MAKALAH
KONSERVASI KEANEKA RAGAMAN HAYATI
Oleh
: RAHMAT HIDAYAT
I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
[FORESTER UNTAD BLOG] Di lingkungan sekitar
kita, kita dapat menemui berbagai jenis makhluk hidup. Berbagai jenis hewan
misalnya ayam, kucing, serangga, dan sebagainya, dan berbagai jenis tumbuhan
misalnya mangga, rerumputan, jambu, pisang, dan masih banyak lagi jenis
tumbuhan di sekitar kita. Masing-masing makhluk hidup memiliki ciri tersendiri
sehingga terbentuklah keanekaragaman makhluk hidup yang disebut dengan
keanekaragaman hayati atau biodiversitas.
Di berbagai lingkungan,
kita dapat menjumpai keanekaragaman makhluk hidup yang berbeda-beda.
Keanekaragaman itu meliputi berbagai variasi bentuk, warna, dan sifat-sifat
lain dari makhluk hidup. Sedangkan di dalam spesies yang sama terdapat
keseragaman. Setiap lingkungan memiliki keanekaragaman hayati masing-masing.
Indonesia adalah negara
yang termasuk memiliki tingkat keanekaragaman yang tinggi. Taksiran jumlah
utama spesies sebagai berikut. Hewan menyusui sekitar 300 spesies, burung 7.500
spesies, reptil 2.000 spesies, tumbuhan biji 25.000 spesies, tumbuhan
paku-pakuan 1.250 spesies, lumut 7.500 spesies, ganggang 7.800, jamur 72.000
spesies, serta bakteri dan ganggang hijau biru 300 spesies. Dari data yang
telah disebutkan, itu membuktikan bahwa tingkat biodiversitas di Indonesia
sangatlah tinggi.
Ekploitasi sumbedaya
hutan yang tidak bijaksana pada akhirnya juga berakhir dengan kehancuran
industri hasil hutan. Bila metode lestari yang dipergunakan, areal yang
dipanenan ditanami kembali, maka ini bukan merupakan substitusi untuk hutan
yang telah dipanen. Hutan alam mungkin memerlukan ratusan tahun untuk
berkembang menjadi sistem yang rumit yang mengandung banyak spesies yang saling
tergantung satu sama lain. Pada tegakan dengan pohon-pohon yang ditanam murni,
lapisan permukaan tanah dan tumbuhan bawahnya diupayakan relatif bersih.
Pohon-pohon muda akan mendukung sebagian kecil spesies asli yang telah ada
sebelumnya. Pohon-pohon hutan hujan tropis perlu waktu bertahun-tahun untuk
dapat dipanen dan tidak dapat digantikan dengan cepat; demikian juga
komunitasnya yang kompleks juga juga tidak mudah digantikan bila rusak.
Kehilangan
keanekaragaman hayati secara umum juga berarti bahwa spesies yang memiliki
potensi ekonomi dan sosial mungkin hilang sebelum mereka ditemukan. Sumberdaya
obat-obatan dan bahan kimia yang bermanfaat yang dikandung oleh spesies liar
mungkin hilang untuk selamanya. Kekayaan spesies yang terdapat pada hutan hujan
tropis mungkin mengandung bahan kimia dan obat-obatan yang berguna. Banyak
spesies lautan mempertahankan dirinya secara kimiawi dan ini merupakan sumber
bahan obat-obatan yang penting.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari
penulisan makalah konservasi keanekaragaman hayati ini adalah:
1.
Untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Ekonomi Sumber Daya Hutan.
2.
Menambah wawasan kita dan pembaca akan keanekaragaman hayati dan manfaatnya
bagi kelangsungan hidup manusia.
II TINJAUAN PUSTAKA
Kawasan konservasi dapat
memberikan banyak kontribusi bagi pengembangan wilayah, dengan menarik
wisatawan ke wilayah pedesaan. Pengembangan pariwisata di dalam dan di sekitar
kawasan konservasi juga merupakan salah satu cara terbaik untuk mendatangkan
keuntungan ekonomi bagi kawasan terpencil, dengan cara menyediakan kesempatan
kerja setempat, merangsang pasar setempat, memperbaiki prasarana angkutan dan
komunikasi (MacKinnon et al., 1986 ).
