Rabu, 28 April 2021
Tempelate Kartu ucapan selamat idul fitri 1442 hijriah
Selasa, 29 Desember 2020
info lengkap jadwal dan alur pendaftara SNMPTN, UTBK, SBMPTN 2021
Mengutip dari laman resmi LTMPT, akan ada tiga jenis seleksi masuk perguruan tinggi: SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri.
Untuk menyesuaikan perkembangan teknologi informasi, ujian akan dilakukan dengan sistem Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK).
Berikut informasi jadwal serta persyaratan mendaftar SNMPTN-UTBK-SBMPTN 2021, dihimpun dari laman LTMPT.
Jadwal dan syarat pendaftaran SNMPTN 2021
SNMPTN merupakan jalur seleksi yang menggunakan nilai akademik saja atau nilai akademik dan prestasi lainnya. Kuota jalur ini minimal 20 persen dan biaya ditanggung sepenuhnya oleh pemerintah.
Siswa kelas 12 yang bisa mendaftar SNMPTN 2021 akan ditentukan sepenuhnya oleh sekolah. Pemeringkatan siswa didapat dari perhitungan nilai mata pelajaran yang sesuai dengan jurusan.
Persyaratan sekolah
- Sekolah memiliki NPSN.
- Jumlah siswa yang bisa mendaftar SNMPTN ditentukan oleh akreditasi sekolah.
- Mengisi Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS) dan hanya siswa yang eiligible sesuai dengan ketentuan.
Persyaratan siswa
- Siswa memiliki prestasi akademik yang memenuhi persyaratan yang ditentukan oleh PTN.
- Memiliki NISN dan terdaftar di PDSS.
- Nilai rapor semester 1-5 telah diisikan di PDSS.
- Mengunggah portofolio untuk siswa yang memilih program studi bidang seni dan olahraga.
- Siswa memilih dua program studi dari satu PTN atau dua PTN.
- Siswa yang memilih dua program studi, salah satunya harus berada di PTN pada provinsi yang sama dengan SMA/MA/SMK asal.
- Jika hanya memilih satu program studi, siswa bisa memilih PTN di provinsi manapun.
- Tidak disarankan lintas minat tergantung ketentuan PTN yang dituju.
Jadwal kegiatan SNMPTN 2021 diantaranya:
- Peluncuran sistem Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) 2021: 4 Januari 2021
- Registrasi akun LTMPT: 4 Januari - 1 Februari 2021.
- Penetapan siswa yang memenuhi syarat oleh sekolah: 4 Januari - 8 Februari 2021.
- Pengisian PDSS: 11 Januari 2021 - 8 Februari 2021.
- Pendaftaran SNMPTN: 15-24 Februari 2021.
- Pengumuman hasil SNMPTN: 22 Maret 2021.
- Pendaftaran ulang peserta yang lulus SNMPTN: Lihat di laman PTN penerima.
Jadwal dan syarat pendaftaran UTBK-SBMPTN 2021
UTBK-SBMPTN 2021 merupakan jalur seleksi yang menggunakan ujian berbasis komputer. Seleksi ini medapatkan kuota minimal 40 persen.
Akan ada dua gelombang untuk jalur seleksi ini. Kelompok ujian yang akan disediakan adalah Saintek, Soshum, dan Campuran.
Materi yang diberikan berupa Tes Potensi Skolastik (TPS) dan Tes Potensi Akademik (TKA). Siswa yang mendaftar UTBK-SBMPTN 2021 hanya diperkenankan mengikuti ujian sebanyak satu kali.
Jadwal kegiatan UTBK-SBMPTN 2021
- Registrasi akun LTMPT: 7 Februari - 12 Maret 2021.
- Pendaftaran UTBK dan SBMPTN: 15 Maret - 1 April 2021.
- Pelaksanaan UTBK (2 gelombang): Gelombang 1 pada 12-18 April 2021 dan Gelombang 2 pada 26 April - 2 Mei 2021.
- Pengumuman hasil seleksi jalur SBMPTN: 14 Juni 2021 pada pukul 15.00 WIB.
Persyaratan peserta UTBK
- Memiliki akun LTMPT
- Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat kelas 12 pada tahun 2021 atau peserta didik paket C tahun 2021 yang berusia maksimal 25 tahun (per 1 Juli 2021).
- Lulusan SMA/MA/SMK/Sederajat kelas 12 pada tahun 2019 dan 2020 atau lulusan Paket C tahun 2019 dan 2020 yang berusia maksimal 25 tahun.
- Peserta yang akan memilih prodi Saintek maka mengikuti TPS dan TKA Saintek. Peserta yang akan memilih prodi Soshum maka mengikuti TPS dan TKA Soshum. Peserta yang akan memilih prodi campuran maka mengikuti TPS dan TKA Saintek dan Soshum.
