kebun Jagung (Zea mais ) di Sidera kab. Biromaru |
Forester untadBlog Kegiatan pengendalian hama dan
penyakit pada tanaman jagung dilakukan agar tanaman jagung tidak mengalami
gangguan kesehatan, yang akhirnya mengganggu hasil produksinya.
Pengendalian terhadap hama dan
penyakit dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
1. Secara tradisional
- Secara mekanisme atau penanganan secara langsung.
- Ulat langsung diambil dan dibasmi
- Tikus, dengan cara digeropyok beramai-ramai
- Burung dengan diketapel
- Tanaman liar dengan disiangi/dicabuti secara langsung
- Mengusir burung, dengan dipasang orang-orangan untuk menakuti dan pergi jauh supaya tidak memakan jagung.
- Dengan penanaman secara serentak.
- Dengan mengadakan rotasi tanaman agar terhimdar dari hama dan penyakit.
2. Modern
- Untuk mencegah serangan penyakit digunakan fungisida/senyawa kimia pembasmi jamur/fungi. Misalnya, manzate, DIthane, Antracol, Cobox, dan Vitigran Blue.
- Untuk pengendalian hama digunakan insektisida/senyawa kimia pembasmi serangga/insekta, yang berbentuk cairan yang disemprotkan.
Misalnya, Diazinon 60 EC, Baycard
500 EC, HOpcin 50 EC, Klitop 50 EC, Mipcin 50 WP, Azodrin 15 WSC, Sedangkan
yang berupa butiran adalah furadan 3G, Dharmafur, dan Curater.
1. Ulat daun (prodenia litura)
Gejala tanaman jagung yang diserang
hama ulat daun adalah sebagai berikut:
- Ulat dau menyerang bagian pucuk daun.
- Umur tanaman yang diserang ulat daun sekitar 1 satu bulan
- Daun tanaman bila sudah besar menjadi rusak.
Pencegahan dxengan penyemprotan
insektisida folidol, basudin, diazinon dan agrocide dengan ukuran 1,5 cc dalam
tiap 1 liter air.
2. Lalat bibit
- Disebabkan oleh lalat bibit (Atherigona exigua)
- Gejala yang dialami tanaman jagung adalah ada bekas gigitan pada daun, pucuk daun layu, dan akhirnya tanaman jagung mati.
- Pengendalian dengan menghembuskan HCH 5% pada saat berumur 5 hari. Atau pengobatan dengan penyemprotan insektisida Hostathion 40EC, sebanyak 2cc tiap liter air dengan volume semprotan 100 liter tiap hektar lahan jagung.
3. Ulat agrotis
- Gejala yang dialami pada bagian batang yang masih muda yaitu putus akhirnya tanaman jagung mati.
- Agrotis sp. Melakukan penyerangan pada malam dan siang hari. Ada 3 macam ulat grayak/agrotis ini, yaitu:
- Agrotis segetum, yang berwarna hitam, sering ditemukan didaerah dataran tinggi.
- Agrotis ipsilon, berwarna hitam kecoklatan, di temukan di daerah dataran tinggi dan rendah
- Agrotis interjection, berwarna hitam, banyak terdapat di pulau jawa
3. Pengendalian ulat ini dengan
insektisida Dursban 20 EC, dengan dosis 2 ml tiap 1 liter air. Tiap hectare
dapat digunakan 500 liter larutan
4. Penggerek daun dan penggerek batang
- Bagian tanaman jagung yang diserang oleh ulat sesamia inferens dan pyrasauta nubilasis adalah ruas batang sebelah bawah dan titik tumbuh tunas daun tanaman jagung.
- Gejala tanaman menjadi layu.
- Penanggulangan dengan menggunakan insektisida Azodrin 15 WSC dengan dosis 30 liter dalam 10 liter air.
5. Ulat tongkol (Heliothis armigera)
- Gejalanya dapat dilihat dengan adanya bekas gigitan pada biji dan adanya terowongan dalam tongkol jagung.
- Ulat tongkol menyerang/masuk dalam tanaman jagung melalui tongkol, baru memakan biji jagung.
- Pengendalian dengan penyemprotan menggunakan Furadan 3G atau dengan membuat lubang dekat tanaman, diberi insektisida dan ditutup lagi.
- Dosis yang digunakan 10 gram tiap meter persegi.
- Sebaiknya dilakukan pada saat tanaman jagung masih berbunga, jangan menjelang panen, sebab dapat membahayakan kita yang ikut mengkonsumsi jagung karena residu dari insektisida tersebut.
Penyakit pada tanaman jagung, yaitu:
1. Hawar daun atau karat daun
Penyakit hawar daun dibedakan
menjadi 3 macam, yaitu:
a. Hawar daun
turcicum
- Gejala penyakit ini berupa adanya bercak kecil berbentuk jorong, berwarna hijau kelabu. Lama kelamaan bercak menjadi besar dan berwarna coklat. Bentuk seperti kumparan, bila parah daun seperti terbakar.
- Penyebab penyakit ini adalah Helminthos porrirum turcicum.
b. Hawar daun maydis
- Gejala yang dialami berupa bercak coklat abu-abu pada seluruh permukaan daun.
- Bila parah dapat sampai ke jaringan tulang daun yang akhirnya jaringan dapat mati.
c. Hawar daun corbonum
- Gejala berupa bercak coklat muda kekuningan bersudut-sudut memanjang yang dapat menyatu dan mematikan daun.
- Penyebabnya adalah cendawan Dreschslera zeicola yang tumbuh di daerah yang dingin, bersuhu rendah, lembab dan di daerah dataran tinggi.
- Pengendalian dengan fungisida atau dengan thiram dan karboxin, serta dengan pengasapan atau perawatan suhu panas selama 17 menit dengan suhu 55 derajat celcius.
2. Bulai
- Penyakit bulai pada daun jagung disebabkan oleh cendawan atau jamur sclerospora maydis
- Gejala berupa daun tanaman jagung berwarna kuning keputih-putihan bergaris, sejajar dengan urat daun dan tampak kaku.
- Pencegahan dengan pemberian Ridomil 35 SD pada benih agar tidak tumbuh jamur pada biji jagung.
Sakam Ramadhan Dari Saya
BalasHapusTerimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis21.student.ipb.ac.id