2.1
Pengertian Kawasan Konservasi
Menurut Undang – undang
nomor 41 tahun 1999 kawasan konservasi adalah kawasan hutan dengan ciri khas tertentu yang memiliki fungsi pokok sebagai kawasan tempat
pelestarian keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya. Kawasan
konservasi ini terdiri dari:
·
Kawasan Hutan Suaka Alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai
fungsi pokok pengawetan keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya,
yang juga berfungsi sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan. HSA dibedakan
lagi atas Cagar Alam dan Suaka Margasatwa.
·
Kawasan Hutan Pelestarian
Alam adalah hutan dengan ciri khas tertentu yang mempunyai fungsi pokok
perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumberdaya alam hayati dan
ekosistemnya. KHPA
dibedakan atas Taman Nasional, Taman Hutan Raya dan Taman Wisata Alam.
·
Taman Buru : kawasan hutan konservasi yang diperuntukkan bagi kepentingan
wisata buru.
Sedangkan
dalam ketentuan Undang - undang No. 5 Tahun 1990
tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati dan Ekosistemnya, kita mengenal mengenai
kawasan konservasi dan klasifikasinya sebagai berikut:
1.
Kawasan Suaka Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di daratan
maupun di perairan yang mempunyai fungsi pokok sebagai kawasan pengawetan
keanekaragaman tumbuhan dan satwa serta ekosistemnya yang juga berfungsi
sebagai wilayah sistem penyangga kehidupan, yang mencakup:
a) Kawasan
Cagar Alam adalah kawasan suaka alam yang karena keadaan alamnya mempunyai
kekhasan tumbuhan, satwa dan ekosistemnya atau ekosistem tertentu yang perlu
dilindungi dan perkembangannya berlangsung secara alami.
b) Kawasan
Suaka Margasatwa adalah kawasan suaka alam yang mempunyai ciri khas berupa
keanekaragaman dan atau keunikan jenis satwa yang untuk kelangsungan hidupnya
dapat dilakukan pembinaan terhadap habitatnya.
2.
Kawasan Pelestarian Alam adalah kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di
daratan maupun di perairan yang mempunyai fungsi perlindungan sistem penyangga
kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan
secara lestari sumberdaya alam hayati dan ekosistemnya, yang mencakup:
a. Kawasan
taman nasional adalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli,
dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk keperluan penelitian,
ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi.
b. Kawasan
taman wisata alam adalah kawasan pelestarian alam dengan tujuan utama untuk
dimanfaatkan bagi kepentingan pariwisata dan rekreasi alam.
c. Kawasan
taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam untuk tujuan koleksi tumbuhan
dan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli dan atau bukan asli,
yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan,
menunjang budidaya, budaya, pariwisata dan rekreasi alam.
Kriteria penetapan
Kawasan Taman nasional (Anonim, 2011) antara lain:
- Kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami;
- Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami;
- Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh;
- Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan sebagai pariwisata alam;
- Merupakan kawasan yang dapat dibagi ke dalam Zona Inti, Zona Pemanfaatan, Zona Rimba dan Zona lain yang karena pertimbangan kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan penduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya pelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, dapat ditetapkan sebagai zona tersendiri.
III PEMBAHASAN
3.1. Pengertian Keanekaragaman
Hayati
Keanekaragaman hayati
atau biodiversitas (biodiversity) adalah suatu istilah pembahasan yang
mencakup semua bentuk kehidupan, yang secara ilmiah dapat dikelompokkan menurut
skala organisasi biologisnya, yaitu mencakup gen, spesies tumbuhan, hewan, dan
mikroorganisme serta ekosistem dan proses-proses ekologi dimana bentuk
kehidupan ini merupakan bagiannya. Dapat juga diartikan sebagai kondisi
keanekaragaman bentuk kehidupan dalam ekosistem atau bioma tertentu.
Keanekaragaman hayati seringkali digunakan sebagai ukuran kesehatan sistem
biologis.