- Hasil UTBK 2021 hanya berlaku untuk penerimaan tahun 2021.
- Membayar biaya UTBK.
Persyaratan peserta SBMPTN 2021
- Siswa SMA/MA/SMK/Sederajat lulusan tahun 2019 dan 2020 harus sudah memiliki ijazah. Untuk lulusan SMA sederajat dari luar negeri harus memiliki ijazah yang sudah disetarakan.
- Mengikuti dan memiliki nilai UTBK 2021.
- Memiliki kesehatan yang memadai sehingga tidak mengganggu kelancaran proses studi.
- Wajib mengunggah portofolio untuk peserta yang memilih program studi bidang seni dan olahraga.
Minggu, 15 November 2020
cara membuat logo diandroid dengan aplikasi android
Di era saat ini, kegiatan wirausaha bukan lagi hanya menjadi milik orang-orang dewasa, namun juga banyak anak-anak muda yang mulai mencoba berwirausaha dan membuat usaha kecil-kecilan dan banyak juga yang sudah menggeluti dunia usaha sejak lama hingga bisa dibilang sukses. Salah satu yang membuat mereka sukses yaitu kerja keras.
Nah, bukan hanya kerja keras, branding juga menjadi hal yang sangat penting lho! Salah satunya dengan Logo. Banyak produk-produk yang dikenal atau mudah dikenal hanya karena logo yang sederhana, seperti logo garis tiga di Adidas, logo Ceklis di Nike, dan segala macam.
Nah, bagi sobat yang ingin atau sudah memulai usaha lalu sobat ingin membuat Logo Produk / Brand supaya mudah dikenal orang namun terkendala sobat tidak bisa atau bingung bagaimana cara membuat Logo, kami akan memberitahu sobat semua bagaimana cara membuat logo diandroid menggunakan aplikasi logo maker simak video berikut.
https://www.youtube.com/watch?v=66LKXwob8C0
Selasa, 22 September 2020
MANFAAT BUAH PALA UNTUK KESEHATAN (Myristica fragrans)
(Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang
berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Nilainya yang tinggi
sebagai rempah-rempah, buah dan biji telah menjadi
komoditas perdagangan yang penting sejak masa Romawi.
Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius “Si Tua”.
Semenjak zaman eksplorasi Eropa tersebar luas di daerah tropika lain
seperti Mauritius dan Karibia (Grenada).
Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal
pohon jantan dan pohon betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk
lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena
mengandung minyak atsiri pada daging buahnya.
Bila masak, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat
terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna
coklat.
Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14 persen. Bubuk rempah ini dipakai
sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran dan minuman
penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau
sabun.
Selain itu, tanaman ini juga kaya akan manfaat. Diantaranya dapat
dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk. Dagingnya yang mengandung banyak
nutrisi dapat dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan dan
minuman (manisan, sirup dan permen).
Biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan minyak
atsiri. Begitu juga dengan daunnya. Namun pada daging buahnya pun sering
dijadikan bahan baku minyak atsiri.
Tanaman rempah ini secara umum dapat tumbuh pada daerah dengan
ketinggian sekitar 0-700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang cukup tinggi
yaitu 2000–3500 mm/tahunnya dan kelembapan udara sekitar 50-80 persen.
Tanaman ini dapat tumbuh biasanya hingga ketinggian pohon 5-15 meter
atau bahkan dapat mencapai 30 meter. Pohon ini cocok tumbuh pada suhu udara
sekitar 20-30oC dengan struktur tanah tempat tumbuhnya memiliki rentang yang cukup
besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir.
Berikut beberapa manfaat bagi kesehatan:
1. Insomnia
Buahnya mengandung magnesium yang tinggi. Magnesium adalah mineral yang
sangat penting dalam tubuh dalam mengurangi ketegangan saraf bahkan merangsang
pelepasan serotonin, yaitu hormon yang menciptakan rasa rileks.
Serotonin berubah menjadi melatonin di otak, yang merupakan pendorong
tidur, sehingga membantu seseorang menghilangkan insomnia atau kegelisahan di
malam hari.
2. Detoks
Racun
Dapat bertindak sebagai tonik, yaitu zat yang bisa mengeluarkan
racun-racun tubuh. Oleh sebab itu, mampu meningkatkan kesehatan tubuh secara
keseluruhan.
Buah pala dapat membantu menghilangkan racun yang tersimpan atau
terakumulasi di hati dan ginjal. Manfaat buah pala ini mampu membuat
organ-organ tubuh bersih dari racun yang tersimpan, misalnya aja
seperti alkohol, obat-obatan, polusi, atau makanan.
