan antar spesies. Interaksi antara faktor biotik dan abiotik yang ada di hutan mangrove membentuk suatu ekosistem. Faktor abiotik utama yang mempengaruhi hutan mangrove adalah iklim (temperatur, angin dan badai, curah hujan, dan zona-zona kehidupan) dan edafis (geomorfologi mangrove, salinitas, dan faktor-faktor edafis lain).
Tekstur Tanah
Tanah atau tempat tumbuh atau substrat bagi mangrove bisa dikategorikan dengan bermacam cara. Ada yang mengkategorikan tanah di hutan mangrove menjadi tanah berlumpur, berpasir atau berkoral. Tanah mangrove bisa dikategorikan berdasarkan kematangannya. Tanah belum masak biasa disebut lunak atau lembek, sehingga orang berjalan akan terperosok jauh ke bawah (biasanya ini terjadi di tanah berlumpur) (Kusmana, 2003).
Tekstur tanah menunjukkan komposisi partikel penyusun tanah (separat) yang dinyatakan sebagai perbandingan proporsi (%) relatif antara fraksi pasir (sand) berdiameter 2,00 – 0,20 mm atau 2000 – 200 µm, debu (silt) berdiameter 0,20 – 0,002 mm atau 200 – 2 µm dan liat (clay) < 2 µm (Hanafiah, 2010).
Struktur Tanah
Struktur tanah merupakan gumpalan-gumpalan kecil dari butiran-butiran tanah. Gumpalan-gumpalan ini terjadi karena butir-butir pasir, debu, dan liat terikat satu sama lain oleh perekat seperti : bahan organik, oksida besi, dan lain-lain. Daerah curah hujan yang tinggi umumnya ditemukan struktur tanah remah atau gramuler dipermukaan dan menggumpal di horizon bawah.
Struktur tanah berfungsi memodifikasi pengaruh tekstur terhadap kondisi draenase atau aerasi tanah, karena susunan antar ped atau agregat tanah akan menghasilkan ruang yang lebih besar ketimbang susunan antar partikel primer (Hanafiah, 2010).
Salinitas
Salinitas adalah derajat konsentrasi garam yang terlarut dalam air. Menurut kusmana (2003) salinitas air tanah merupakan faktor penting dalam pertumbuhan, daya tahan dan zonasi spesies mangrove. Tumbuhan mangrove tumbuh subur di daerah estuari dengan salinitas (10-30)‰.
Kondisi salinitas air berpengaruh kepada salinitas tanah dan pH tanah di hutan mangrove. Nilai pH di hutan mangrove akan lebih tinggi dibanding hutan lain yang tidak terpengaruh oleh salinitas air. Kebanyakan pH tanah pada hutan mangrove berada pada kisaran 6-7, meskipun ada beberapa yang nilai pH tanahnya dibawah 5    (Bengen, 2000).


1 komentar:

  1. Terimakasih atas informasinya

    irhamabdulazis271.student.ipb.ac.id

    BalasHapus

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???