Keanekaragaman hayati
tidak terdistribusi secara merata di bumi; wilayah tropis memiliki
keanekaragaman hayati yang lebih kaya, dan jumlah keanekaragaman hayati terus
menurun jika semakin jauh dari ekuator. Keanekaragaman hayati yang ditemukan di
bumi adalah hasil dari miliaran tahun proses evolusi. Asal muasal kehidupan
belum diketahui secara pasti dalam sains. Hingga sekitar 600 juta tahun yang
lalu, kehidupan di bumi hanya berupa archaea, bakteri, protozoa, dan organisme
uniseluler lainnya sebelum organisme multiseluler muncul dan menyebabkan
ledakan keanekaragaman hayati yang begitu cepat, namun secara periodik dan
eventual juga terjadi kepunahan secara besar-besaran akibat aktivitas bumi,
iklim, dan luar angkasa.
Konservasi
keanekaragaman hayati atau biodiversitas sudah menjadi kesepakatan
internasional. Objek keanekaragaman hayati yang dilindungi terutama kekayaan
jenis tumbuhan (flora) dan kekayaan jenis hewan (fauna) serta mikroorganisme
misalnya bakteri dan jamur. Perlu diingat bahwa yang termasuk flora tidak hanya
tumbuhan yang berbunga yang sehari-hari kita lihat tetapi juga lumut dan
paku-pakuan. Demikian pula dengan fauna, tidak saja mencakup binatang mamalia
tetapi juga ikan, burung, dan serangga.
Tempat perlindungan
keanekaragaman hayati di Indonesia telah diresmikan oleh pemerintah. Lokasi
perlindungan tersebut misalnya berupa Taman Nasional, Cagar Alam, Hutan Wisata,
Taman Hutan Raya, Taman Laut, Wana Wisata, Hutan Lindung, dan Kebun Raya.
Tempat-tempat tersebut memiliki makna yang berbeda-beda meskipun fungsinya sama
yaitu untuk tujuan konservasi.
Keanekaragaman
disebabkan oleh dua faktor, yaitu faktor keturunan atau genetik dan faktor
lingkungan. Faktor keturunan disebabkan oleh adanya gen yang akan membawa sifat
dasar atau sifat bawaan. Sifat bawaan ini diwariskan turun temurun dari induk
kepada keturunannya. Namun, sifat bawaan terkadang tidak muncul (tidak tampak)
karena faktor lingkungan. Jika faltor bawaan sama tetapi lingkungannya berbeda,
mengakibatkan sifat yang tampak menjadi berbeda. Jadi, terdapat interaksi
antara faktor genetik dengan faktor lingkungan. Karena adanya dua faktor
tersebut, maka muncullah keanekaragaman hayati.
3..2 Keanekaragaman Hayati di
Indonesia
Indonesia merupakan
salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.
Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil
dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di
samping memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki
areal tipe indo-malaya yang luas, juga tipe oriental, australia, dan
peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan
langka, serta spesies endemik.
Indonesia terletak di
daerah tropik sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dibandingkan
dengan daerah subtropik (iklim sedang) dan kutub (iklim kutub). Keanekaragaman
tinggi di Indonesia dapat dijumpai di dalam lingkungan hutan tropik. Jika di
hutan iklim sedang dijumpai satu atau dua jenis pohon, maka di areal yang sama
di dalam hutan hujan tropik memiliki keanekaragaman hayati sekitar 300 kali
lebih besar dibandingkan dengan hutan iklim sedang.
Di dalam hutan hujan
tropik terdapat berbagai jenis tumbuhan (flora) dan fauna yang belum
dimanfaatkan, atau masih liar. Di dalam tubuh hewan dan tumbuhan itu tersimpan
sifat-sifat unggul, yang mungkin dapat dimanfaatkan di masa mendatang.
Sifat-sifat unggul itu misalnya tumbuhan yang tahan penyakit, tahan kekeringan,
dan tahan terhadap kadar garam yang tinggi. Ada pula yang memiliki sifat menghasilkan
bahan kimia beracun. Jadi, di dalam dunia hewan dan tumbuhan, baik yang sudah
dibudidayakan maupun belum, terdapat sifat-sifat unggul yang perlu
dilestarikan.
