Selasa, 01 September 2020

jenis metode penyuluh kehutanan

 


Metode penyuluhan kehutanan merupakan cara penyampaian materi penyuluhan kehutanan kepada pelaku utama dan pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,pendapatan dan kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam melestarikan fungsi lingkungan hidup.

Metode penyuluhan kehutanan erat kaitannya dengan metode belajar oranag dewasa (andragogy). Penyuluh, yang menjalankan tugas utamanya sebagai pendidik, pengajar dan pendorong, selalu berhubungan dengan sasaran penyuluhan yang biasanya adalah para masyarakat menengah kebawah. Menurut Mardikanto (1993), sebagai suatu proses pendidikan, maka keberhasilan penyuluhan sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang dialami dan dilakukan oleh sasaran penyuluhan. Dalam pelaksanaan penyuluhan, pemahaman proses belajar pada orang dewasa serta prinsip-prinsip yang harus dipegang oleh seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya menjadi sangat penting peranannya karena dapat membantu penyuluh dalam mencapai tujuan penyuluhan yang telah ditentukannya.

Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), pilihan seorang agen penyuluhan terhadap satu metode atau teknik penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai. Berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin dicapai, penggolongan metode terbagi menjadi tiga yakni metode berdasarkan pendekatan perorangan, kelompok, dan massal.

 

Tujuan Pemilihan Metode Penyuluhan kehutanan

            Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajar seseorang karena panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal inI dinyatakan oleh Socony Vacum Oil Co. Yang di dalam penelitiannya memperoleh hasil sebagai berikut: 1% melalui indera pengecap, 1,5% melalui indera peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera pendengar dan 83% melalui indera penglihat.

            Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman mental fisikologis sebagai berikut:

1)      Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yangditawarkan oleh penyuluh

2)      Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.

3)      Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi yangtelah diketahui informasinya secara lebih lengkap.

4)      Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas.

5)      Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.

 

Jadi tujuan pemilihan metode penyuluhan adalah:

1)      agar penyuluh kehutanan dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa metode yangtepat dan berhasil guna,

2)      agar kegiatan penyuluhan kehutanan yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku yang dapat berdayaguna dan berhasilguna.

Penggolongan metode Penyuluhan

Pada prinsipnya metoda penyuluhan dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam pendekatannya:

A. Penggolongan  dari Segi Komunikasi

Metoda penyuluhan dapat digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :

1.        Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face Communication) dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya: obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.

2.        Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication) dalam hal ini penyuluh tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam menyampaikan pesannya melalui perantara (media).

 

B. Penggolongan  berdasarkan indera penerima

Adapun penggolongan metode berdasarkan indera penerima dibagi menjadi tiga golongan yaitu:

1.      Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan. Pesan yang diterima melalui indra penglihatan. Misalnya penempelan poster, pemutaran film dan pemutaran slide.

2.      Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran. Misalnya siaran kehutanan melalui radio dan hubungan telephone serata alat-alat audiotif lainnya.

3.      Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra secara kombinasi. Misalnya:

1.      Demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba)

2.      Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba)

3.      Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)

 

C. Penggolongan Berdasarkan Pendekatan  Kepada Sasaran

a)      Metode berdasarkan pendekatan perorangan   

Dalam metode ini, penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara perorangan. Metode perorangan atau personal approach menurut Kartasaputra (Setiana, 2005), sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus dari penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai, metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi dan membimbing sasaran secara individu. Metode pendekatan individu akan lebih tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh ataupun pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat setempat.

Menurut Van den Ban dan Hawkins (1999), metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya, maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program penyuluhan yang membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara perorangan.Contohnya :

a.       Kunjungan ke rumah masyarakat, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan kekantor.

b.      Surat menyurat secara perorangan.

c.       Demonstrasi pilot.

d.      Belajar perorangan, belajar praktek.

e.       Hubungan telepon

b)      Metode berdasarkan pendekatan kelompok

Dalam metode pendekatan kelompok, penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode pendekatan kelompok atau group approach menurut Kartasaputra (Setiana, 2005) cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang bersangkutan.

Metode kelompok pada umumnya berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para anggotanya. Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran Contohya :

a.    pertemuan (contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.

b.    Perlombaan.

c.    Demonstrtasi cara/hasil.

d.    Kursus tani.

e.    Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.

f.     Karyawisata.

g.    Hari lapangan petani (farm field day).

Ciri khusus metode kelompok :

a. Menjangkau lebih banyak sasaran

b. Penyatuan pengalaman petani

c. Memperkuat pembentukan sikap petani

d. Pertemuan dapat diulang

e. Keterlibatan petani bisa lebih aktif

c)      Metode berdasarkan pendekatan massal

Metode pendekatan massal atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa sehingga pesan yang diampaikan mengalami distorsi (Van den Ban dan Hawkins, 1999). Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat umum, siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster, surat kabar, dan lain sebagainya.

            Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.

Contohya :

a.    Rapat (pertemuan umum)

b.    Siaran pedesaan melalui Radio/TV

c.    Pemuatan film/slide

d.    Penyebaran bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)

e.    Pemasangan Foster dan Spanduk

f.     Pertunjukan Kesenian

Beragamnya metode penyuluhan bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari sekian metode yang ada, tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam penyuluhan. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian dari ketiga metode tersebut (Setiana, 2005), yakni:

Tabel 2. Keuntungan dan kerugian metode penyuluhan perorangan, kelompok dan massal

Metode

Keuntungan

Kerugian

Penyuluhan perorangan

  Waktu lebih efisien

 Adanya persiapan yang mantap

  Komunikasi tersamar

  Sifatnya lebih formal

  Pengaruhnya relatif sukar

 Relatif lebih mudah diukur mengorganisasikan

Penyuluhan kelompok

     Relatif lebih efisien.