Selain itu, senyawa aktif yang terkandung di dalamnya dapat membantu
melarutkan batu ginjal dan meningkatkan fungsi dari ginjal dan hati.
3. Menyehatkan
Kulit
Manfaat buah pala dalam menjaga kesehatan dan kecantikan kulit, belum
sepenuhnya dipahami. Namun obat herbal dan tradisional sudah lama
menggunakannya. Biasanya, buah pala dioleskan pada kulit dengan dicampur oleh
air atau madu.
Buah pala juga mampu mengurangi peradangan dan iritasi pada kulit,
meningkatkan kelembapan kulit, serta mengurangi bekas jerawat, cacar atau
bisul.
4. Mengontrol
Tekanan Darah
Kandungan mineral dalam buah pala efektif dalam menjaga fungsi organ.
Kalium yang terkandung dalam buah pala, dapat membantu meregangkan pembuluh
darah, sehigga dapat mengurangi tekanan darah dan menurunkan ketegangan pada
sistem kardiovaskular.
5. Menjaga
Kesehatan Tulang
Kalsium yang terdapat dalam buah pala dapat meningkatkan kesehatan
tulang kamu yang memiliki peran pada perbaikan dan pertumbuhan, juga mengurangi
gejala osteoporosis.
6. Mencegah
Anemia
Kandungan zat besi dapat meningkatkan jumlah sel darah merah kamu dan
mengurangi kemungkinan kamu terkena gejala kekurangan zat besi atau anemia.
7. Meningkatkan
Imunitas Tubuh dan Mengobati Influenza
Buah pala mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan sistem imun yang
ada di dalam tubuh kamu. Selain itu, Influenza juga bisa dihilangkan dan
diredakan menggunakan buah pala.
Hal itu dikarenakan di dalam buah pala terdapat kandungan asam
oleanolat. Asam oleanolat merupakan senyawa yang ada di dalam makanan maupun
minuman. Asam tersebut tidak beracun dan juga bersifat sebagai antivirus. Virus
influenza pun bisa dihilangkan.
8. Melancarkan
Pencernaan
Serat yang terdapat pada buah pala dapat merangsang proses pencernaan
dengan mendorong gerakan peristaltik pada otot polos usus.
Selain itu, merangsang sekresi berbagai cairan lambung dan usus yang
memudahkan proses pencernaan. Kandungan serat pada buah pala juga dapat
membantu masalah pencernaan seperti diare, sembelit, dan perut kembung. Semoga
Bermanfaat!
Selasa, 01 September 2020
jenis metode penyuluh kehutanan
Metode penyuluhan kehutanan
merupakan cara penyampaian materi penyuluhan kehutanan kepada pelaku utama dan
pelaku usaha agar mereka mau dan mampu menolong dan mengorganisasikan dirinya
dalam mengakses informasi pasar, teknologi, permodalan dan sumber daya lainnya
sebagai upaya untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi usaha,pendapatan dan
kesejahteraannya serta meningkatkan kesadaran dalam melestarikan fungsi
lingkungan hidup.
Metode penyuluhan kehutanan erat
kaitannya dengan metode belajar oranag dewasa (andragogy). Penyuluh, yang
menjalankan tugas utamanya sebagai pendidik, pengajar dan pendorong, selalu
berhubungan dengan sasaran penyuluhan yang biasanya adalah para masyarakat
menengah kebawah. Menurut Mardikanto (1993), sebagai suatu proses pendidikan,
maka keberhasilan penyuluhan sangat dipengaruhi oleh proses belajar yang
dialami dan dilakukan oleh sasaran penyuluhan. Dalam pelaksanaan penyuluhan,
pemahaman proses belajar pada orang dewasa serta prinsip-prinsip yang harus
dipegang oleh seorang penyuluh dalam menjalankan tugasnya menjadi sangat
penting peranannya karena dapat membantu penyuluh dalam mencapai tujuan
penyuluhan yang telah ditentukannya.
Menurut Van den Ban dan Hawkins
(1999), pilihan seorang agen penyuluhan terhadap satu metode atau teknik
penyuluhan sangat tergantung kepada tujuan khusus yang ingin dicapainya dan
situasi kerjanya. Karena beragamnya metode penyuluhan yang dapat digunakan
dalam kegiatan penyuluhan, maka perlu diketahui penggolongan metode penyuluhan
menurut jumlah sasaran yang hendak dicapai. Berdasarkan pendekatan sasaran yang
ingin dicapai, penggolongan metode terbagi menjadi tiga yakni metode
berdasarkan pendekatan perorangan, kelompok, dan massal.
