KEBUN JATI

Terletak di Desa Talaga Kecamatan Dampelas, dengan Luas 7 ha.

PANTAI BAMBARANO

Pantai berkarang indah ini terletak di Desa Sabang kecamatan Dampelas Kabupaten Donggala.

JEMBATAN PONULELE

Jembatan Kebanggan warga Palu ini berada diwilayah pantai talise menuju arah donggala.

TANJUNG KARANG

salah satu objek wisata pantai, yang terletak di ujung pantai Donggala, dengan suasana pantai yang terasa nyaman.

situs Tadulako dan Pokekea

situs sejarah ini berada di lembah Besoa, Lore Tengah, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah..

Jumat, 09 Desember 2011

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbon dioksida (carbon dioxide sink), habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer Bumi yang paling penting.
Hutan adalah bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Kita dapat menemukan hutan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Hutan merupakan suatu kumpulan tumbuhan dan juga tanaman, terutama pepohonan atau tumbuhan berkayu lain, yang menempati daerah yang cukup luas.
Pohon sendiri adalah tumbuhan cukup tinggi dengan masa hidup bertahun-tahun. Jadi, tentu berbeda dengan sayur-sayuran atau padi-padian yang hidup semusim saja. Pohon juga berbeda karena secara mencolok memiliki sebatang pokok tegak berkayu yang cukup panjang dan bentuk tajuk (mahkota daun) yang jelas.
Suatu kumpulan pepohonan dianggap hutan jika mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda daripada daerah di luarnya. Jika kita berada di hutan hujan tropis, rasanya seperti masuk ke dalam ruang sauna yang hangat dan lembab, yang berbeda daripada daerah perladangan sekitarnya. Pemandangannya pun berlainan. Ini berarti segala tumbuhan lain dan hewan (hingga yang sekecil-kecilnya), serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun yang tidak terpisahkan dari hutan.
Hutan sebagai suatu ekosistem tidak hanya menyimpan sumberdaya alam berupa kayu, tetapi masih banyak potensi non kayu yang dapat diambil manfaatnya oleh masyarakat melalui budidaya tanaman pertanian pada lahan hutan. Sebagai fungsi ekosistem hutan sangat berperan dalam berbagai hal seperti penyedia sumber air, penghasil oksigen, tempat hidup berjuta flora dan fauna, dan peran penyeimbang lingkungan, serta mencegah timbulnya pemanasan global. Sebagai fungsi penyedia air bagi kehidupan hutan merupakan salah satu kawasan yang sangat penting, hal ini dikarenakan hutan adalah tempat bertumbuhnya berjuta tanaman
Rimbawan berusaha menggolong-golongkan hutan sesuai dengan ketampakan khas masing-masing. Tujuannya untuk memudahkan manusia dalam mengenali sifat khas hutan. Dengan mengenali betul-betul sifat sebuah hutan, kita akan memperlakukan hutan secara lebih tepat sehingga hutan dapat lestari, bahkan terus berkembang.
Pembagian Jenis hutan
Ada berbagai jenis hutan. Pembedaan jenis-jenis hutan ini pun bermacam-macam pula. Misalnya:
Menurut asal
Kita mengenal hutan yang berasal dari biji, tunas, serta campuran antara biji dan tunas. Hutan yang berasal dari biji disebut juga ‘hutan tinggi’ karena pepohonan yang tumbuh dari biji cenderung menjadi lebih tinggi dan dapat mencapai umur lebih lanjut. Hutan yang berasal dari tunas disebut ‘hutan rendah’ dengan alasan sebaliknya. Hutan campuran, oleh karenanya, disebut ‘hutan sedang’.
Penggolongan lain menurut asal adalah hutan perawan (hutan primer) dan hutan sekunder. Hutan perawan merupakan hutan yang masih asli dan belum pernah dibuka oleh manusia. Hutan sekunder adalah hutan yang tumbuh kembali secara alami setelah ditebang atau kerusakan yang cukup luas. Akibatnya, pepohonan di hutan sekunder sering terlihat lebih pendek dan kecil. Namun jika dibiarkan tanpa gangguan untuk waktu yang panjang, kita akan sulit membedakan hutan sekunder dari hutan primer. Di bawah kondisi yang sesuai, hutan sekunder akan dapat pulih menjadi hutan primer setelah berusia ratusan tahun.
Menurut cara permudaan (tumbuh kembali)
Hutan dapat dibedakan sebagai hutan dengan permudaan alami, permudaan buatan, dan permudaan campuran. Hutan dengan permudaan alami berarti bunga pohon diserbuk dan biji pohon tersebar bukan oleh manusia, melainkan oleh angin, air, atau hewan. Hutan dengan permudaan buatan berarti manusia sengaja menyerbukkan bunga serta menyebar biji untuk menumbuhkan kembali hutan. Hutan dengan permudaan campuran berarti campuran kedua jenis sebelumnya.