     Komunikator tidak tersamar

     Masalah pengorganisasian

 Pendekatan aktifitas pembentukan kelompok bersama

    Kesulitan dalam pengorganisasian aktivitas diskusi

  Memerlukan pembinaan calon pimpinan kelompok yang cakap dan dinamis

Penyuluhan massal

  Tidak terlalu resmi, pertanian massal

     Penuh kepercayaan

     Langsung dapat dirasakan

     Memakan waktu lebih banyak

     Biaya lebih besar

      Bersifat kurang efisien pengaruhnya

 

D. Metode Penyuluhan lainnya

a)      Metode Partisipatif

Metode penyuluhan kehutanan partisipatif yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif, analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal. Berdasarkan atas UU SP3K pasal 26 ayat 3, dikatakan bahwa "Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha".

Hal-hal yang berkaitan dengan penyusunan PRA antara lain penyuluhan kehutanan, metode, dan teknik penyuluhan seperti demplot, wawancara, anjangsana, pendekatan kelompok dan pendekatan individu. Penyuluh partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan dari bawah ke atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada masyarakat agar dapat mandiri, yaitu kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji desanya sehingga tergali potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan, termasuk permasalahan yang ditemukan (Suwandi, 2006). Dengan pelatihan metode penyuluhan kehutanan partisipatif, para penyuluh kahutanan akan termotivasi untuk menggali keberadaan sumber informasi kehutanan setempat yang mudah diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pelatihan juga akan mendorong inisiatif positif para penyuluh kehutanan, melalui pendekatan partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan kehutanan di lapangan.

 

b)      Metode penyuluhan berbasis ICT

Kementerian kehutanan melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM kehutanan pada tahun 2010 melakukan model penyuluhan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui cyber extension. Secara singkat dapat dikatakan bahwa cyber extension merupakan sistem informasi penyuluhan kehutanan melalui media internet (berbasis TIK) yang dibangun untuk mendukung penyediaan materi penyuluhan dan informasi kehutanan bagi penyuluh dalam memfasilitasi proses pembelajaran pelaku usaha.

Perkembangan TIK seperti komputer dan teknologi komunikasi, khususnya internet dapat digunakan untuk menjembatani informasi dan pengetahuan yang tersebar di antara yang menguasai informasi dan yang tidak.  Akses terhadap komunikasi digital membantu meningkatkan akses terhadap peluang pendidikan, meningkatkan transparansi dan efisiensi layanan pemerintah, memperbesar partisipasi secara langsung dari ”used-to-be-silent-public” (masyarakat yang tidak mampu berpendapat) dalam proses demokrasi, meningkatkan peluang perdagangan dan pemasaran, memperbesar pemberdayaan masyarakat dengan memberikan suara kepada kelompok yang semula tidak bersuara (perempuan) dan kelompok yang mudah diserang, menciptakan jaringan dan peluang pendapatan untuk wanita, akses terhadap informasi pengobatan untuk masyarakat yang terisolasi dan meningkatkan peluang tenaga kerja (Servaes 2007).

Leeuwis (2004) menyatakan bahwa pesan dan teknologi (inovasi) kehutanan yang dipromosikan oleh agen penyuluhan sering tidak sesuai dan tidak mencukupi.  Hal ini memberikan implikasi bahwa informasi yang ditujukan pada masyarakat dan agen penyuluh sangat terbatas karena beberapa faktor, di antaranya adalah: staf universitas dari disiplin yang berbeda, peneliti yang terlibat, politisi, pengambil kebijakan, agroindustri dan birokrat yang memainkan peranan dalam proses promosi inovasi kehutanan tersebut.  Konsekuensinya, inovasi  yang terpadu hanya dapat diharapkan muncul ketika berbagai aktor, yang dapat mempengaruhi kecukupan pengetahuan dan teknologi, bekerjasama untuk memperbaiki kinerja kolektif.  Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu dilakukan upaya untuk memperbaiki fungsi dari sistem pengetahuan dan informasi kehutanan.

 


1 komentar:

  1. AJO_QQ poker
    kami dari agen poker terpercaya dan terbaik di tahun ini
    Deposit dan Withdraw hanya 15.000 anda sudah dapat bermain
    di sini kami menyediakan 9 permainan dalam 1 aplikasi
    - play aduQ
    - bandar poker
    - play bandarQ
    - capsa sunsun
    - play domino
    - play poker
    - sakong
    -bandar 66
    -perang baccarat (new game )
    Dapatkan Berbagai Bonus Menarik..!!
    PROMO MENARIK
    di sini tempat nya Player Vs Player ( 100% No Robot) Anda Menang berapapun Kami
    Bayar tanpa Maksimal Withdraw dan Tidak ada batas maksimal
    withdraw dalam 1 hari.Bisa bermain di Android dan IOS,Sistem pembagian Kartu
    menggunakan teknologi yang mutakhir dengan sistem Random
    Permanent (acak) |
    Whatshapp : +855969190856

    BalasHapus

sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???