Tujuan Pemilihan Metode
Penyuluhan kehutanan
Penggunaan panca indera tidak terlepas dari suatu proses belajar mengajar
seseorang karena panca indera tersebut selalu terlibat di dalamnya. Hal inI
dinyatakan oleh Socony Vacum Oil Co. Yang di dalam penelitiannya memperoleh
hasil sebagai berikut: 1% melalui indera pengecap, 1,5% melalui indera
peraba,3% melalui indera pencium, 11% melalui indera pendengar dan 83% melalui
indera penglihat.
Dalam mempelajari sesuatu, seseorang akan mengalami suatu prosesuntuk mengambil
suatu keputusan yang berlangsung secara bertahap melalui serangkaian pengalaman
mental fisikologis sebagai berikut:
1)
Tahap sadar yaitu sasaran mulai sadar tentang adanya inovasi yangditawarkan
oleh penyuluh
2)
Tahap minta yaitu tumbuhnya minat yang seringkali ditandai oleh keinginanuntuk
bertanya atau untuk mengetahui lebih banyak tentang segala sesuatuyang
berkaitan dengan inovasi yang ditawarkan oleh penyuluh.
3)
Tahap menilai yaitu penilaian terhadap baik/buruk atau manfaat inovasi
yangtelah diketahui informasinya secara lebih lengkap.
4)
Tahap mencoba yaitu tahap dimana sasaran mulai mencoba dalam skala keciluntuk
lebih meyakinkan penilaiannya, sebelum menerapkan untuk skala yanglebih luas.
5)
Tahap menerapkan yaitu sasaran dengan penuh keyakinan berdasarkanpenilaian dan
uji coba yang telah dilakukan/diamati sendiri.
Jadi tujuan pemilihan metode
penyuluhan adalah:
1)
agar penyuluh kehutanan dapat menetapkan suatu metode atau kombinasi beberapa
metode yangtepat dan berhasil guna,
2)
agar kegiatan penyuluhan kehutanan yang dilaksanakanuntuk menimbulkan perubahan
yang dikehendaki yaitu perubahan perilaku yang dapat berdayaguna dan
berhasilguna.
Penggolongan metode Penyuluhan
Pada prinsipnya metoda penyuluhan
dapat digolongkan sesuai dengan macam-macam pendekatannya:
A. Penggolongan dari Segi
Komunikasi
Metoda penyuluhan dapat
digolongkan kedalam 2 (dua) golongan yaitu :
1.
Metoda-metoda yang langsung (direct Communication/face to face Communication)
dalam hal ini penyuluh langsung berhadapan muka dengan sasaran Umpannya:
obrolan ditempat peternakan, dirumah, dibalai desa, di kantor, dalam
penyelenggaraan suatu demonstrasi dan lain-lain.
2.
Metoda-metoda yang tidak langsung (indirect Communication) dalam hal ini penyuluh
tidak langsung berhadapan secara tatap muka dengan sasaran, tetapi dalam
menyampaikan pesannya melalui perantara (media).
B. Penggolongan berdasarkan
indera penerima
Adapun penggolongan metode
berdasarkan indera penerima dibagi menjadi tiga golongan yaitu:
1.
Metode yang dilaksanakan dengan jalan memperhatikan. Pesan yang diterima
melalui indra penglihatan. Misalnya penempelan poster, pemutaran film dan
pemutaran slide.
2.
Metode yang disampaikan melalui indra pendengaran. Misalnya siaran kehutanan
melalui radio dan hubungan telephone serata alat-alat audiotif lainnya.
3.
Metode yang disampaikan, diterima oleh sasaran melalui beberapa macam indra
secara kombinasi. Misalnya:
1.
Demonstrasi hasil (dilihat, didengar, dan diraba)
2.
Demonstrasi cara (dilihat, didengar, dan diraba)
3.
Siaran melalui televisi (didengar dan dilihat)
C. Penggolongan Berdasarkan
Pendekatan Kepada Sasaran
a) Metode
berdasarkan pendekatan perorangan
Dalam metode ini, penyuluh
berhubungan secara langsung maupun tidak langsung dengan sasarannya secara
perorangan. Metode perorangan atau personal approach menurut
Kartasaputra (Setiana, 2005), sangat efektif digunakan dalam penyuluhan karena
sasaran dapat secara langsung memecahkan masalahnya dengan bimbingan khusus
dari penyuluh. Adapun jika dilihat dari segi jumlah sasaran yang ingin dicapai,
metode ini kurang efektif karena terbatasnya jangkauan penyuluh untuk mengunjungi
dan membimbing sasaran secara individu. Metode pendekatan individu akan lebih
tepat digunakan dalam mendekati tokoh-tokoh masyarakat yang berpengaruh ataupun
pada golongan petani atau peternak yang menjadi panutan masyarakat setempat.
