MATRIKS PRAKTEK KERJA LAPANGAN (PKL)
PROGRAM
STUDI AGROTEKNOLOGI
N A M A : xxxxxxxxxxx
STAMBUK : xxxxxxxxxx
USULAN
JUDUL
|
||
TEKNIK PENGENDALIAN LALAT BUAH Bactrocera
dorsalis Hend. DENGAN PENGGUNAAN ATRAKTAN ALAMI TUMBUHAN VITEKS (Viteks negundo L).
UNTUK MENGURANGI POPULASI DI HAMPARAN PERTANAMAN CABAI
DI KECAMATAN SIGI BIROMARU
|
||
PERUMUSAN
MASALAH
|
||
Desa Jono Oge Kecamatan Sigi Biromaru
merupakan salah satu daerah sentra produksi cabai di Kabupaten Sigi dengan
intensitas penanaman yang tergolong cukup tinggi karena lahan-lahan pertanian
yang ada hampir tidak pernah diberokan. Keadaan tersebut menyebabkan
tersedianya sumber makanan bagi hama lalat buah secara terus menerus sehingga
kepadatan populasinya juga selalu meningkat.
Cara pengendalian lalat buah yang
dilakukan oleh petani cabai di desa tersebut adalah dengan menyemprotkan
insektisida pada pertanaman cabai yang telah berbuah, dan biasanya dilakukan
oleh orang per orang sehingga aplikasi insektisida tersebut menjadi tidak
efektif karena selain larva lalat buah
terlindung di dalam daging buah,
penyemprotan insektisida yang dilakukan oleh orang per orang juga
tidak dapat mengurangi populasi di hamparan pertanaman karena lalat buah
dapat terbang dan berpindah dari pertanaman cabai yang disemprot ke
pertanaman cabai yang tidak dilakukan penyemprotan.
Salah satu alternatif untuk mengurangi penggunaan insektisida pada
pengendalian hama lalat buah adalah dengan penggunaan bahan pemikat dari bahan-bahan alami tumbuhan yang
mengandung eugenol melalui pemasangan perangkap kemudian dilakukan pemasangan
bahan pemikat tersebut secara bersama-sama oleh seluruh petani cabai di lahan
kebunnya masing-masing, minimal pada
hamparan yang sama. Terdapat beberapa
jenis tumbuhan yang mengandung eugenol seperti minyak cengkeh, ekstrak , dan
tumbuhan viteks. Penggunaan bahan
pemikat tersebut telah banyak
dilaporkan efektif dalam menarik lalat buah
sehingga dapat digunakan secara meluas sebagai salah satu komponen
dalam mengembangkan konsep pengendalian hama terpadu pada komoditas tanaman
cabai.
Masalah yang dihadapi petani dalam
rangka pengendalian hama lalat buah dengan penggunaan bahan pemikat tersebut
adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan yang berkaitan dengan penggunaan
bahan alami tumbuhan tersebut sebagai bahan pemikat lalat buah, sedang disisi
lain bahan dasar bahan pemikat lalat buah tersebut cukup banyak dijumpai dan
bahkan untuk tanaman selasih dan viteks banyak tumbuh liar di dataran kota
Palu, agar biaya pengendalian yang dikeluarkan petani dapat dikurangi,
sehingga pendapatannya meningkat.
|
||
TUJUAN
DAN KEGUNAAN
|
||
1.
Petani sadar dan mengetahui bahwa terdapat teknik pengendalian lalat buah
selain penggunaan insektisida, yang dapat mengurangi dampak negatif
penggunaan insektisida tersebut, dan mengurangi biaya pengendalian sehingga
pendapatannya dapat ditingkatkan.
2.
Petani dapat membuat ekstrak tumbuhan viteks secara sederhana tetapi
memiliki efektivitas tinggi dalam memikat lalat buah.
3.
Timbulnya usaha kecil menengah (UKM) di
daerah sasaran program praktek kerja lapangan berupa pembuatan bahan
pemikat lalat buah dari bahan alami
tumbuhan dengan harga yang lebih murah sehingga dapat dijangkau oleh petani.