Di daerah beriklim sedang, perbungaan terjadi dalam waktu singkat, sering tidak berlangsung setiap tahun, dan penyerbukannya lebih banyak melalui angin. Di daerah tropis, perbungaan terjadi hampir sepanjang tahun dan hampir setiap tahun. Sebagai pengecualian, perbungaan pohon-pohon dipterocarp (meranti) di Kalimantan dan Sumatera terjadi secara berkala. Pada tahun tertentu, hutan meranti berbunga secara berbarengan, tetapi pada tahun-tahun berikutnya meranti sama sekali tidak berbunga. Musim bunga hutan meranti merupakan kesempatan emas untuk melihat biji-biji meranti yang memiliki sepasang sayap melayang-layang terbawa angin.
Menurut susunan jenis
Berdasarkan susunan jenisnya, kita mengenal hutan sejenis dan hutan campuran. Hutan sejenis, atau hutan murni, memiliki pepohonan yang sebagian besar berasal dari satu jenis, walaupun ini tidak berarti hanya ada satu jenis itu. Hutan sejenis dapat tumbuh secara alami baik karena sifat iklim dan tanah yang sulit maupun karena jenis pohon tertentu lebih agresif. Misalnya, hutan tusam (pinus) di Aceh dan Kerinci terbentuk karena kebakaran hutan yang luas pernah terjadi dan hanya tusam jenis pohon yang bertahan hidup. Hutan sejenis dapat juga merupakan hutan buatan, yaitu hanya satu atau sedikit jenis pohon utama yang sengaja ditanam seperti itu oleh manusia, seperti dilakukan di lahan-lahan HTI (hutan tanaman industri).
Penggolongan lain berdasarkan pada susunan jenis adalah hutan daun jarum (konifer) dan hutan daun lebar. Hutan daun jarum (seperti hutan cemara) umumnya terdapat di daerah beriklim dingin, sedangkan hutan daun lebar (seperti hutan meranti) biasa ditemui di daerah tropis.
Menurut umur
Kita dapat membedakan hutan sebagai hutan seumur (kira-kira berumur sama) dan hutan tidak seumur. Hutan alam atau hutan permudaan alam biasanya merupakan hutan tidak seumur. Hutan tanaman boleh jadi hutan seumur atau hutan tidak seumur.
Berdasarkan keadaan tanahnya:
  • hutan rawa air-tawar atau hutan rawa (freshwater swamp-forest)
  • hutan rawa gambut (peat swamp-forest)
  • hutan rawa bakau, atau hutan bakau (mangrove forest)
  • hutan kerangas (heath forest)
  • hutan tanah kapur (limestone forest), dan lainnya
Berdasarkan jenis pohon yang dominan:
  • hutan jati (teak forest), misalnya di Jawa Timur.
  • hutan pinus (pine forest), di Aceh.
  • hutan dipterokarpa (dipterocarp forest), di Sumatra dan Kalimantan.
  • hutan ekaliptus (eucalyptus forest) di Nusa Tenggara. Dll.
Berdasarkan sifat-sifat pembuatannya:
  • hutan alam (natural forest)
  • hutan buatan (man-made forest), misalnya:
    • hutan rakyat (community forest)
    • hutan kota (urban forest)
    • hutan tanaman industri (timber estates atau timber plantation) Dll
  • hutan produksi, yang dikelola untuk menghasilkan kayu ataupun hasil hutan bukan kayu (non-timber forest product)
  • hutan lindung, dikelola untuk melindungi tanah dan tata air
    • Taman Nasional
  • hutan suaka alam, dikelola untuk melindungi kekayaan keanekaragaman hayatiatau keindahan alam
    • Cagar alam
    • Suaka alam
  • hutan konversi, yakni hutan yang dicadangkan untuk penggunaan lain, dapat dikonversi untuk pengelolaan non-kehutanan
Dalam kenyataannya, seringkali beberapa faktor pembeda itu bergabung, dan membangun sifat-sifat hutan yang khas. Misalnya, hutan hujan tropika dataran rendah (lowland tropical rainforest), atau hutan dipterokarpa perbukitan (hilly dipterocarp forest). Hutan-hutan rakyat, kerap dibangun dalam bentuk campuran antara tanaman-tanaman kehutanan dengan tanaman pertanian jangka pendek, sehingga disebut dengan istilah wanatani atau agroforest.
Berdasarkan letak geografisnya:
  • hutan tropika, yakni hutan-hutan di daerah khatulistiwa
  • hutan temperate, hutan-hutan di daerah empat musim (antara garis lintang 23,5º – 66º).
  • hutan boreal, hutan-hutan di daerah lingkar kutub.
Berdasarkan sifat-sifat musimannya:
  • hutan hujan (rainforest), dengan banyak musim hujan.
  • hutan selalu hijau (evergreen forest)
  • hutan musim atau hutan gugur daun (deciduous forest)
  • hutan sabana (savannah forest), di tempat-tempat yang musim kemaraunya panjang. Dll.
Berdasarkan ketinggian tempatnya:
  • hutan pantai (beach forest)
  • hutan dataran rendah (lowland forest)
  • hutan pegunungan bawah (sub-mountain forest)
  • hutan pegunungan atas (mountain forest)
  • hutan kabut (mist forest)
  • hutan elfin (alpine forest)