Menurut Van den Ban dan Hawkins
(1999), metode pendekatan perorangan pada hakikatnya adalah paling efektif dan
intensif dibanding metode lainnya, namun karena berbagai kelemahan di dalamnya,
maka pendekatan ini jarang diterapkan pada program-program penyuluhan yang
membutuhkan waktu yang relatif cepat. Dalam hal ini para penyuluh berhubungan
secara langsung maupun tidak langsung dengan sasaran secara
perorangan.Contohnya :
a.
Kunjungan ke rumah masyarakat, ataupun petani berkunjung kerumah penyuluh dan
kekantor.
b.
Surat menyurat secara perorangan.
c.
Demonstrasi pilot.
d.
Belajar perorangan, belajar praktek.
e.
Hubungan telepon
b) Metode
berdasarkan pendekatan kelompok
Dalam metode pendekatan kelompok,
penyuluh berhubungan dengan sasaran penyuluhan secara kelompok. Metode
pendekatan kelompok atau group approach menurut Kartasaputra
(Setiana, 2005) cukup efektif, dikarenakan petani atau peternak dibimbing dan
diarahkan secara kelompok untuk melakukan sesuatu kegiatan yang lebih produktif
atas dasar kerja sama. Dalam pendekatan kelompok banyak manfaat yang dapat
diambil, di samping dari transfer teknologi informasi juga terjadinya tukar
pendapat dan pengalaman antar sasaran penyuluhan dalam kelompok yang
bersangkutan.
Metode kelompok pada umumnya
berdaya guna dan berhasil guna tinggi. Metode ini lebih menguntungkan karena
memungkinkan adanya umpan balik, dan interaksi kelompok yang memberi kesempatan
bertukar pengalaman maupun pengaruh terhadap perilaku dan norma para
anggotanya. Dalam hal ini penyuluh berhubungan dengan kelompok sasaran Contohya
:
a. pertemuan
(contoh : di rumah, di saung, di balai desa, dan lain-lain.
b. Perlombaan.
c. Demonstrtasi
cara/hasil.
d. Kursus tani.
e.
Musyawarah/diskusi kelompok/temu karya.
f.
Karyawisata.
g. Hari
lapangan petani (farm field day).
Ciri khusus metode kelompok :
a. Menjangkau lebih banyak
sasaran
b. Penyatuan pengalaman petani
c. Memperkuat pembentukan sikap
petani
d. Pertemuan dapat diulang
e. Keterlibatan petani bisa lebih
aktif
c) Metode
berdasarkan pendekatan massal
Metode pendekatan massal
atau mass approach. Sesuai dengan namanya, metode ini dapat menjangkau
sasaran dengan jumlah yang cukup banyak. Dipandang dari segi penyampaian
informasi, metode ini cukup baik, namun terbatas hanya dapat menimbulkan
kesadaran dan keingintahuan semata. Hal ini disebabkan karena pemberi dan
penerima pesan cenderung mengalami proses selektif saat menggunakan media massa
sehingga pesan yang diampaikan mengalami distorsi (Van den Ban dan Hawkins,
1999). Termasuk dalam metode pendekatan massal antara lain adalah rapat umum,
siaran radio, kampanye, pemutaran film, penyebaran leaflet, folder atau poster,
surat kabar, dan lain sebagainya.
Dalam hal ini penyuluh menyampaikan pesannya secara langsung maupun tidak
langsung kepada sasaran dengan jumlah banyak secara sekaligus.
Contohya :
a. Rapat
(pertemuan umum)
b. Siaran
pedesaan melalui Radio/TV
c. Pemuatan
film/slide
d. Penyebaran
bahan tulisan : (brosur, leaflet, folder, booklet dan sebgainya)
e. Pemasangan
Foster dan Spanduk
f.
Pertunjukan Kesenian
Beragamnya metode penyuluhan
bukan berarti kita harus memilih yang paling baik dari sekian metode yang ada,
tetapi bagaimana metode tersebut cocok atau sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam penyuluhan. Berikut ini beberapa keuntungan dan kerugian dari
ketiga metode tersebut (Setiana, 2005), yakni:
Tabel 2. Keuntungan dan kerugian
metode penyuluhan perorangan, kelompok dan massal
Metode |
Keuntungan |
Kerugian |
Penyuluhan perorangan |
Waktu lebih efisien Adanya persiapan yang mantap |
Komunikasi tersamar Sifatnya lebih formal Pengaruhnya relatif sukar Relatif lebih mudah diukur mengorganisasikan |
Penyuluhan kelompok |
Relatif lebih efisien. Komunikator tidak tersamar |
Masalah pengorganisasian Pendekatan aktifitas pembentukan kelompok
bersama Kesulitan dalam
pengorganisasian aktivitas diskusi Memerlukan pembinaan calon pimpinan
kelompok yang cakap dan dinamis |
Penyuluhan massal |
Tidak terlalu resmi, pertanian
massal Penuh kepercayaan Langsung dapat dirasakan |
Memakan waktu lebih banyak Biaya lebih besar Bersifat kurang efisien
pengaruhnya |
D. Metode Penyuluhan lainnya
a)
Metode Partisipatif
Metode penyuluhan kehutanan
partisipatif yaitu masyarakat berpartisipasi secara interaktif,
analisis-analisis dibuat secara bersama yang akhirnya membawa kepada suatu
rencana tindakan. Partisipasi disini menggunakan proses pembelajaran yang
sistematis dan terstruktur melibatkan metode-metode multidisiplin, dalam hal
ini kelompok ikut mengontrol keputusan lokal. Berdasarkan atas UU SP3K pasal 26
ayat 3, dikatakan bahwa "Penyuluhan dilakukan dengan menggunakan
pendekatan partisipatif melalui mekanisme kerja dan metode yang disesuaikan
dengan kebutuhan serta kondisi pelaku utama dan pelaku usaha".