KEGUNAAN
Kegunaan yang dapat diperoleh petani setelah kegiatan program PKL ini
selesai adalah :
1.
Terjadinya adopsi teknologi
dalam pengendalian lalat buah karena bertambahnya pengetahuan
dan keterampilan petani
2.
Petani lebih mudah mendapatkan bahan pemikat
lalat buah, karena dapat meramu bahan-bahan tersebut dari bahan utama ekstrak
dari tumbuhan viteks secara sederhana.
3.
Mengurangi penggunaan dan ketergantungan
insektisida dalam pengendalian lalat
buah, sehingga dampak negatif akibat penggunaan insektisida dapat dikurangi.
|
||
RINGKASAN
METODOLOGI
|
||
(i). Pembuatan bahan pemikat lalat buah
Pembuatan
bahan pemikat lalat buah yang berupa tumbuhan viteks, dilakukan dengan cara:
1.
daun tumbuhan dicuci dan
dipotong-potong kecil supaya lebih mudah untuk di blender,
2.
daun yang sudah dipotong-potong kecil kemudian
diblender, dan perbandiganya 5kg daun viteks dengan 1liter air, Masing-masing
daun tumbuhan yang telah
diblender di masukkan ke dalam wadah
baskom plastik kemudian dtambahkan / direndam air
suling (air aquades) sebanyak 1 liter.
Waktu direndaman dilakukan selama 1 x 24 jam, atau 2 x 24 jam.
3.
Selanjutnya dilakukan penyulingan
secara sederhana, yaitu menggunakan botol untuk menampung hasil
sulingan, sedangkan pada bagian mulut botol dipasang kertas saring. Larutan ekstrak yang telah direndam
kemudian dimasukkan ke dalam botol saring melalui mulut botol yang telah
dipasang kertas saring. Hasil saringan tersebut kemudian disimpan untuk
dijadikan sebagai bahan pemikat
(ii).
Pembuatan bahan perangkap dari bekas botol minuman air
mineral (aqua)
Bahan
perangkap berupa botol bekas minuman air mineral dibuat dengan cara:
memotong mulut
botol tersebut, kemudian mulut botol dimasukkan menghadap ke dalam. Agar potongan tersebut tidak goyang maka
sebelum dimasukkan terlebih dahulu dioleskan lem perekat sehingga pada saat
dimasukkan dapat merekat pada potongan botol liannya. Selanjutnya diberi kawat sebagai tempat
untuk menggantungkan pada tanaman yang akan diaplikaskan
Gambar 1. Model perangkap tipe steiner trap yang
dimodifikasi yang terbuat dari botol bekas minuman air mineral
(iii). Cara mengaplikasikan
ketanaman cabai
Cara
mengaplikasikan daun viteks ketanaman cabai yaitu:
Didalam 1
hektar tanaman cabai kita memasang 25
perangkap tipe steiner,setelah itu kita memgambil kapas yang berukuran
kecil ,kemudian dicelup kedalam atraktan daun viteks yang sudah siap untuk di
aplikasikan ketanaman.setelah itu kita masukkan kapas kedalam perangkap yang
sudah tersedia, setelah semua terpasang kita tinggal menunggu lalat buah
datang dan terperangkap kedalam perangkap yang sudah tersedia.kerena atraktan
daun viteks ini mengandung bahan aktif metil eugenol yang mampu menarik
datangya lalat buah.
|
||
LOKASI
PKL
|
||
DESA JONO OGE ,KECAMATAN SIGI BIROMARU DAN LABORATORIUM HAMA PENYAKIT.
|
||
KESEDIAAN
SEBAGAI PEMBIMBING
|
||
NamaDosen :
|
Kesediaan
:
Bersedia/Tidakbersedia
|
TandaTangan
:
|
Palu, 2011
Disetujui:
Ketua Program Studi Yang
Bersangkutan
………………………………… ………………………………
0 tinggalkan jejak anda, dengan menanggapi postingan:
Posting Komentar
sehabis membaca, tinggalkan pesan anda ya.. sehingga saya bisa tau respon dari orang-orang yang mampir diblog saya.. ok???