pesona rinjani

Pesona Rinjani

Posted by mamat on Desember 09, 2011
Ayo Siapa Yang Berani Menaiki Aku???
Are You Brave Xentalers???
Yeahh.. Next Time We Will to Rinjani
Do You Want More Explore???
rinjani11 Rinjani 3,726 mdpl memiliki panaroma yg paling bagus diantara gunung2 di       Indonesia. Salah satu tempat tujuan wisata adventure favorite dari seluruh dunia. Keunikan lain dari Rinjani adalah kemampuan Porter-nya; mereka  bukan hanya tahan membawa logistik berat tetapi sekaligus koki yg handal dan guide yg menarik. Setiap tahunnya (Juni-Agustus) banyak dikunjungi pencinta alam mulai dari Penduduk lokal, mahasiswa, pencinta alam. Temperature udara rata2 sekitar 20oC; terendah 12 oC. Angin kencang di puncak biasa terjadi di bulan Agustus. Beruntung akhir Juli ini, angin masih cukup lemah dan cuaca cukup cerah, sehingga summit attack bisa dilakukan kapan saja.







[navigasi.net] Gunung/Kawah – Rinjani

Selain puncak, tempat yg sering dikunjungi adalah Segara Anakan, sebuah danau kawah di ketinggian 2,000 mdpl. Untuk mencapai lokasi ini kita bisa mendaki dari desa Senaru atau desa Sembalun Lawang (dua point entry terdekat di ketinggian 500 mdpl dan 1,200 mdpl). Kebanyakan pendaki menyukai start entry dari arah Sembalun, krn bisa menghemat 700m ketinggian. Rute Sembalun agak panjang tetapi datar, dan cuaca lebih panas krn melalui padang savana yg terik (suhu dingin tetapi radiasi matahari langsung membakar kulit). Sunblok krem sangat dianjurkan. Sedangkan dari arah Senaru tanjakan tanpa jeda, tetapi cuaca lembut krn melalui hutan. Dari kedua lokasi ini membutuhkan waktu jalan kaki sekitar 9 jam menuju bibir punggungan di ketinggian 2,700 mdpl (tiba di Plawangan Senaru ataupun Plawangan Sembalun). Di tempat ini pemandangan ke arah danau, maupun kearah luar sangat bagus. Dari Plawangan Senaru (jika naik dari arah Senaru) turun ke danau melalui dinding curam ke ketinggian 2,000 mdpl) yg bisa ditempuh dlm 2 jam. Di danau kita bisa berkemah, mancing (Carper, Mujair) yg banyak sekali. Penduduk Lombok mempunyai tradisi berkunjung ke segara anakan utk berendam di kolam air panas dan mancing. Utk mencapai puncak (dari arah Danau) harus berjalan kaki mendaki dinding sebelah barat setinggi 700m dan menaiki punggungan setinggi 1,000m yg ditempuh dlm 2 tahap 3 jam dan 4 jam. Tahap pertama menuju Plawangan Sembalun, camp terakhir utk menunggu pagi hari. Summit attack biasa dilakukan pada jam 3 dinihari utk mencari momen indah – matahari terbit di puncak Rinjani.