Hal-hal yang berkaitan dengan
penyusunan PRA antara lain penyuluhan kehutanan, metode, dan teknik penyuluhan
seperti demplot, wawancara, anjangsana, pendekatan kelompok dan pendekatan
individu. Penyuluh partisipatif merupakan pendekatan penyuluhan dari bawah ke
atas (bottom up) untuk memberikan kekuasaan kepada masyarakat agar dapat
mandiri, yaitu kekuasaan dalam peran, keahlian, dan sumberdaya untuk mengkaji
desanya sehingga tergali potensi yang terkandung, yang dapat diaktualkan,
termasuk permasalahan yang ditemukan (Suwandi, 2006). Dengan pelatihan metode
penyuluhan kehutanan partisipatif, para penyuluh kahutanan akan termotivasi
untuk menggali keberadaan sumber informasi kehutanan setempat yang mudah
diakses oleh yang memerlukan, baik penyuluh maupun petani. Pelatihan juga akan
mendorong inisiatif positif para penyuluh kehutanan, melalui pendekatan
partisipatif untuk mendapatkan solusi permasalahan kehutanan di lapangan.
b)
Metode penyuluhan berbasis ICT
Kementerian kehutanan melalui
Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM kehutanan pada tahun 2010 melakukan model
penyuluhan sebagai upaya pemberdayaan masyarakat melalui cyber extension.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa cyber extension merupakan sistem informasi
penyuluhan kehutanan melalui media internet (berbasis TIK) yang dibangun untuk
mendukung penyediaan materi penyuluhan dan informasi kehutanan bagi penyuluh
dalam memfasilitasi proses pembelajaran pelaku usaha.
Perkembangan TIK seperti komputer
dan teknologi komunikasi, khususnya internet dapat digunakan untuk menjembatani
informasi dan pengetahuan yang tersebar di antara yang menguasai informasi dan
yang tidak. Akses terhadap komunikasi digital membantu meningkatkan
akses terhadap peluang pendidikan, meningkatkan transparansi dan efisiensi
layanan pemerintah, memperbesar partisipasi secara langsung dari
”used-to-be-silent-public” (masyarakat yang tidak mampu berpendapat) dalam
proses demokrasi, meningkatkan peluang perdagangan dan pemasaran, memperbesar
pemberdayaan masyarakat dengan memberikan suara kepada kelompok yang semula
tidak bersuara (perempuan) dan kelompok yang mudah diserang, menciptakan
jaringan dan peluang pendapatan untuk wanita, akses terhadap informasi
pengobatan untuk masyarakat yang terisolasi dan meningkatkan peluang tenaga
kerja (Servaes 2007).
Leeuwis (2004) menyatakan bahwa
pesan dan teknologi (inovasi) kehutanan yang dipromosikan oleh agen
penyuluhan sering tidak sesuai dan tidak mencukupi. Hal ini memberikan
implikasi bahwa informasi yang ditujukan pada masyarakat dan agen
penyuluh sangat terbatas karena beberapa faktor, di antaranya adalah: staf
universitas dari disiplin yang berbeda, peneliti yang terlibat, politisi,
pengambil kebijakan, agroindustri dan birokrat yang memainkan peranan dalam
proses promosi inovasi kehutanan tersebut. Konsekuensinya,
inovasi yang terpadu hanya dapat diharapkan muncul ketika berbagai aktor,
yang dapat mempengaruhi kecukupan pengetahuan dan teknologi, bekerjasama untuk
memperbaiki kinerja kolektif. Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu
dilakukan upaya untuk memperbaiki fungsi dari sistem pengetahuan dan
informasi kehutanan.
