Sementara itu akibat pencemaran sungai dari estetika lingkungan bisa diamati secara kasat mata. Sungai yang sakit tentu terlihat “merana” dan tidak elok dipandang. Padahal salah satu fungsi sungai adalah sebagai sarana rekreasi manusia. Selain mata, indera penciuman juga akan merasakan dampak dari sungai yang tercemar. Anda tahukan, sampah yang menumpuk terlalu lama akan mengeluarkan aroma kurang sedap.
Nah, dampak ini tentu merugikan. Lantas bagaimana menanggulangi pencemaran sungai ini? Caranya tentu dengan mengupayakan pelestarian DAS atau daerah aliran sungai. Mulailah dari hulu sungai. Sebaiknya pada hulu, pepohonan tidak digunduli agar mencegah terjadinya erosi. Langkah berikutnya adalah dengan
mengubah mindset masyarakat yang beranggapan sungai adalah tempat sampah gratis. Untuk langkah kedua ini diperlukan sinergi semua pemangku kebijakan sebab mindset bukan hal yang sederhana untuk dirubah.
Pencemaran sungai perlu ditanggulangi sedini mungkin agar sungai bisa menjadi sahabat yang menopang kesejahteraan masyarakat. Sungai yang sehat merupakan etalase kepribadian sebuah bangsa. Jadi, jangan berpikir sungai sekedar persoalan sederhana.
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???