[navigasi.net] Gunung/Kawah – Rinjani

Perjalanan menuju Puncak tergolong lumayan; krn meniti di bibir kawah dgn margin safety yg pas2an (no point for error please). Medan pasir, batu, tanah. Duaratus meter terakhir harus ditempuh dgn susah payah, krn satu langkah maju diikuti setengah langkah turun (terperosok batuan kerikil). Buat highlander  - ini tempat yg paling menantang dan disukai krn beratnya medan terbayar dgn pemandangan alamnya yg indah. Gunung Agung di Bali, Gunung Ijen-Merapi di Banyuwangi  dan Gunung Tambora di Sumbawa terlihat jelas saat cuaca bagus di pagi hari. Utk mendaki Rinjani tidak diperlukan alat bantu, cukup stamina, kesabaran dan kemauan. Keseluruhan perjalanan dpt dicapai dlm program 3 hari dua malam, atau kalau mau lihat dua objek lain: gua susu dan gunung baru jaro (kawah baru ditengah danau) perlu tambahan waktu 2 hari perjalanan. Persiapan logistik sangat diperlukan. tetapi untungnya segala sesuatu bisa diperoleh di desa terdekat. tenda, sleeping bag, peralatan makan, bahan makanan dan apa saja yg diperlukan (termasuk radio komunikasi) bisa disewa dari homestay2 yg menjamur di desa Senaru. Yang unik lainnya dari Rinjani, disana ada cukup banyak toilet. Bentuknya kotak besi warna hijau. Diatasnya ada penampung air hujan. Juga ada yg pake tangki fibre glass. Tapi sayang nggak ada airnya. Tapi don’t worry, alam akan mengajarkan kita how to back to nature. Cerita ttg pemandangan, rasanya kita nggak akan kehabisan momen pengambilan gambar. Pagi dan sore saat yg paling indah utk difoto, Rinjani dgn kontour tiga dimensinya yg ektrim menyediakan begitu banyak sudut indah. Awan, kabut, pohon2 tunggal ditengah savana, monyet2 yg expresif, porter2 in action, wajah gembira mahasiswa ketika mendptkan karper besar,  perjuangan menggapai puncak rinjani – menyediakan banyak momen bagus utk difoto. Perjalanan Jakarta-Lombok Jika waktu kita pendek sekali, Lombok masih dpt dicapai dlm liburan sabtu-minggu. Sekarang ini banyak penerbangan JKT Lombok (via SBY), dgn tarip sekitar 350rb-an sekali jalan; mungkin bisa lebih rendah tergantung sisa seat (booking lebih awal).