PERAN PENYULUH KEHUTANAN DALAM PEMBANGUNAN KEHUTANAN INDONESIA
Mengingat
bahwa penyuluhan merupakan kegiatan pendidikan non formal dan bahwa pendidikan
merupakan proses yang diharapkan membawa kepada perubahan perilaku yang
diinginkan, karenanya diperlukan beragam cara untuk menciptakan situasi belajar
yang baik. Cara-cara menciptakan situasi belajar tersebut secara populer
disebut dengan metode penyuluhan. Metode-metode penyuluhan ini merupakan pendekatan
dasar untuk melakukan pendekatan, mendorong dan mempengaruhi anggota masyarakat
petani untuk belajar (Leagans 1960; Dahama dan Bhatnagar 1980).
Pemberdayaan masyarakat sebenarnya sangat erat hubungannya dengan empowerwnent.
Pendekatan pemberdayaan masyarakat titik beratnya adalah penekanan pada
pentingnya masyarakat lokal yang mandiri sebagai suatu sistem yang
mengorganisir diri mereka sendiri. Pendekatan pemberdayaan masyarakat yang
demikian diharapkan dapat memberi peranan kepada individu, bukan sebagai objek,
tetapi justru sebagai subjek pelaku pembangunan yang ikut menentukan masa depan
dan kehidupan masyarakat secara umum.
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pandangan, perhatian dan
pemeliharaan terhadap para masyarakat di pedesaan sudah semestinya
diperhatikan. Kenyataannya kehidupan para masyarakat di pedesaan tingkat
kesejahteraannya masih rendah. Mereka buta akan pendidikan, teknologi, sehingga
produksi yang mereka lakukan kurang maksimal. masyarakat di desa sangat
menginginkan perubahan. Para masyarakat di desa tidak dapat melakukan perubahan
karena terbentur pada keadaan mereka sendiri, mereka kurang menguasai ilmu-ilmu
yang dapat memajukan kesejahteraan mereka.
Pada masa pembangunan seperti sekarang ini, pemerintah sangat memperhatikan
pendidikan bagi mereka. Pendidikan yang cocok bagi mereka adalah pendidikan non
formal yang praktis, mudah diterapkan dalam usaha-usaha produksi produk
kehutanan. Untuk menumbuhkan kemandirian dan kepercayaan masyarakat akan
kemampuan mereka yang selama ini kurang berdaya diperlukan adanya seorang
pekerja masyarakat. Seorang pekerja masyarakat ini bisa disebut juga sebagai
penyuluh.
Peranan penyuluhan dalam pemberdayaan masyarakat, yaitu:
1) menyadarkan masyarakat atas
peluang yang ada untuk merencanakan hingga menikmati hasil pembangunan,
2) memberikan kemampuan
masyarakat untuk menentukan program pembangunan,
3) memberi kemampuan masyarakat
dalam mengontrol masa depannya sendiri, dan
4) memberi kemampuan dalam
menguasai lingkungan sosialnya.
Menurut Tonny (2003), peran seorang pekerja pengembangan masyarakat dapat
dikategorikan ke dalam empat peran, yaitu :
(1) peran fasilitator
(Facilitative Roles),
(2) peran pendidik (Educational
Roles),
(3) peran utusan atau wakil
(Representasional Roles),
(4) peran teknikal (Technical
Roles).
Peranan fasilitator yang
dilakukan oleh pekerja pengembangan masyarakat antara lain sebagai orang yang
mampu membantu masyarakat agar masyarakat mau berpartisipasi dalam kegiatan
kehutanan, orang yang mampu mendengar dan memahami aspirasi masyarakat, mampu
memberikan dukungan, mampu memberikan fasilitas kepada masyarakat.
Seorang penyuluh juga harus mampu dalam memberikan pendidikan kepada masyarakat
tani. Memberikan proses belajar yang terus menerus agar menumbuhkan kesadara.
Penyuluh juga memberikan informasi, dan memberikan pelatihan sesuai dengan
kebutuhan masyarakat. Fungsi lain adalah untuk mengembangkan masyarakat,
penyuluhan berperan sebagai utusan atau wakil yang berkaitan dengan interaksi
pekerja pengembangan masyarakat melalui penggunaan media, hubungan masyarakat,
jaringan antara pekerja pengembangan masyarakat dan pekerja yang relevan, dan
berbagi pengalaman dan pengetahuan baik secara formal maupun informal antara
pekerja pengembangan masyarakat dan antara masyarakat.