3.3 Pentingnya Keanekaragaman Hayati
Pemanfaatan
keanekaragaman hayati bagi masyarakat harus secara berkelanjutan. Yang dimaksud
dengan manfaat yang berkelajutan adalah manfaat yang tidak hanya untuk generasi
sekarang tetapi juga untuk generasi yang akan datang.
3.4 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Biodiversitas
Secara umum, Indonesia termasuk ke dalam wilayah tropika dengan
kondisi tanah yang baik, basah, dan hampir tidak ada musim kering. Musim kering
di daerah tropik adalah musim dengan curah hujan terendah, bukan musim tanpa
hujan sama sekali. Berdasarkan perkembangan wilayah tropik, Indonesia merupakan
wilayah perkembangan dari zona Malaya, dan termasuk wilayah hutan tropik basah
klimaks alami. Daratan hutan tropik basah biasanya rata atau bergelombang,
meluas ke bagian lereng-lereng gunung sampai ketinggian 1.000 meter atau lebih.
Karakter iklim tropik dapat disimpulkan sebagai berikut.
Di beberapa daerah, hujan turun setiap siang dan malam sepanjang
tahun, diselingi satu atau dua musim kering yang masing-masing lamanya tidak
melebihi 3 bulan. Sering kali hujan turun selama berhari-hari atau
berminggu-minggu, semuanya tertutup kabut tebal berwarna kelabu. Suhu relatif
tinggi dan seragam, rata-rata tahunan normal, sekitar 25-260C.
Curah hujan pada umumnya berjumlah 200-400 cm setiap tahun, dengan
beberapa tempat tertentu mungkin lebih banyak. Kelembapan nisbi cenderung
tinggi, biasanya melebihi 80%. Intensitas cahaya matahari tinggi. Namun, di
hutan-hutan dengan pohon yang tingginya bertingkat-tingkat, sinar matahari
menjadi cahaya remang-remang dan dapat menembus lantai hutan, membentuk
nodanoda cahaya, dan penting dalam pembentukan iklim
mikro.
Pohon-pohon memiliki
tajuk pohon (kanopi) berbentuk payung, menjadi tempat yang subur bagi kehidupan
serangga, katak pohon, kadal, ular, burung, tupai, monyet dan sebagainya.
Banyak di antaranya yang hidup selamanya dalam kanopi, dan tidak pernah
menyentuh tanah. Perubahan musiman yang teratur pada tumbuhan tidak ada.
Sepanjang waktu terjadi pembungaan, dan pembentukan buah, meskipun ada
kecenderungan bahwa tiap-tiap jenis mempunyai musim tertentu. Musim ini
berlainan antara satu jenis dan jenis lainnya sehingga secara umum, tropika
selalu berdaun dan berbuah sepanjang tahun. Banyak tumbuhan yang kuncup daunnya
“tidur” (dorman), baru tumbuh dan berkembang saat tumbuhannya telah tua dan
tidak berdaun lagi.
Indonesia memang gudang
flora dan fauna, banyak faktor lain yang menyebabkan Indonesia memiliki
keanekaragaman hayati yang tinggi, antara lain:
a.
Merupakan negara kepulauan;
b.
Memiliki unsur flora dan fauna yang berkisar dari wilayah Indomalaya sampai ke
Australia;
c.
Terbagi menjadi 2 zona biogeografi, yakni wilayah oriental dan wilayah
Australian. Wilayah oriental meliputi Sumatra, Jawa, Bali, dan Kalimantan,
sedangkan wilayah Australian meliputi seluruh pulau kawasan timur Indonesia;
d.
Banyak pulau tersebar di Nusantara ini terisolasi beribu-ribu tahun sehingga
tingkat endemisnya tinggi. Oleh karena itu, banyak jenis flora dan fauna yang
hanya terdapat di Indonesia;
e.
Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki laut yang luas, yaitu 3.650.000
km2 dengan panjang garis pantai 81.000 km, 14% dari panjang pantai bumi;
f.
Karena lautnya luas, Indonesia memiliki pantai dengan hutan bakau yang terluas
dan terkaya jenis flora dan faunanya, yaitu 4,25 juta ha;
g.
Dengan laut yang luas, Indonesia memiliki sumber daya terumbu karang terkaya,
misalnya atol, terumbu karang tepian, terumbu karang perintang (barrier), dan
terumbu karang sebaran.