[navigasi.net] Gunung/Kawah – Rinjani

Kalau menggunakan Lion penerbangan sore, kita bisa berangkat sesudah pulang kerja di Juma’t petang, tiba di Mataram sekitar jam 22:00. Langsung ambil taksi airport menuju Sembalun Lawang (200rb) yg ditempuh dlm 2.5 jam perjalanan atau ke Senaru (175rb). Di Senaru banyak homestay bersih dan bagus dgn tarip 30~50 rb-an. Atau di Sembalun Lawang spt. Homestay Lembah Rinjani dan Nauli (dua2nya bagus), dgn pemandangan spektakular menghadap Rinjani. Tarip 100rb-an. Sabtu pagi bisa langsung naik lewat Senaru ke Plawangan Senaru dan turun ke danau. Tiba sore hari. Bisa bermalam di Plawangan saja (pemandangan sangat bagus) turun ke danau pagi hari atau turun ke Danau langsung bermalam disini). Minggu paginya ada cukup waktu utk menikmati air panas, mancing atau berleha-leha. Jam 11:00 kembali dgn rute yg sama (Senaru). Tiba hampir magrib, langsung transfer ke Airport Selaparang dgn penerbangan terakhir (Citylink atau Lion). Senin pagi sudah masuk kerja – tentu dgn sedikit kaki pegel2. Jika sambung ke puncak, butuh satu hari lagi day off, yg ini barangkali bisa dipertimbangkan saat harpitnas atau cuti liburan. Ada yg mau coba?… Archie, Bontang, Kaltim Catatan Rute: (rute yg diambil Senaru-Danau-Puncak-Sembalun) Detail: Senaru-Pos-1 – Pos-2, Pos-3 – Plawangan- Danau- Plawangan- Puncak-Plawangan- Pos3, Pos2- Pos1- Sembalun. •  Senaru:  08017.880 S 116o 24.497”E 495 mdpl, 27oC, •  Gate Senaru:   08o18.233’S   116o24.022’E 514 mdpl, 0 jam 0 menit, 27oC •  Pos-1 Senaru: 08019.740’S, 116o24.125’E, 978 mdpl, 1 jam 13 menit, 22oC •  Pos-2 Senaru: 08020.933’S, 116o23.372’E, 1600 mdpl, 2jam 50 menit, 22oc •  Pos-3 Senaru: 08022.127’S, 116o23.956’E, 2101 mdpl, 4jam 36 menit, 18oC •  Pelawangan (1) Senaru: 08023.034’S, 116o24.029’E, 2638 mdpl, 3 jam dr pos-3, 12~20oC •  Danau Segara Anakan: 08023.519’S, 116o25.167’E, 1819 mdpl, 2 jam dr Plwgn, 12~20oC •  Pelawangan (2) Sembalun: 08023.605’S, 116o26.432’E, 2705 mdpl, 3 jam dr Danau, 12oC, •  Puncak Rinjani:  8°25′ S, 116 °28′ E, 3727 mdpl, 3 jam dr Plwn Sbln, 10~20oC •  Pos-3 Sembalun: 08022.567’S, 116o27.478’E, 1819 mdpl,  3 jam dr Plwn Sbln, 25oC •  Pos-2 Sembalun: 08021.924’S, 116o27.967’E, 1514 mdpl , 45 menit dr Pos-2, 30oC •  Pos-1 Sembalun:  (kordinat lupa tdk mencatat), 45 menit dr Pos-2, 30oC. •  Sembalun Lawang: (kordinat lupa tdk mencatat,) 1200 mdpl, 1 jam dr Pos-1, 20~30oC Sumber : Navigasi.net 


kehidupan anak muda jaman sekarang


Berikut ini saya tampilkan gambaran wajah-wajah anak muda jaman sekarang, yang sering kita jumpai baik di Televisi maupun di tempat-tempat lainnya. Mudah-mudahan anda tidak termasuk salah satu dari gambaran yang ada di bawah ini. Gambar-gambar ini diperoleh dari teman saya yang dikirim via email.
ANAK SEKOLAH
CEWEK GAUL

COWOK GAUL

AKTIFIS DEMO
 

HUTAN INDONESIA MENJELANG KEPUNAHAN

Indonesia memiliki 10% hutan tropis dunia yang masih tersisa. Hutan Indonesia memiliki 12% dari jumlah spesies binatang menyusui/mamalia, pemilik 16% spesies binatang reptil dan ampibi, 1.519 spesies burung dan 25% dari spesies ikan dunia. Sebagian dianataranya adalah endemik atau hanya dapat ditemui di daerah tersebut.
Luas hutan alam asli Indonesia menyusut dengan kecepatan yang sangat mengkhawatirkan.  Hingga saat ini, Indonesia telah kehilangan hutan aslinya sebesar 72 persen [World Resource Institute, 1997].  Penebangan hutan Indonesia yang tidak terkendali selama puluhan tahun dan menyebabkan terjadinya penyusutan hutan tropis secara besar-besaran.  Laju kerusakan hutan periode 1985-1997 tercatat 1,6 juta hektar per tahun, sedangkan pada periode 1997-2000 menjadi 3,8 juta hektar per tahun. Ini menjadikan Indonesia merupakan salah satu  tempat dengan tingkat kerusakan hutan tertinggi di dunia. Di Indonesia berdasarkan hasil penafsiran citra landsat tahun 2000 terdapat 101,73 juta hektar hutan dan lahan rusak, diantaranya seluas 59,62 juta hektar berada dalam kawasan hutan. [Badan Planologi Dephut, 2003].
Pada abad ke-16 sampai pertengahan abad ke-18, hutan alam di Jawa diperkirakan masih sekitar 9 juta hektar. Pada akhir tahun 1980-an, tutupan hutan alam di Jawa hanya tinggal 0,97 juta hektar atau 7 persen dari luas total Pulau Jawa. Saat ini, penutupan lahan di pulau Jawa oleh pohon tinggal 4 %. Pulau Jawa sejak tahun 1995 telah mengalami defisit air sebanyak 32,3 miliar meter kubik setiap tahunnya.