Fungsi penyuluhan lainnya adalah menjembatani kesenjangan antara praktek yang
biasa dijalankan oleh para petani dengan pengetahuan dan teknologi yang selalu
berkembang menjadi kebutuhan masyarakat tersebut. Fungsi penyuluhan dapat
dianggap sebagai penyampai dan penyesuaian program nasional dan regional agar
dapat diikuti dan dilaksanakan oleh masyarakat, sehingga program-program
masyarakat kehutanan yang disusun dengan itikad baik akan berhasil dan mendapat
partisipasi masyarakat
Fungsi penyuluhan yang terakhir adalah fungsi pemberian pendidikan dan
bimbingan yang berkelanjutan, yang artinya penyuluhan tidak akan berhenti
begitu saja ketika mengetahui bahwa masyarakat di tempat mereka berikan
pendidikan, ternyata telah dapat melakukan perubahan. Namun, penyuluh tetap
membantu mereka ke arah yang lebih baik lagi.
jenis-jenis media penyuluh kehutanan
Salah satu kegiatan dalam penyelenggaraan penyuluhan kehutanan adalah penyampaian informasi kehutanan kepada penggunanya. Informasi kehutanan tersebut bisa disampaikan secara langsung dengan tatap muka atau tidak langsung dengan menggunakan media penyuluhan kehutanan.
Penggunaan
media penyuluhan kehutanan akan membantu memperjelas informasi
yang disampaikan kepada penggunanya, karena dapat lebih menarik, lebih
interaktif, dapat mengatsi batasan ruang, waktu dan indera manusia. Agar
informasi yang disampaikan bisa lebih jelas dan mudah dipahami sesuai dengan
tujuan yang akan dicapai maka informasi tersebut perlu dikemas sesuai dengan
karakteristik dari setiap media yang digunakan ( Zakaria. A, 2002).
Media
penyuluhan kehutanan adalah segala bentuk benda yang berisi pesan
atau informasi yang dapat membantu kegiatan penyuluhan kehutanan. Media
penyuluhan kehutanan berguna untuk mengefektifkan komunikasi antar
sumber informasi dan penerima (komunikan).
Media penyuluhan kehutanan disebut juga sebagai alat bantu penyuluhan kehutanan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa dan dicium dengan maksud untuk memperlacar komunikasi.
Landasan
teoritis pentingnya penggunaan media penyuluhan kehutanan adalah:
1).
Peningkatan pengetahuan, keterampilan, sikap dan perilaku merupakan hasil suatu
proses belajar dalam kegiatan penyuluhan kehutanan, yang
keberhasilannya sangat ditentukan oleh efektivitas media penyuluhan kehutanan.
2).
Efektivitas penggunaan media penyuluhan kehutanan sangat ditentukan
oleh benyakanya indera penerimaan yang terlibat. Semakin banyak indera yang
digunakan, penyampaian pesan penyuluhan kehutanan semakin mudah
dimengerti. Berikut tabel yang menujukan perbedaan penerimaan materi penyuluhan
dengan menggunakan berbagai indera menurut Zakaria, A. (2002):
Cara penerimaan Informasi yang diingat setelah 3 hari :
Hanya
lewat pendengaran 10%
Hanya
lewat penglihatan 20%
Mendengar
dan melihat 40%
Mendengar,
melihat dan melakukan 70%
Jenis
media yang tersedia sangat banyak dan berkembang terus dengan kemajuan
teknologi. Media dapat diklasifikasikan dengan beberapa cara, tapi yang penting
bukanlah klasifikasinya, tetapi bagaimana media itu dapat digunakan secara
tepat. Setiap media mempunyai karakteritik yang berbeda. Media yang paling
efektif dikondisi tetentu, belum tentu efektif pada kondisi yang lain
(Darmawan, dkk. 2005). Masing-masing golongan media itu mempunyai
keunggulan dan kelemahan serta karakteristik yang berbeda.( Zakaria, A. 2002).
Berdasarkan jumlah sasaran menurut Darmawan dkk. (2005), dibadakan menjadi
media masa dan media antar perorangan. Lebih terinci lagi media dikelompokan
berdasarkan bentuknya menurut Soeharto, N.P. (2005), menjadi :
Media
Penyuluhan Cetak
Media
Penyuluhan Audio
Media
Penyuluhan Audio Visual
Media
Penyuluhan Obyek Fisik
Karakteristik
Umum Media Penyuluhan:
Media
Massa, karakteristik umum:
Menjangkau
banyak orang, tetapi tingkat pengaruhnya rendah
Menjangkau
khalayak baru dan hanya sebatas pada tingkat kesadaran
Bertujuan
untuk memperkenalkan program atau pesan diwilayah tertentu
Media Antar
Perorangan, karakteristik umum:
Biasanya
diperlukan untuk merubah sikap atau perilaku
Mempunyai
pengaruh besar terhadap sedikit orang
Memungkinkan
adanya pertanyaan dan umpan balik
Media
Audio/Video, karakteristik umum:
Dapat
digunakan oleh perorangan atau kelompok
Memerlukan
peralatan
Memungkinkan penayangan suatu demontrasi, gerakan dan warna Beberapa indera bisa terlibat