Berdasarkan
faktor-faktor tersebut di atas, dapat kita simpulkan bahwa keanekaragaman jenis
hayati Indonesia sangat tinggi, karena tiap zona geografi memiliki karakter
berbeda-beda, banyak pulau yang menyimpan hewan dan tumbuhan endemik, dan
wilayah laut yang luas dengan biodiversitas spesifiknya.
3.5 Krisis Biodiversitas
Aktifitas manusia dapat menurunkan keanekaragaman hayati. Hingga
saat ini, berbagai jenis tumbuhan dan hewan terancam punah dan beberapa di
antaranya telah punah. Sebagai contoh, Australia selama 20 tahun telah
kehilangan 41 jenis mamalia, 18 jenis burung, reptilia, ikan, dan katak, 200 jenis
invertebrata, dan 209 jenis tumbuhan.
Sementara itu, Indonesia kehilangan beberapa satwa penting,
misalnya harimau bali. Saat ini hewan tersebut tidak pernah ditemukan lagi
keberadaannya, alias kemungkinan sudah punah. Hewan-hewan seperti badak bercula
satu, jalak bali, dan trenggiling juga terancam punah. Belum lagi beberapa
jenis serangga, hewan melata, ikan, dan hewan air, yang sudah tidak ditemukan
lagi di lingkungan kita.
IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan
materi sebelumnya tentang konservasi keanekaragaman hayati, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1.
Keanekaragaman hayati disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor genetik dan
faktor lingkungan. Terdapat interaksi antara faktor genetik dan faktor
lingkungan dalam mempengaruhi sifat makhluk hidup.
2.
Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam. Keanekaragaman
makhluk hidup tersebut disebut dengan sebutan keanekaragaman hayati atau
biodiversitas. Setiap sistem lingkungan memiliki keanekaragaman hayati yang
berbeda. Keanekaragaman hayati ditunjukkan oleh adanya berbagai variasi bentuk,
ukuran, warna, dan sifat-sifat dari makhluk hidup lainnya.
3.
Indonesia terletak di daerah tropik yang memiliki keanekaragaman hayati
yang tinggi dibandingkan dengan daerah subtropik dan kutub.
4. Kegiatan manusia
dapat menurunkan keanekaragaman hayati, baik keanekaragaman gen, jenis maupun
keanekaragaman lingkungan. Namun di samping itu, kegiatan manusia juga dapat
meningkatkan keanekaragaman hayati misalnya penghijauan, pembuatan taman kota,
dan pemuliaan.
5.
Pelestarian keanekaragaman hayati dapat dilakukan secara in situ dan ex situ.
4.2 Saran
Dalam penulisan makalah
pada tugas selanjutnya, maka disarankan untuk:
1.
Harus memahami lebih baik tentang keanekaragaman biodiveritas serta bagaimana
proses dan dampaknya yang terjadi sehingga memudahkan dalam pengerjaan tugas
tersebut
2. Untuk membantu pengerjaan tugas ini,
sebaiknya dicari referensi-referensi mengenai keanekaragaman
biodiversitas
dari buku-buku yang tersedia di perpustakaan, dan lain-lain.
3.
Hendaknya dilakukan riset mengenai Konservasi Keanekaragaman Hayati yang lebih
intensif guna mendapatkan data yang lebih akurat terhadap keanekaragaman hayati
yang ada di Indonesia maupun di dunia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. (http://budisma.web.id/materi/sma/kelas-x-biologi/keanekaragaman-hayati-tingkat-jenis-di-indonesia/)
Departemen Kehutanan.
1995. Ancaman Hujan Asam Bagi Hutan
Fauzan,Muhammad.2009.(http://fauzzzblog.wordpress.com/2009/12/06/keanekaragaman-hayati-biodiversitas/)
Leveque,
C. & J. Mounolou. 2003. Biodiversity.
New York: John Wiley.
Nandika, Dody. 2004.
Pengelolaan Keanekaragaman Hayati di Indonesia. Bogor: IPB Press
Catatan
: Daftar Pustakanya belum lengkap, dilengkapi sendiri aja yah..
SEKIAN DAN TERIMA KASIH
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???