kebun bawang di Desa Sidera kab.biromaru |
1.
Lingkungan pertumbuhan
Agar dapat tumbuh dengan baik, tanaman bawang merah harus di tanam pada kondisi lingkungan
yang cocok. Tanaman bawang merah paling menyukai daerah yang beriklim kering,
suhu udara yang agak panas, tempat terbuka atau cukup terkena sinar matahari,
dan tidak berkabut. Daerah yang berkabut kurang baik terhadap pertumbuhan
tanaman bawang merah karena dapat menimbulkan penyakit. Selain itu, daerah yang
terlindung dapat menyebabkan pembentukan umbi bawang merah tidak maksimal.
Tanaman bawang merah dapat di tanam di
dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian antara 0-1.000 meter di
atas permukaan laut. Namun, tanaman bawang merah lebih menyukai daerah dataran
rendah dengan ketinggian 0-400 di atas permukaan laut. Pertumbuhan paling
optimal terjadi pada ketinggian 0-30 meter di atas permukaan laut. Karena pada
ketinggian ini, tanaman bawang merah menghasilkan umbi yang paling baik. Pada
ketinggian 800-900 meter di atas permukaan laut, tanaman bawang merah dapat
tumbuh meskipun pertumbuhannya kurang baik dan pembentukan umbinya terhambat.
Suhu yang paling cocok untuk budidaya bawang merah ialah antara 25-32 °C. Jika tanaman
bawang merah di tanam pada suhu 22 °C, tanaman tanaman akan sulit berumbi
atau bahkan tidak dapat membentuk umbi.
Secara umum tanah yang baik untuk di Tanami
bawang merah ialah tanah yang subur, gembur, banyak mengandung bahan organic
atau humus, mempunyai sirkulasi udara yang baik, dapat dengan mudah mengalirkan
air, aerasi baik, dan tidak becek. Tanah yang subur dan gembur dapat
mempermudah pertumbuhan umbi bawang merah sehingga umbi yang muncul berukuran
besar-besar. Tanah yang bersipat asam tidak baik untuk pertumbuhan bawang merah
sehingga perlu di lakukan pengapuran. Proses pengapuran di lakukan sebelum
lahan di Tanami bawang merah. Pengapuran sebaiknya dilakukan beberapa hari
sebelum penanaman dilakukan.
pemilik kebun, baju kuning Ir.Burhannuddin.SP.MP |
2. Tahap Penanaman
Untuk menghasilkan umbi bawang merah yang mutu dan jumlahnya baik, diperlikan teknik penanaman yang benar dan tepat. Untuk itu, sebelum menanam kita harus mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan penanaman, seperti kapan sebaiknya penanaman dilakukan, bagaimana cara mengolah tanah dan mempeoleh bibit, bagaimana menanam tanaman, dan bagaimana pemeliharaannya. Berikut ini akan dijelaskan langkah-langkah penanaman bawang merah.
·
Waktu tanam
Tanaman bawang merah tidak menyukai
tempat-tempat becek yang mengandung air. Namun, bawang merah sangat membutuhkan
banyak air untuk pertumbuhannya, terutama saat pembentukan umbi. Oleh karena
itu, waktu tanam yang paling baik untuk menanam bawang merah ialah pada musim
kemarau. Akan tetapi, harus dilengkapi dengan system pengairan yang baik agar
tanaman bawang merah tidak kekurangan air. Penanaman bawang merah dapat di
lakukan pada bulan April-Oktober, karena pada bulan-bulan tersebut sedang
mengalami musim kemarau.
Penanaman bawang merah sebaikny di lakukan
pada saat cuaca sedang cerah. Hindarilah penanaman bawang merah pada masa
pergantian musim atau musim pancaroba, karena pada saat itu sering terjadi
angin kering. Angin kering dapat menyebabkan daun tanaman bawang merah menjadi
patah dan ujung-ujung daun tampak seperti terbakar. Hindari juga menanam bawang
merah pada saat berkabut yang biasa terjadi di daerah-daerah dataran tinggi.
Udara yang berkabut dapat menyebabkan timbulnya penyakit yang di sebabkan oleh
jamur.
penanaman bawang merah dengan berbagai perlakuan |
- Pemilihat bibit
Pada umumnya, menanam bawang merah dilakukan
dengan menanam umbinya, dan jarang menggunakan bijinya. Sama seperti halnya
bawang putih, untuk mendapatkan bibit bawang merah dapat di lakukan dengan cara
menanam sendiri atau membelinya.
Untuk mendapatkan bibit yang baik, kita harus
pandai-pandai dalam memilih bibit. Bibit bawang merah yang siap tanam ialah
bibit yang telah di simpan selama 2-3 bulan. Umbi yang akan di gunakan sebagai
bibit haruslah umbi yang mempunyai titik-titik tumbuh akar atau telah muncul
tunas-tunasnya. Selain itu, umbi juga harus berasal dari tanaman yang sehat dan
dipanen pada usia tua. Umbi yang sudah tua berasal dari tanaman yang di panen
saat usia 70-90 hari. Pada umur tersebut pertumbuhan calon tunas dalam umbi
sudah penuh.