hutan indonesia pari-paru dunia

JAKARTA  - Kondisi Indonesia yang masih memiliki hutan tropis di Kalimantan, membuahkan harapan dalam mengatasi krisis perubahan iklim yang dialami dunia saat ini. Namun dunia luar justru menilai Indonesia yang menghancurkan upaya tersebut. Juli 2010, investor Amerika Serikat (AS) Todd Lemons dan perusahan energi raksasa Rusia Gazprom yakin akan memenangkan proyek pelestarian hutan di Indonesia. Tetapi sudah setahun lebih, mereka hanya mendapatkan bahwa proyek mereka mulai menemui jalan buntu.

Birokrasi yang rumit di Indonesia. hukum yang tidak jelas serta aturan perusahaan kelapa sawit ditengarai menjadi biang keladi hancurnya proyek yang ditujukan untuk mengurangi bahaya perubahan iklim di dunia.

Proyek Rimba Raya di Kalimantan, disebut sebagai upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang ditujukan untuk memberikan negara berkembang imbalan agar dapat menjaga hutan mereka.

Lahan gambut yang terdapat pada hutan tropis di Indonesia dianggap ampuh menjaga miliaran ton karbon. Harta karun inilah yang menyebabkan hutan di Indonesia memegang peranan amat penting dalam perang melawan perubahan iklim yang mengancam dunia.

Dengan memberikan nilai pada karbon, proyek yang melibatkan 90 ribu hektare (ha) lahan, dapat membantu memberi bukti kepada investor, bahwa mereka dapat menghasilkan keuntungan dari hutan-hutan di dunia dengan cara-cara yang tidak merusak bisnis mereka.

Setelah tiga tahun rencana proyek ini dilakukan dan menghabiskan biaya lebih dari USD2 miliar atau sekira Rp17 triliun (Rp8.542 per USD) serta mendapat persetujan dari Jakarta, tantangan proyek ini ternyata jauh lebih besar. Tetapi tantangan tersebut lebih rumit dari pada merencanakan sebuah kerangka kerja yang dapat berfungsi di pasar.

Reuters menyebutkan bahwa pihak Kementerian Kehutanan Indonesia merasa skeptis dengan pasar dari karbon kredit hutan. Hal ini tentunya bertolak belakang mengingat Presiden Susilo Bambang Yudhoyono amat mendukung skema investasi untuk melawan perubahan ini.

“Kesuksesan skema ini hanya tinggal dua bulan. Kami sudah mengikuti langkah yang diinginkan Pemerintah (Indonesia). Bila ada 12 langkah yang ditentukan, kami sudah menyelesaikan 11 langkah tersebut dalam waktu dua tahun,” ungkap investor Todd Lemons seperti dikutip Reuters, Selasa (30/8/2011).

Lemons menambahkan, memang jalan berliku dihadapinya, tetapi secara keseluruhan lama-kelamaan prosesnya makin berbelit dan melewati batas waktu yang ditentukan. 

Kondisinya diperparah dengan keputusan Kementerian Kehutan memutuskan untuk memotong wilayah hutan dalam proyek tersebut, menjadi setengah dari sudah disepakati sebelumnya. Keputusan ini tentunya membuat proyek makin tidak dapat berjalan dengan baik. 

Keputusan pihak kementerian untuk memberikan penanganan lahan gambut kepada sebuah perusahaan minyak kelapa sawit makin membuat proyek ini terhambat.

Kasus ini juga peringatan bagi Pemerintah Norwegia, sebagai donor terbesar bagi proyek hutan tropis ini. Mereka harus siap menghadapi sulitnya brikorasi pemerintah meskipun sepakat memberikan bantuan sebesar USD1 miliar atau sekira Rp8,5 triliun.dengan Indonesia.