Umbi yang di panen dari tanaman bawang merah
yang telah tua terluhat padat dan berisi. Jika umbi terasa lunak atau
kurang padat pada saat di pegang, berrti umbi tersebut berasal dari tanaman
yang belum terlalu tua saat di panen. Umbi yang berasal dari tanaman yang
sehat, warnanya akan terlihat cerah, mengilap, segar, dan tidak kisut. Selain
itu, tidak nampak warna hitam yang menandai adanya serangan penyakit yang di
sebabkan oleh jamur.
Umbi yang akan di pergunakan untuk bibit,
sebaiknya yang tidak terlalu besar. Umbi yang terlalu kecil akan mudah busuk
jika di tanam. Selain itu, bibit yang berukuran kecil akan menghasilkan tanaman
yang pertumbuhannya kurang baik dan hasilnya sedikit. Umbi yang besar akan
menghasilkan pertumbuhan yang cepat dan sehat. Hanya saja, umbi yang besar
harganya jauh lebih mahal. Oleh karena itu, banyak petani yang menggunakan
bibit berukuran sedang. Umbi untuk bibit haruslah yang ukurannya seragam, tidak
luka, atau tidak sobek kulitnya.
Sebelum di tanam, kulit luar bibit bawang
merah yang mengering dan sisa-sisa akarnya harus dibuang. Selain itu, bagian
ujung umbi dipotong dengan pisau bersih kurang lebih 1/3-1/4 bagian dari
panjang umbi. Saat memotong haruslah hati-hati agar tunasnya tidak ikut
terpotong. Tujuan di lakukan pemotongan adalah agar umbi tumbuh merata,
merangsang tumbuhnya tunas, mempercepat tumbuhnya tanaman, merangsang tumbuhnya
umbi samping, dan mendorong terbentuknya anakan. Sebelum umbi ditanam, luka
bekas pemotongan harus dikeringkan terlebih dahulu untuk mencegah terjadinya
pembusukan.
Jumlah bibit yang di gunakan tergantung pada
ukuran bibit dan jarak tanam. Jika ukuran bibit kecil, bibit yang digunakan
makin banyak. Sebaliknya, jika ukuran bibit besar, maka makin sedikit jimlah
bibit yang diperlukan. Demikian juga dengan jarak tanam. Semakin rapat jarak
tanam, semakin banyak bibit yang digunakan. Semakin renggang jarak tanam,
semakin sedikit bibit yang dibutuhkan. Namun. Jumlah bibit yang digunakan
dapat diperkirakan. Satu hectare lahan membutuhkan sekitar 600-800 kg bibit.
- Pengolahan tanah
Sebelum dilakukan penanaman, terlebih
dahulu dilakukan pengolahan tanah. Pengolahan tanah bertujuan untuk
menggemburkan tanah, menghilangkan tanaman pengganggu, dan membuat system
penyerapan air yang baik.
Tanah yang akan ditanami bawang merah
terlabih dahulu digemburkan dengan menggunakan cangkul, bajak, atau traktor.
Penggunaan traktor sangat membantu pada lahan yang luas. Setelah itu, dibuat
bedengan-bedengan. Di antara bedengan dibuat parit. Parit berfungsi sebagai
tempat masuk air atau tempat keluar air yang berlebihan. Lebar badengan
antara100-120 cm. Parit antara bedengan berukukuran 30-35 cm dengan kedalaman
30-40 cm. Namun, panjang bedengan dan panjang parit disesuaikan dengan luas
lahan.
Seminggu sebelum penanaman, tanah bedengan
diberi pupuk dasar, yaitu pupuk kandang atau kompos. Tanah pada bedengan
dicampur dengan pupuk dan diratakan. Sehari sebelum penanaman, lahan diairi
secukupnya, dan siap ditanami.
para mahasiswa yang sedang melakukan penelitian. |
- Teknik menanam
Pada bedengan yang telah dipersiapkan untuk menanam bawang merah, di buat lubang-lubang kecil dengan
menggunakan penugal kecil. Kedalaman lubang-lubang kecil dengan menggunakan
penunggal kecil. kedalaman lubang ukurannya kurang lebih sama dengan sama
dengan bibit yang akan ditanam. jarak tanam 15 x 15 cm atau 15 x 20 cm. umbi
bibit yang telah dipotong bagian ujungnya dan telah mengering, dimasukan
kedalam lunang dengan bagian ujung di bagian atas.
Bibit sebaiknya jangan ditanam terlalu dalam,
karena akan mudah mengalami pembusukan. Ujung umbi sedikit ditutup dengan
tanah. Jika terlalu tebal tanah yang menutupinya, akan menghambat pertumbuhan
tanaman. Setelah penanaman selesai, bedengan disiram dengan air. Umbi akan
tumbuh setelah 5 -7 hari
************************************SEKIAN
DAN TERIMA KASIH*************************************
Terimakasih atas informasinya
BalasHapusirhamabdulazis21.student.ipb.ac.id